Papi: ridwan kamu sakit?
Ridwan: ga kok pi ridwan baik baik aja
Papi:kamu hari ini dirumah aja ya kamu ga usah cari rara dulu
Ridwan: ga pi ridwan mau cari rara
Papi: ridwan keadaan kamu sekarang kurang baik
Ridwan: ga pi pokoknya ridwan mau nyari rara hari ini titik
Papi: baiklah tapi kamu harus pergi bemobil bersama papi mami dan selfi
Ridwan: tapi pi...
Papi: ga ada tapi tapian ayo sekarang kamu makan dulu baru kita cari rara
ridwan pun terpaksa makansetelah selesai makan merekapun mencari rara tetapi tidak ada
Mami: pi kita mau cari rara kemana lagi pi mami khawatir sama rara
Selfi: mami tenang dulu pasti kita akan ketemu sama rara
Papi:tenang mi kita akan mencari rara sampai ketemu
Ridwan: pi pi itu bukannya plat mobil yang membawa rara
( tiba tiba ridwan melihat mobil yang ber plat sama persis yang membawa rara )
Papi: iya itu plat mobil yg membawa rara
Ridwan: ayo pi cepat ikuti mobil itu pi cepat
Papi:iyaya ya ( papi pun mengikuti mobil itu)
Mami: pi cepet pi ngebut lagi jangan sampai kita ketinggalan jejaknya
Papi pun menambah kecepatan mobilnya dan sampai akhirnya mobil itu berhenti di tengah hutanDitempat rara
Preman: hey liat itu dia bos kita datang
Rara: siapa dia ( ucap rara dalam hati dan rara belum.begitu jelas melihat bos preman itu karena ditutupi cahaya dan bosnya itu menggunakan kaca mata)
Bos: apakah kau ingat dengan ku ( ucapnya tegas sambil membuka kaca mata hitam itu)
Rara: Pak Abdul!!!!
Pak abdul: yah saya pak abdul mantan guru kamu, sebenarnya saya menculik kamu karena hanya ingin balas dendam kepada orang tua kamu!!! karena orang tua kamu itu sudah mempermalukan diri saya didepan banyak guru dan papi kamu itu menyebarkan semuanya di koran
Rara: lalu apa hubungannya sama saya hah!( ucap rara tegas karena penutup mulutnya sudah dibuka)
Pak abdul: karena kamu saya dikeluarkan dari sma itu dengan cara TIDAK BAIK!!!! kamu ngerti itu
Rara: itu semua bukan salah saya, tapi itu salah bapak karena bapak yang telah membuat saya tidak naik kelas jadi orang tua saya marah dong kepada bapak lagian apa hak bapak untuk tidak menaikan kelas kepada anak yang jarang masuk karena pengobatan, papi saya aja menaikan kelas orang itu karena dia pintar!!! bapak itu tidak pantas dijadikan guru karena bapak tidak tau mana yang benar dan mana yang sama( ucap rara tegas)
Pak abdul:kurang aja beraninya kamu ngatain saya hah
PLAKKKK!!! ( pak abdul menampar rara cukup kuat hingga di sudut bibirnya keluar cairan berwarna merah )
Rara: tampar lagi pak tampar sampai bapak puas
Karena kemarahan pak abdul memuncak akhirnya rara ditampar lagi dua kali hingga pipinya terdapat bekas capan 5 jari
Rara: tampar lagi pak sampai say mati dan bapak puas kan Hah!!!
Kemarahan pak abdul semakin memuncak dan tiba tibaDUARRRR ( Bunyi suara tembakan entah siapa yang ditempat dan yang menembak)
.
.
.
Polisi: Angkat tangan!!!! ( ucap polisi yang tiba tiba datang)
Mami: rara ( ingin mendekati rara tetapi )
Pak abdul: stopp melangkah atau( melihatkan rara yang dilehernya sudah terdapat pisau )
sekarang ikatan rara sudah dibuka tetapi rara masih ditahan pak abdulPapi: apa yang kalian mau hah
Mami: saya mohon jangan sakiti anak saya saya mohon
Ridwan: mami tenang dulu ya rara pasti akan baik baik aja mi
Selfi: mami tenang dulu rara pasti baik baik aja mi
Pak abdul: saya tidak ingin apa pa tetapi saya ingin kebahagian kalian hancur karena kau pak gilang sudah mengeluarkan saya dari sma itu dengan cara tidak baik
Papi: baiklah kalau begitu saya minta maaf tetapi saya mohon jangan sakiti anak saya
Pak abdul: tidak semudah itu meminta maaf kepada saya
Papi: maksud kamu apa HAH!!!
Pak abdul: saya ingin kembali ke sma itu lagi tetapi tidak untuk menjadi guru melain kan menjadi kepala sekolah disana
Rara: jangan pi jangan nanti sekolah yang sudah papi bangun akan hancur ditangannya pi
Pak abdul: diam kau ( semakin mendekatkan pisau itu keleher rara)
MiPiRiSel: RARA!!!!TIBA TIBA!!!
dari arah belakang pak abdul ada seseorang yang langsung memukul pak abdul menggunakan kayu
BRAKKKK!! pak abdul terjatuh kelanatai
leher rara terkena goresan pisau itu sedikit
Akhirnya rara pun ikut terjatuh dan pingsan ( mungkin karena merasakan sakit di bagian leher dan belum makan 2 hari rara pun pingsan)
Mami: rara ( berlari dan memegang kepala rara diikuti papi ridwan dan selfi)kini orang yang menolong rara sedang menghajar preman preman itu dibantu oleh polisi dan orang itupun terkena goresan pisau juga dibagian tangannya
Papi: pak polisi tolong bawa mereka dan jangan sampai mereka bebas
Polisi: baik pak ( merekapun dibawa kekantor polisi)
Selfi: irwann kamu gpp ( ternyata yang menolong rara adalah irwanFlasback
Ketika irwan sedang memberhentiakn mobilnya ia melihat mobil keluarga rara sedang mengikuti mobil yang platnya sama dengan orang yang menyulik rara
Irwan: itukan mobil yang membawa rara dan itu mobilnya keluarga rara sebaiknya aku ikuti mereka ( irwan pun mengikuti mobil itu) sampai akhirnya tiba di suatu rumah kosong ditengah hutan
Irwan pun melihat semua apa yang dilakukan pak abdul dan akhirnya irwan memutuskan untuk masuk ke dalam melalui pintu dibelakangFlasback selesai)
Irwan: aku tidak apa apa
Selfi: tapi tangan kamu kena goresan pisau
Irwan:udah gpp yang penting rara sekarang selamatMami:pi cpat bawa rara ke rumah sakit
Ridwan dengan cepat menggendong rara dan memasukan kedalam mobil
sekarang semua orang telah sampai di rumah sakit termasuk irwan yang sedang diobatiMami: pi rara pi rara ( menangis)
Papi: mami yang sabr ya rara pasti baik baik aj
Ridwan hanya terduduk dan tidak berbicara satu katapun
Ridwan:aku bodh aku bodoh kenapa aku tidak bisa menjaga adik aku, ini semua salah aku ini semua salah aku( ucap ridwan sambil menangis diiringin rasa bersalah karenanya ).
.
NEXTT???
VOTE DULU YA
🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)
Kurzgeschichten(Masih tahap revisi) Aku Rara, anak ketiga dari mami Inul dan papi Gilang. Aku memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki laki yaitu abang Ridwan dan kak Selfi. Hidupku sangat bahagia karena dikelilingi dengan orang orang yang baik dan s...