Part 67

942 69 12
                                    

~~☆~~

Setelah sampai dirumah sakit Rara langsung ditangani oleh dokter, mami papi ridwan dan selfi dengan setia menunggu didepan ruangan rara dengan wajah yang terlihat cemas, terutama mami yang sedari tadi tidak berhenti menangis.

Lima belas menit berlalu tiba tiba ada sebuah sms masuk di handphone papi. Setelah membaca tersebut papi langsung menceritakan apa isi pesan tersebut hingga membentuk sebuah senyuman diwajah papi.
Semua orang disana merasakan bahagia yang begitu mendalam setelah mendengarkan cerita dari papi, tetapi mereka juga merasakan sedih yang juga mendalam karena melihat kondisi rara sekarang.

Setelah cukup lama dokter berada didalam ruangan tersebut. akhirnya dokterpun keluar dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

Setelah melihat dokter keluar keluarga rara langsung menanyakan keadaan rara
"Dok bagaimana keadaan anak saya dok? dia baik baik saja kan dok?" Tanya mami pada dokter tersebut.

"Maaf bu, nyawa anak ibu tidak dapat kami tolong. Ibu dan bapak terlambat membawa anak ibu dan bapak untuk segera mendapatkan pertolongan." Jawab dokter tersebut

Semua terdiam!!! Tidak ada suara yang sama sekali dapat didengar orang. penyesalan sudah terlambat.

Setelah itu mami pingsan dengan cepat papi dan dokter langsung membawa mami kesalah satu ruangan.

Sedangkan ridwan dan selfi langsung masuk kedalam ruangan rara.

"Dek, dek bangun dek, bangun dek. kakak sayang sama kamu, kakak ga mau kamu ninggalin kita secepet ini dek, ayo bangun dek. Kakak yakin kamu pasti kuat dek ayo bangun dek, hiks hiks hiks"  Tanpa henti-hentinya selfi menggoyangkan lengan rara sambil mengucapkan kata kata yang selfi sendiri tidak sadari.

" Dek ayo bangun dek, abang yakin kamu pasti kuat dek, kamu harus bangun dek, kamu lihat dek mami sekarang pingsan setelah mendengar bahwa kamu sudah tidak ada lagi dek, kamu harus bangun dek demi mami papi abang dan kak selfi dek" ucap ridwan sambil memegang tangan rara yang terpasang infusan

"Dek kita semua senang mendengar sebuah kabar bahwa kamu adalah anak kandung mami dan papi dek, tapi kamu malah meninggalkan kita semua disini dek, ayo bangun dek abang yakin kamu pasti kuat dekk" ucap ridwan kali ini yang tidak dapat menahan kata kata yang ingin ia ungkapkan bahwa saat ini ia bahagia setelah mendengar kabar bahwa rara adalah adik kandungnya, tetapi itu sudah terlambat, RARA SUDAH PERGI MENINGGALKAN MEREKA!!!

"maaf permisi dek, kita harus menutupnya " ucap salah satu suster yang baru saja masuk kedalam ruangan rara

Setelah sadar dari pingsan nya mami langsung mencabut infusnya dan langsung berlari kearah ruangan rara.

Disana mami melihat brankar seseorang yang telah ditutup dengan sebuah kain, yaitu rara

Dengan hati yang begitu mendalam, mami langsung berlari sampai kearah brankar tersebut dan mmebjat kain itu. lalu memeluk dan tidak dapat berbicara satu katapun.

Saat ini mami masih memeluk rara dengan air mata mengalir begitu deras dari matanya.  mami hanya bisa berbicara didalam hati saat ini, mami menyimpan banyak luka dihatinya setelah mengetahui bahwa salah satu putrinya meninggalkannya, putrinya yang selalu meminta perhatian mami dan keluarganya agar ia dapat dimanja oleh keluarganya, gadis yang selalu tersenyum ketika ia mendapatkan kasih sayang dari keluarganya, gadis yang selalu membantah ketika disuruh meminum obat, gadis yang dulu bibirnya diberikan warna pink agar terlihat sangat cantik dibibirnya tapi sekarang tidak, bibir gadis tersebut sudah tidak berwarna lagi kini seluruh tubuh rara sudah pucat!.

