Dokter: pasien sekarang hanya trauma karena kejadia yang ia alami dan pasien juga kekurangan makanan bergizi jadi kami harap pasien bisa diajak tertawa untuk menghilangkan rasa trauma yang ia alami dan kami meminta keluarg untuk memberikan makanan bergizi seperti sayur tempe tahu dan lain lain yang banyak mengandung vitamin dan gizi
Papi: baiklah dok terimakasih
keluarga pun masuk ke dalam ruangan rara dan melihat rara masih tertidur
Mami: pi mami seneng banget rara udah ada sama kita lagi pi
Papi: papi juga seneng liat keluarga kita ngumpul lagi dan papi berharap semoga keluarga kita ga akan pisah pisah lagi
Mirisel: Amin!!!
Setelah beberapa menit rara pun sadar dan melihat semua keluarga nya disana termasuk maminya
Rara: mi rara takut orang maling itu datang lagi ( menangis dan memeluk maminya)
Mami: udah sayang kamu ga usah khawatir kalo kamu kumpul lagi sama keluarga pasti semuanya akan saling ngelindungi
Rara: maafin rara ya mi rara selalu ngerepotin mami dan yang lain
Rara: bang rara minta maaf ya rara belum bisa mandiri untuk saat ini, rara takut bang ( memangis)
Ridwan: udah dek kamu ga perlu ngelakuin apa apa, waktu itu abang hanya kebawa emosi aja dek buat marahin kamu
Mami: sayang sekarang kamu makan ya
Rara: ga mi rara ga suka sayuran sama tempe, kalo tahu rara masih bisa makannya
Ridwan: dek ayolah makan ini semua untuk kesehatan kamu
Rara: tapi bang rara ga suka sayuran, lebih baik rara ga makan dibandingkan harus mkan sayur
Ridwan: dek ayo makan kamu jangan buat abang kecewa lagi ya
Rara: yaudah rara makan tapi sedikit aja ya
Ridwan: yaudah sekarang kamu makan ya
Mamipun menyuapi rara pada saat suapan pertama masuk kedalam mulut rara, rara hampir memuntahkannya tetapi karena dia melihat kearah abangnya diapun terpaksa memakan itu
Rara: mi sayurannya ga usah ya nasinya aja
Mami: kamu itu harus makan sayuran sayang, tadi aja kamu makan sayurannya
Rara: tapi mi sayurannya pahi...
Ridwan: ayo dek dimakan
Rara pun kembali memakan sayuran itu dengan nasi sebanyak 5 sendok dan setelah itu rara pun meminum obatnya
Rara: mi jangan tinggalin rara ya, rara takut ( rara teringat kembali kejadian malam itu )
Mami: udah sekarang kamu istirahat aja ya, mami papi bang ridwan dan kakak selfi ga akan ninggalin kamu sayang
Rarapun tertidur, tetapi setelah sekitar 30 menit rara tertidur, rara pun kembali mengigau
Rara: tolong tolong!!! jangan deketin rara, rara takut!!! mi pi tolong rara ( teriak rara dengan mata yang tertutup dan air mata mengalir dipipi rara )
Mami: dek mami ada disini nak, disini ga ada orang selain mami papi bang ridwan dan kak selfi ( tetapi rara tetap mengigau )
Papi: ra ra ini keluarga kamu, disini ga ada orang lain selain kita ra ( rara akhirnya pun membuka matanya perlahan )
Rara: mi pi rara takut!!! ( ucap rara sambil memeluk erat maminya itu diiringi tangisan)
Mami: udah kamu minum dulu ya ( mami pun memberi minum kepada rara dan rarapun meminun air itu )
Rara: mi rara takut mi rara takut!!! ( ucap rara yang masih menangis)
Mami: nak disini ada mami papi bang ridwan dan kak selfi yang akan jagain kamu, sekarang kamu tenang dulu ya
Papi: papi sudah menyuruh polisi untuk mencari orang yang mau maling dikontrakan kamu
Rara: tapi pi rara masih taku...
Papi: udah sekarang kamu istirahat aja ya, papi sudah menyuruh dua orang polisi untuk menjaga kamu dimanapun kamu berada, jadi kamu sekarang istirahat aja yaAkhirnya rarapun kembali tidur sambil memegang tangan maminya itu
Ridwan: Ya Allah ini semua salah hamba, jika hamba tidak berbicara seperti itu kepada rara,pasti rara tidak akan seperti ini ya Allah ( ucap ridwan dalam hati tetapi tanpa ia sadari air matanya mengalir )
papi yang melihat ridwan meneteskan air mata bertanya
Papi: ridwan kamu kenapa?
Ridwan: pi ini salah ridwan pi, jika ridwan tidak berbicara seperti itu kepada rara saat itu mungkin rara ga akan seperti ini sekarang ( ucap ridwan menangis )
Papi: udah nak kamu ga usah salahin diri kamu sendiri, mungkin ini cobaan untuk raraPercepat kini pagi hari pun datang semua keluarga sudah bersiap untuk pergi, rara yang baru saja bangun merasa ketakutan
Rara: mi mami sama yang lain mau kemana? mi rara mohon jangan tinggalin rara mi, rara takut ( ucap rara menangis)
Mami: sayang siapa yang mau ninggalin kamu sendirian?
Rara: itu mami dan yang lain udah rapi semua
Mami: sayang kita akan ngajak kamu untuk jalan jalan, kita ga akan ninggalin kamu
Rara: makasih ya mi, rara mohon jangan tinggalin rara ya mi
Mami: iya sayang kita ga akan ninggalin kamu kok, yaudah sekarang kamu siap siap ya
Rarapun bersiap siap untuk pergi bersama yang lainpercepat kini mereka sedang bermain di timezone yang berada di jakarta
dan hari ini rara kelihatan sangat bahagia dan sepertinya rara sudah mulai sedikit demi sedikit untuk melupakan kejadian malam itu
Ridwan: pi hari ini rara kelihatan sangat bahagia sekali ( melihat rara yang sedang bermain capit boneka bersama mami dan selfi )
Papi: iya nak, untung dokter itu memberi kita cara untuk membuat rara lupa akan kejadian ituFlassback
setelah rara tidur lagi papi pun keluar ruangan rara dan sudah ada dua polisi yang sedang menjaga ruangan rara
Papi: pak saya mohon jaga anak saya dimanapun dia berada
Polisi: baik pak kami akan menjaga anak bapak
Papi: yasudah kalo begitu saya permisi dulu, terimakasih
papi pun berjalan dan memasuki ruangan dokter
Papi: permisi dok
Dokter: iya pak ada apa ( papi pun masuk kedalam ruangan dokter )
Papi: dok kenapananak saya tadi kembali mengigau tentang kejadian waktu itu, bagaimana caranya agar anak saya bisa melupakan kejadian itu dok( Author: kok papi kayak mau curhat aja ya😅 )
Dokter: mungkin anak bapak terlalu stres karena anak bapak terlalu ketakutan atas kejadian itu, dan cara yang menurut para dokter untuk menghilangkan stres adalah membuatnya tersenyum dengan cara mengajaknya bermain atau jalan jalan sehingga anak bapak bisa tersenyum
Papi: baik dok saya anak mencobanya, terimakasih dok kalo begitu saya permisi dulu
Dokter: sama sama pak ( papi pun kembali keruangan rara )Flassback selesai
.
.
Next???

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)
Cerita Pendek(Masih tahap revisi) Aku Rara, anak ketiga dari mami Inul dan papi Gilang. Aku memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki laki yaitu abang Ridwan dan kak Selfi. Hidupku sangat bahagia karena dikelilingi dengan orang orang yang baik dan s...