Terdengar suara ayam yang berkukuruyuk menunjukan bahwa sekarang sudah jam enam pagi. Laras juga sudah siap dengan seragam sekolahnya. Rasanya seperti sudah setahun laras meninggalkan sekolahnya itu.
"Gue pikir lo udah lupa sama sekolah" ledek lila yang masih sibuk dengan tali sepatunya.
"Pengennya si gitu tapi sayang gak bisa" jawab laras santai.
"Lo gak ngerasa bersalah gitu karena gak sekolah gegara discroos?" laras sudah menceritakan bahwa dirinya kena scroos dari guru BK nya tapi laras tidak jujur sepenuhnya. Ia beralasan bahwa dirinya memukul adit karena adit bertingkah tidak sopan.
"Gak sama sekali, lagi juga gue kan bener gak salah".
"Serah lo dah. Udah yuk nanti telat" lila berjalan meninggalkan laras yang masih duduk di sofa.
"Yeh si anying ditungguin malah ninggalin" umpat laras sambil berlari kecil menyusul lila. Kebetulan hari itu kedua orang tua lila tidak ada dirumah.
"Eh ras. Lo sebenernya udah punya pacar apa belum?".
"Emang kenapa si lo. Kepo amat jadi orang".
"Abisnya gue gak pernah ngeliat lo galau apa lagi cerita tentang cowo. Pasti gue mulu yang curhat tentang cowo ke lo".
Laras memang sengaja menyembunyikan hubungannya ke semua orang. Bagi laras kebahagiaan sepasang kekasih tidak perlu diumbar. Cukup dirinya dan damar saja yang merasakan kebahagiaan itu.
"Yeuh nih anak ditanya malah bengong. Tuh angkot udah ada. Nyok naik".
Laras tidak menjawab apa lagi membalas toyoran dari lila.
"Kenapa si lo jadi diem terpaku gini?" tanya lila heran.
"Siapa lagi yang diem" bela laras.
"Dikira gue gak engeh kali. Pas gue tanya tentang cowo lo langsung berubah tau gak. Udah si kalo masih jomblo bilang aja jangan malu gitu".
Laras terkekeh pelan. Kadang tebakan lila tidak pernah benar, selalu meleset.
"Tuh kan. Kayaknya lo udah gak waras deh ras" sungguh lila semakin heran dengan temannya ini.
"Iya lila gue jomblo, malah gue belum pernah pacaran sama sekali. Dah puas belum?" ucap laras sambil menaikan kedua alisnya.
"Udah ah. Dikit lagi udah mau sampe".
-_-
Laras melihat sekitarnya. Sekolahnya sudah ramai. Laras rindu ini, aktivitasnya kemarin sedikit terganggu namun kali ini laras tidak akan membiarkan semuanya berantakan lagi.
Saat berjalan di koridor sekolah banyak siswi yang masih menatapnya sinis. Bisa ditebak bahwa siswi -siwsi itu adalah para penggemar damar.
Mungkin ini akan selalu terjadi sampai nanti hubungannya kandas baru mereka tidak lagi memandang laras sepeti itu.
"Laras!!! Ras!" panggil seseorang dari belakang.
Laras menoleh ke arah sumber suara.
"Udah mulai sekolah lagi?" tanya orang itu sambil menstabilkan ritme nafasnya.
"Udah. Nih buktinya gue udah kesekolah".
"Bagus deh. Banyak banget pr numpuk yang gak bisa gue kerjain tanpa lo" orang itu mengeluarkan cengir khasnya.
"Dasar vina pacarnya bima jaya. Gue pikir ada apaan lo rela lari nyusulin gue" ketus laras.
"Hehehe. Sorry ras, abisnya adit ngeselin si. Pelit dia masa gak mau kasih liat jawaban pr" adu vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS
RomanceRyan menatap laras. Wanita yang sangat ia cintai sedang terluka, laras membalas tatapan ryan dan menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan ryan. "Aku harus apa? Kenapa aku terlalu percaya sama orang itu?! Sejuta janji yang dia kasih dan aku kasih semua...