saat papi akan memasuki kamarnya tiba tiba papi mendengar suara orang yang sedang mengigau dan papi langsung berjalan menuju kamar rara saat papi sudah berada dikamar rara papi melihat rara yang mengigau menyebutkan nama maminya dengan mata terpejam
Papi: ya Allah nak kamu kenapa? ( ucap papi ketika melihat rara yang mengigau dengan wajah yang sangat pucat )
tanpa berfikir panjang papi langsung membawa rara ke rs terdekatSesampainya di rs rara langsung diperiksa oleh dokter diluar ruangan papi merasa khawatir dengan keadaan rara
papi berencana untuk menelfon mami tetapi papi berfikir lagi bahwa mami sudah berada dipesawat jadi papi membatalkan niatnya untuk menelfon mami
Setelah hampir setengah jam akhirnya dokterpun keluar
Papi: dok gimana keadaan anak saya ( ga usah pake bahasa inggris ya, ga ngerti )
Dokter: penyakit yang dialami anak bapak semakin parah jadi bapak harus membawa anak bapak malam ini untuk memulai pengobatannya di rumah sakit yang alat alatnya lebih lengkap, karena disini kami tidak memiliki alat alatnya begitu lengkap
Papi: baik lah dok terimakasih
Dokter: sama sma
dokterpun kembali keruangannya sedangkan papi masuk kedalam ruangan rara
Papi masih melihat rara yang menyebut nyebut maminya dari tadi
Papi: nak nak kamu kenapa nak ( ucap papi lembut sambil memegang perlahan tangan anknya )
Rarapun baru membuka matanya
Rara: pi.. ma.mi.. ma..na.. pi ( ucap rara terbata bata )
Papi: nak mami tadi pulang ke Indonesia karena abang kamu sakitnya semakin parah nak
Rara: ja.di.. ma..mi udah pppulang pi
Papi: iya nak nanti kalo abang kamu udah sedikit membaik mami pasti akan kesini lagi nak, kamu gpp kan dengan papi aja
Rarapun mengangguk perlahan dan berusaha untuk tersenyum didepan papi, tetapi didalam hati rara
Rara: mami kenapa pulang ga bilang bilang sama rara, padahal rara pingin pengobatan rara ditemani oleh mami papi bang ridwan dan kak selfi, tapi mungkin bang ridwan dan kak selfi harus sekolah jadi rara pingin mami dan papi saja yang menemani rara, supaya mami dan papi bisa melihat rara untuk terakhir kalinya kalo nyawa rara udah ga bisa diselamati lagi ( ucap rara dalam hati, tanpa diketahuinya air matanya mengalir membasahi pipinya )
Papi: nak kamu kenapa nangis ( ucap papi yang melihat air mata rara mengalir )
Rara: hmm.. gpp pi mata rrara pedihh tadi
Papi: sayang kamu ga perlu bohong sma papi, papi tau semua tentang apa yang anak anak papi rasakan, jadi kamu cerita aja sama papi sekarang ( ucap papi berusaha untuk meyakinkan rara untuk bercerita )
Rara pun mengangguk dan mulai bercerita kepada papi
Rara: pi sebenarnya rara pingin pangobatan rara ditemani oleh mami papi bang ridwan dan kak selfi, tapi rara berfikir kalo bang ridwan dan kak selfi itu harus bersekolah, jadi rara pingin mami dan papi yang menemani pengobatan rara, supaya kalo nyawa rara udah ga bisa diselamati mami dan papi bisa melihat rara untuk terakhir kalinya, tapi mungkin hanya papi saja yang bisa melihat rara untuk terakhir kalinya ( ucap rara sambil meneteskan air matanya )
Papi: nak kamu ga boleh ngomong kayak gitu, kamu harus yakin bahwa pengobatan kamu ini akan membuat kamu sembuh dan bukan malah membuat kamu meninggal nak
Rara: tapi pi...
Papi: udah kamu harus yakin aja kalo kamu akan sembuh, papi akan selalu menemanimu sampai kamu selesai pengobatan
Rara: mksh ya pi, rara tau kalo papi itu pasti cape menghadapi kondisi rara sekarang, yang hanya bisa menyusahkan papi sjaa
Papi: utsss kamu ga boleh ngomong kayak gitu lagi, papi udah bilang bahwa papi akan melakukan apapun demi anak anak papi
Rara: mksh ya pi
Papi: iya, yaudah sekarang kita berangkat ya untuk ke rs pusat supaya kamu bisa lebih cepat lengobatannya
Rara: hmmm tapi rara belum yakin pi
Papi: nak kamu harus yakin kalo kamu bisa melawan penyakit kamu untuk sembuh
Rara: hmmm.yaudah pi ayo ( ucap rara dengan semangat )
Papi pun memindahkan rara ke kursi roda dan setelah itu papi mendorong kursi roda itu menujuh mobil dan setelah itu berangkat menuju rumah sakit pusat
Rara: pi bang ridwan sakit apa lagi ( ucap rara sambil menatap jalan malam yang sepi )
Papi: mami tadi cerita bahwa saat bang ridwan mau naik ke tangga tiba tiba perut bang ridwan sakit, dan sampai sekarang abang kamu belum sadarkan diri nak ( ucap papi )
Rara: pi rara pingin ngeliat kondisi abang sekarang, rara beh kan vidio call sama kak selfi?
Papi: boleh dong
Rarapun mencoba vidio call an bersama selfi tetapi selfi tak mengangkatnya
Papi: giamana nak udah bisa?
Rara: ga pi kak selfi ga ngangkat
Papi: mungkin hp kakak kamu habis baterai, yaudah sekarang kamu istirahat aja dulu rumah sakit nya masih jauh
Rara: pi kita malam ini kan ke rs pusat tapi, kita mulai pengobatannya besok aja ya pi
Papi: kenapa nak?
Rara: hmm gpp pi rara maunya besok aja mulai pengobatannya
Papi: yaudah besok kamu harus mulai pengobatannya ga boleh ditunda tunda lagi ya
Rara: iya pi
percepat kini mereka telah sampai di rumah sakit pusat dan rara sudah dimasukkan kedalam ruangan tetapi pengobatannya berlangsung besok
Rara: pi rara boleh minta sesuatu ga pi?
Papi: apa nak?
Rara: nanti kalo papi pulang ke apartemen rara minta papa bawaiin foto mami aja yang ada didalam koper rara
Papi: untuk apa nak?
Rara: hmm gpp pi rara cuma ingin ngeliat wajah mami ketika pengobatan besok
Papi: yaudah nanti papi bawain ya, sekarang kamu istirahat ya udah malam
Rara: iya pirarapun memejamkan matanya dan tertidur sedangkan papi ia masih menatap wajah anknya yang sedang tidur
Papi: papi tau perasaan kamu ketika pengobatan yang kamu lakukan demi mami kamu, tetapi maminya ga ada disamping kamu ( ucap papi dalam hati dan papi pun pulang untuk mengambil keperluan untuk besok dan mengambil foto mami )Rara: rara menunda pengobatan nya demi mami, besok rara udah mulai di kemoterapi tapi mami ga ada di sini, rara berharap mami bisa datang besok, tapi rara yakin kalo mami tidak akan datang besok ( ucap rara sedih ketika papi sudah keluar dari ruangan rara )
Di Indonesia kini mami sudah sampai dan langsung menujuh rs dan langsung berjalan ke ruangan ridwan
Mami: Assalamu'alaikum
Selfi: Wa'alaikum salam mami ( ucap selfi dan langsung memeluk maminya )
Mami: nak gimana keadaan abang kamu ( ucap mami sambil melihat ridwan yang sedang tertidur )
Selfi: dokter tadi bilang bahwa abang mempunyai penyakit batu ginjal mi
Mami: Ya Allah, kok bisa nak
Selfi: dokter juga belum tau mi
Mami: yaudah sekarang kamu istirahat aja biar mami yang jagain bang ridwan
Selfi: oh ya mi gimana dengan rara?
Mami: Rara...
tiba tiba ada telfon dari seseorang
Mami: ya hallo, ada apa ...
...: rara tadi sakit dan dia mengiggau mami
Mami: kok bisa
....: mungkin karena dia tau kalo kamu pergi dan meninggalkan dia
Mami: yaudah besok aku akan kesana
....: jangan besok, kalo besok pengobatannya sudah dimulai dan dia pasti sangat sedih jika tidak ada kamu
Mami: tapi perjalanan nya itu jauh aku saja baru sampai di Indonesia...
....: tapi dia sangat membutuhkan kamu sekarang
Mami: tapi aku tidak bisa pi ( ternyata yang menelfon adalah papi )
Papi: tinggal kau pilih, kau mau kembali ke Australia sekarang atau kamu akan menyesal
Mami: mksd papi apa?
Papi: kamu tidak perlu tau, papi akan menunggu mami sampai besok jika besok mami belum datang papi akan yakinkan kalo mami tidak akan pernah melihat rara lagi ( ucap papi dan setelah itu papi pun mematikkan telfonnya )
Mami: ya Allah hamba harus gimana
Tiba tiba ridwan kembali merasakan sakit dibagian perutnya
Ridwan: akhhhh ( ucap ridwan sambil memagang perutnya dan menahan rasa sakit yang ia alami)
Mami: kamu kenapa nak?
Selfi: abang kenapa
ucap mami dan selfi panikRidwan masih merasakan sakit diperutnya dan dokter telah memberikan ridwan obat tidur supaya ridwan bisa tidur malam ini dengan tenang
.
Next???
Jangan lupa vote maksimal 20 dan komen
🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)
Short Story(Masih tahap revisi) Aku Rara, anak ketiga dari mami Inul dan papi Gilang. Aku memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki laki yaitu abang Ridwan dan kak Selfi. Hidupku sangat bahagia karena dikelilingi dengan orang orang yang baik dan s...