kini semua sdh berada didalam ruangan rara.
"maaf kalian siapa ? dan saya siapa?" tanya rara perlahan
"saya mami mu nak, ini papi mu, ini abang mu yang biasa kamu panggil bang ridwan dan ini kakakmu selfi yang biasa kamu panggil kak ceppy dan nama kamu itu rara " jawab mami dengan jelas kepada rara
"maaf jika tadi say...a sudah berbicara kepada kalian dengan tidak sopan" maaf rara kepda keluarganya
"iya nak tidak apa apa dan sekarang kita semua akan berusaha untuk mengembalikan semua ingatan kamu" jawab mami dengan senyumannya dan tetesan air bening mengaliar dari matanya
" mi maafin rara jika rara sudah buat mami sedih, rara akan berusaha mengingat semuanya lagi, tapi mami dan yang lain jangan sedih lagi" ucap rara sambil menghapus tetesan air bening dipipi mami
" ya udah nak, sekarang kamu istirahat biar kamu cepat sembuh" pintah papi kepada rara.
rarapun mengangguk dan mulai memejamkan matanya. semua orang yang berada didalam ruangan rara tersenyum melihat rara yang dulu sangat menuruti perintah dari keluarganya telah datang lagi, tidak seperti waktu rara mengetahui bahwa mami dan papi bukan lah orang tuanya, rara sedikit berubah tapi semua dilakukan rara agar keluarganya bisa lebih bahagia jika tidak ada dirinya yang ia anggap bahwa dirinya perusak didalam keluarga ini.
matahari pun datang menyinari ruangan rara
" halo semuanya... ini bang ridwan bawa makanan untuk kita semua" ucap ridwan ketika masuk keruangan rara dengan membawa beberapa bungkus nasi uduk. sesudah sholat subuh ridwan langsung keluar untuk mencari makanan.
" yaudah sekarang kita makan ya, rara ga apa apakan kalo makan makanan dari rumah sakit?" tanya mami kepada rara
" eghh gpp mi" jawab rara
" yaudah sekarang kita makan ya. Nak kamu kenapa? kenapa blm dimakan buburnya? mau mami suapin?" tanya mami yang dari tadi hanya melihat rara melamun saja dan hanya mengaduk aduk makanannya saja.
" ehh enggak mi rara makan sendiri aja, mami makan aja makanan mami" jawab rara sambil menggeleng
" kamu tadi mikirin apa sampai sampai kamu melamun dan makanan kamu hanya kamu aduk aduk aja?" tanya mami lagi kepada rara
" emm gpp mi rara ga apa apa kok" jawab rara sambil tersenyum
" pasti ada yang kamu sembunyiin kan, mami tau kamu dari dulu nak, sekarang kamu cerita aja sama mami mumpung yang lain lagi makan" mami duduk disamping brankarnya rara dan yang lain duduk dibawah.
" emmm rara tadi mikirin gimana caranya suapaya rara bisa ingat semuanya lagi, karena rara engga mau ngeliat mami nangis seperti kemarin" jawab rara dengan air mata yang mulai membasahi pipinya
" nak kamu ga perlu pikirin itu lagi, kamu jangan paksain semuanya karena kalo kamu paksain ingatan kamu supaya ingat pada semuanya lagi bisa bisa ingatan kamu ga bakalan bisa kembali nak" ucap mami dengan perlahan
"tapi mi rara ga mau buat mami dan yang lain sedih lagi seperti kemarin, jadi rara harus gimana supaya mami dan yang lain ga sedih?" tanya rara pada mami
"kamu ga usah pikirin semuanya, kalo kamu ga mau liat mami dan yang lain sedih kamu harus nurut aja sama kita semua nak" jawab mami sambil mengusap pucuk rambut rara.
"Baiklah mi, rara akan berusaha supaya ga buat mami dan yang lain sedih, yaudah sekarang mami makan lagi" ucap rara dengan penuh semangat
" yaudah kamu juga makan ya sayang" pintah mami kepada rara
merekapun melanjutkan makanannya
Percepat kini 5 hari rara sudah berada dirumah sakit dan hari ini rara sudah diperbolehkan untuk pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)
Conto(Masih tahap revisi) Aku Rara, anak ketiga dari mami Inul dan papi Gilang. Aku memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki laki yaitu abang Ridwan dan kak Selfi. Hidupku sangat bahagia karena dikelilingi dengan orang orang yang baik dan s...