Setelah 5 jam berlalu kini keluarga rara telah berada dirumahnya, saat ini begitu banyak orang orang yang sudah berada didalam rumahnya untuk membacakan doa doa.

saat ini mami berada didalam kamarnya karena sedari tadi mami selalu pingsan, sampai sampai proses penguburan mami tidak dapat menghadirinya lagi.

Sedangakan selfi ia hanya diam sembari melihat kearah gadis yang saat ini sudah ditutup dengan sebuah kain. Air mata selfi selalu mengalir begitu deras, ia hanya bisa mengeluarkan air matanya saja, ia tidak dapat berbicara satu katapun. setiap ia ditanya oleh teman teman rara dan teman temanya selfi hanya diam!

Ridwan dan papi sibuk dengan pengurusan makam rara. Kelompak mata dua pria ini tidak dapat kita bayangkan, dari 5 jam yang lalu mereka mengeluarkan air matanya. Jika ada yang menyapanya atau memberikan kalimat kalimat. mereka hanya bisa membalasnya dengan sedikit senyuman dan anggukan kepalnya

Kini proses pemakaman sudah berlangsung sejak 10 menit yang lalu banyak orang orang yang sudah pulang kerumahnya masing masing. kini tinggallah ridwan papi dan selfi, mami tidak dapat mengikuti acara pemakaman rara karena setiap kali mami bangun dari pingsannya tidak lama kemudian mami pingsan lagi sehingga membuat tubuh mami lemas. Tiga orang yang masih berada didepan makan yang bertuliskan Rara, tidak dapat memberhentikan tangisannya.

Saat ini selfi mengeluarkan semua kata kata yang sedari tadi ia pendam " Dek kenapa dek? kenapa dek? Kenapa kamu meninggalkan kita semua disaat kita bahagia mendengar kabar bahwa kamu adalah anak kandung mami dan papi dek,kenapa dek kenapa?" tanya selfi dengan nada yang cukup kuat pada rara yang sudah tertutupi tanah. selfi menggenggam kuat tanah itu tetapi lirikan matanya hanya melihat keatas

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan selfi, semua masih diam.
" Ridwan, selfi sebaiknya sekarang kita pulang, kasihan mami sendirian" ucap papi setelah melihat ridwan dan selfi yang sedikit sudah tenang.

" enggak pi selfi ga mau ninggalin rara sendirian disini, selfi ga mau pi selfi ga mau" tolak selfi pada ajakan papi, selfi tidak ingin meninggalkan rara sendirian

"nak sabar nak sabar, rara udah ga ada, kita harus ikhlasin rara sekarang, rara pasti udah bahagia disana" balas papi yang berusaha menengangkan selfi

" ga pi, selfi ga mau, kalo kita ninggalin rara disini sendirian, pasti rara ketakutan pi, rara sendiri disini nanti malam pasti rara takut gelap pi" ucap selfi yang terus menolak ajakan papi dengan air mata yang semakin menderas

" dek sabar dek sabar, rara udah ga ada, kalo kita ikhlasin dia pasti dia akan bahagia disana dek" ucap ridwan sembari berusaha menenagkan selfi yang terus saja menolak ajakan semua orang.

setelah beberapa kali diberi nasihat akhirnya selfipun pulang. ridwan dan papi akhirnya sedikit lega setelah selfi akhirnya pulang.

Kini tinggalah dua orang wanita dan dua krang laki laki,beserta ART nya yang berada didalam rumah tersebut. Kini semuanya napak sepi. tidak ada lagi gadis kecil yang membuat semua orang tersenyum. tidak ada lagi gadis yang selalu dipaksa untuk meminum obatnya. Semua hilang begitu saja dalam sekejap.
Semua merasa sangat bahagia setelah mendengar bahwa rara adalah anak plus saudara kandungnya tetapi kebahagian itu hilang dengan satu kalimat yang dinyatakan oleh dokter waktu itu bahwa gadis tersebut telah tiada.

~~☆~~

80 vote baru next lagi ya, Jangan Jadi Pembaca Gelap YA
Maaf kalo di part ini ada kata kata yang typo atau ga nyambung. Gimana persaan kalian setelah baca part ini?? Author aja ngetiknya udah bayak nguras air mata.

Jangan lupa follow ig: Mutiaraadn_

End??? ( Mau end atau lanjut lagi)

MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang