6 ❤

3.5K 361 25
                                    

Update lagi guys, jangan lupa vote dan komen ya.. Jangan sampe aku ngambek! (Ngegas ini!"

Selamat membaca~~

***

Pagi ini seperti biasa Irene masih menjalankan kewajibannya untuk mengurus semua kebutuhan Ibu Suri.

Irene sedang memijat kaki Ibu Suri yang katanya terasa keram.

"Kau marah padaku ya?" tanya Ibu Suri pada Irene "Apa yang anda kata kan Yang Mulia," kata Irene langsung bersimpuh karena merasa tak enak dengan ucapan Ibu Suri.

"Kau mendiamkanku sejak tadi," desis Ibu Suri merajuk "Tidak begitu Yang Mulia, mana berani saya marah pada anda," jawab Irene sambil mengelus lutut Ibu Suri.

Ibu Suri ikut bersimpuh di lantai mensejajarkan dirinya dengan Irene.

"Kau tau kenapa aku memutuskan untuk memilih dirimu?" kata Ibu Suri bertanya pada Irene sambil menggenggam tangan Irene.

"Karena aku hanya percaya padamu dan yakin padamu Rene.. Aku sudah lama mengenalmu dan juga keluargamu, aku sangat berharap padamu," sambung Ibu Suri.

"Bantu kami menyelamatkan keluarga kerajaan, demi kelangsungan tahta," sambung Ibu Suri lagi.

Irene tersenyum meski dengan hati nya yang perih, Ibu Suri memeluk tubuh Irene dengan hangat.

__________

"Hei..," kata Pangeran Sehun pada Irene yang tengah duduk.

"Pangeran..," kata Irene langsung memberi hormat.

"Tak ada orang lain di sini, jangan terlalu formal padaku, aku tidak suka," pesan Pangeran Sehun "Kukira kau menangis lagi" kata Pangeran Sehun sambil tersenyum ke arah Irene.

"Tidak Tuanku, rasanya aku sudah lelah menangis" jawab Irene sambil tersenyum pada Pangeran tampan itu.

Putri Yerim tiba-tiba datang dari arah belakang dua orang itu "Kakak, kenapa kau bersama pangeran aneh ini di sini?" kata Putri Yerim mengagetkan mereka berdua.

"Tuan Putri" sapa Irene sambil tersenyum pada Putri Yerim.

"Minggir..," kata Putri Yerim lalu duduk menyempal di antara Pangeran Sehun dan Irene yang membuat Pangeran Sehun hampir terjatuh.

"Heis!" desis Pangeran Sehun kesal.

"Kakak.. Aku diberi tugas untuk membuat teks dalam bahasa inggis, aku butuh bantuanmu kak..," rengek Putri Yerim.

"Ternyata tak hanya jelek kau juga bodoh," desis Pangeran Sehun di telinga Putri Yerim dan seketika membuat darah Putri Yerim serasa mendidih.

Putri Yerim tak menjawab hanya mentap sang Pangeran dengan tatapan yang mematikan.

"Baik aku pergi sekarang, jangan tatap aku dengan mata menakutkan itu!" kata Pangeran Sehun beranjak pergi.

Irene pun pergi bersama Putri Yerim menuju kamarnya.

Di jalan menuju kamar Putri Yerim tak sengaja mereka bertemu dengan rombongan Putra Mahkota. Irene langsung minggir dan menundukan kepalanya saat rombongan itu lewat.

REAL EMPRESS (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang