Selamat membaca pembacaku yang diem2 baekkk
***
"bagaimana jika putri melakukan hal tidak-tidak" kata irene pada putra mahkota yang sedang berbaring di pangkuan nya
"ada sehun yang menjaga nya" jawab putra mahkota
"dia butuh waktu untuk menenangkan fikiran nya, kau tak perlu khawatir" sambung putra mahkota
"kasihan putri yerim" desis irene sedih
"itu lah kenapa aku sangat benci pada istana" jawab putra mahkota
"aku merasa sangat hancur di hari pengangkatan ayah menjadi raja, dunia ku runtuh saat itu" cerita putra mahkota
"kenapa? bukan kah menyenangkan menjadi putra dari raja?" tanya irene sambil mengelus rambut ayah anak nya itu
"tidak sama sekali.. aku benci hasur terkurung di sini" kata putra mahkota
"rene" panggil putra mahkota
"eemm" jawab irene
"aku sungguh tak sabar menanti nya lahir" kata putra mahkota mengelus perut irene
"sabar tak lama lagi.. hanya satu bulan lagi" kata irene
"dia pasti sangat lucu" kata putra mahkota
"tentu saja" jawab irene
"rene aku mau dia punya mata seindah mata mu" kata putra mahkota sambil mendongakan kepala nya untuk melihat wajah irene
"eemm dia akan punya kulit seputih ayah nya, bibir nya juga akan sebagus bibir ayah nya, hidung nya juga.. hidung nya harus sebagus hidung ayah nya" kata irene sambil menekan-nekan pipi putra mahkota dengan telunjuk nya
"tapi dia harus punya kesabaran seperti ibu nya.. sikap yang hangat seperti ibu nya dan hati yang tulus seperti ibu nya" kata putra mahkota
"rene ayo punya anak perempuan nanti" kata putra mahkota
Irene tertawa geli mendengar perkataan putra mahkota itu
"bahkan yang pertama belum keluar" desis irene
"dan yang mulia sudah merencanakan yang kedua" sambung irene sambil tertawa
"kenapa tertawa? Aku serius" kata putra mahkota
"baik lah.. tapi tunggu dia keluar dulu ya" jawab irene masih dengan cekikikan
"rene" kata putra mahkota sambil bangkit dari posisi berbaring nya dan duduk di samping irene dengan menyandarkan kepala nya ke pundak irene
"ayo punya anak 8" kata nya
Sekali lagi perkataan itu membuat irene tertawa
"bukan kah itu sangat banyak?" kata irene
"tak apa.. rumah kita akan selalu ramai nanti" kata putra mahkota
"setelah semua nya selesai mari tinggal di pinggir kota saja, kau dan anak-anak akan menunggu ku pulang bekerja di depan pintu setiap sore" kata putra mahkota mengajak irene berhayal
"tak masalahkan jika kita harus tinggal di pinggir kota" kata putra mahkota pada irene
"dimana pun itu, di kutub utara sekali pun saya akan ikut kemana yang mulia membawa saya" jawab irene lalu mengecup pipi putra mahkota
"kau sangat mencintai ku ya?" tanya putra mahkota
"entah la" jawab irene
"yang mulia sangat mencintai ku kan? bahkan sejak awal pertemuan kita yang mulia sudah jatuh cinta pada ku kan?" goda irene
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL EMPRESS (REVISI)
FanficKehidupan yang penuh tipu daya akankah cinta merubah segala nya?