21

2.8K 319 11
                                    

Irene membuka mata nya dan betapa kaget nya dia saat wajah rupawan itu tepat di depan wajah nya

Seketika senyum irene mengembang menyadari tangan pria itu melinkar di pinggang nya dan satu nya lagi jadu tumpuhan kepala nya sebagai bantal

"pantas saja tidur ku sangat nyaman" kata irene dalam hati

Irene mengamati garis wajah yang luar biasa sempurnah itu

"sudah puas mengamati?" kata putra mahkota tiba-tiba

Sontak irene memejamkan mata nya kembali, agar di kira masih tidur oleh sang pangeran

"berhenti berpura-pura" kata putra mahkota melepas pelukan nya dan mulai turun dari ranjang

"kau.. bersiap dan habiskan sarapan mu nanti" kata putra mahkota pada irene yang masih berbaring di ranjang

"yang mulia akan sarapan dengan ku?" tanya irene

"omong kosong apa itu!" kata putra mahkota sembari pergi dari dekat irene

"heis" desis irene sambil cemberut

Putra mahkota ingin membuka pintu tapi terkunci

"mana kunci pintu ini?" tanya putra mahkota

"mustahil.. pintu kamar tak pernah di kunci, itu peraturan kerajaan kan" jawab irene heran

"jangan bercanda.. sudah jam berapa ini" desis putra mahkota dengan keaal

"tapi yang mulia saya bersumpah, pintu itu tak pernah di kunci" jawab irene

Lalu beranjak dan ikut memeriksa pintu nya

"waahh kenapa pintu nya terkunci" desis irene bingung

"haiss" desis putra mahkota lalu beranjak ke kamar mandi kamar irene, lalu mencuci wajah nya

Setelah selesai putra mahkota keluar dan duduk di pinggir ranjang, irene pun bergegas untuk membersihkan diri nya juga

"telpon pelayan mu.. mungkin mereka yang mengunci nya" kata putra mahkota saat irene keluar dari kamar mandi

"baik lah" kata irene mengambil HP nya lalu menelpon

Sudah hampir 5 kalai irene menelpon tapi tak ada respon dari kedua nya

"maaf yang mulia tapi tak ada jawaban" kata irene

"sarapan lah.. tak baik untuk anak ku jika kau melewatkan sarapan mu" kata putra mahkota acuh

"ada roti dan susu yang ku bawa semalam kan.. sarapan lah dengan itu dulu" sambung nya

"jadi tuan sudah mengakui nya anak" desis irene sinis

"bukan kah dia anak pangeran sehun" sambung irene

"hentikan omong kosong mu! aku sudah minta maaf" desis putra mahkota acuh

Irene pun mulai memakan roti yang di bawakan putra mahkota semalam

"yang mulia juga harus makan" kata irene menyodorkan roti pada putra mahkota

"tidak" jawab nya acuh

REAL EMPRESS (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang