~Laras- 22

7 0 0
                                    

Laras sudah sangat siap hari ini. Lebih dari kata siap, ia sengaja untuk bangun lebih pagi agar bisa menghias diri. Make up diwajahnya tidak terlalu berlebihan sangat cocok untuk remaja seumurannya.

Ponselnya berdering, panggilan masuk dari damar.

"Halo?" ucap laras pada damar.

"Yaudah tunggu, aku kesana" laras langsung memutuskan sambungan telfonnya.

Ia melihat damar sudah ada ditaman.

Ini laras tidak salah liat. Damar sering memakai pakaian bebas tapi beda sekali dengan sebelumnya. Ia lebih terlihat sangat menawan. Bahkan laras tidak bisa manahan diri untuk tidak tersenyum.

"Kenapa senyum-senyum" tanya damar ketika laras sudah mendekatinya.

"Siapa yang senyum-senyum" ucapnya sambil mengulum senyumnya.

"Kaget liat aku seganteng ini?".

"Idih geer banget kamu. Orang aku gak senyum".

"Cewe yang disana godain aku tadi" adu damar pada laras sambil menunjuk perempuan yang dimkasud.

"Udah biasa" jawabnya pasrah. Laras tidak akan kaget jika ada perempuan lain yang menggoda cowonya ini. Jelas ketampanan damar bisa membuat semua perempuan meliriknya.

"Aku nyebelin ya?".

"Iya" ucapnya frontal.

"Aku cuek ya?".

"Iya".

"Tapi cinta kan?".

"Iya" laras langsung meruntuki dirinya sendiri. Sialan.

"Yang barusan typo" ucapnya acuh.

"Udah buruan naik" mereka pun berjalan. Entah kemana laras akan dibawa oleh damar. Diajak jalan secara langsung saja laras sudah senang.

Sepanjang jalan mereka hanya diam. Laras menatapi sekelilingnya. Udara disini sangat sejuk. Ini seperti perkampungan yang masih asri.

"Sejuk ya?" tanya damar. Namun laras tidak mendengar itu.

Damar tersenyum melihat wajah laras melalui kaca spion. Wajahnya sangat senang, sesekali laras tersenyum manis entah untuk siapa tapi itu membuat damar merasa gemas kepadanya.

Saat tiba di tempat tujuan laras masih kagum dengan apa yang dilihatnya. Semua terlihat indah, banyak kupu-kupu ditempat ini.

"Sini ikut aku" damar langsung menggandeng tangan laras.

Tidak ada tanda penolakan. Laras hanya mengikuti damar, masih terpukau dengan tempat ini.

Mereka berhenti disebuah taman. Damar menyuruh laras duduk dikarpet yang sudah ada. Lalu dirinya pergi entah kemana, laras hanya disuruh menunggu sebentar.

Laras tidak merasa bosan sama sekali. Ia sibuk bermain bersama kupu-kupu yang menghampirinya. Baru pertama kali laras bisa melihat kupu-kupu sedekat ini.

Damar datang membawa beberapa orang yang kelihatannya seperti pelayan, mungkin. Pelayan itu membawa piring yang berisikan makanan kesukaan laras.

"Makasih. kalian boleh pergi" ucap damar kepada pelayan itu.

Setelah mereka pergi, damar duduk disamping laras. Mentap mata coklat laras.

"Buat apa kamu lakuin ini semua?" tanya laras penasaran.

"Buat ngebahagiain kamu".

"Aku serius. Kenapa kamu mau lakuin ini. Pasti harganya juga mahal kan" harga lah yang dipermasalahkan oleh laras. Laras merasa tidak enak jika damar membuang uangnya hanya untuk hal seperti ini.

LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang