Di pemakaman
"Ridwan sudah sebaiknya kita pulang ini udah hampir sore, rara dan selfi menunggu di mobil" ucap papi
ridwan pun tidak bisa membantah perkataan orang tuanya dan ridwan langsung berdiri dan berjalan kearah mobil
" ya ampun selfi rara kenapa?" tanya mami yang baru saja masuk kedalam mobil
" GPP mi tadi kepala rara pusing sedikit jadi selfi suruh rara tidur aja dulu" jawab selfi
" yaudah mobil kamu biar mami aja yang bawa ya,kalo abang kamu yang bawa bisa bisa kacau semuanya" mami pun keluar lagi dari mobil dan langsung memasuki mobil selfi ditemani oleh ridwan
Percepat kini mereka telah berada didepan rumah dan telah memasuki pagar rumah.
" dek. dek.. dek... bangun kita udah sampai" selfi membangunkan rara dengan menepuk pipi rara pelan.
" hmm iya kak" jawab rara sambil membuka matanya dan langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah
Percepat kini malam telah tiba dan keluarga rara sedang berkumpul di ruang keluarga kecuali Rara!
"nak rara mana, apa dia ga makan?" tanya mami
" rara tadi tidur mi jadi selfi ga tega banguninnya" jawab selfi
" yasudah sekarang kamu panggil rara, kalo dia tidur kamu bangunin aja mami ga mau kalo dia tidur dengan perut kosong" mami pun menyuruh selfi membangunkan rara
dan rara pun kini sedang menuruni anak tangga tetapi kini ada perubahan di wajah rara
" nak kenapa muka kamu pucat banget?" tanya mami yang langsung menghampiri rara yang baru saja menuruni anak tangga yang terakhir
" rara GPP mi, rara cuma laper aja" jawab rara yang berusaha tersenyum sebisanya
" nak sebaiknya sekarang kita balik lagi ya ke RS kamu belum sembuh sayang dan tadi siang kamu terkena panas matahari yang terik jadi sebaiknya kita balik lagi ya ke RS?" tanya mami kepada rara
" mi rara GPP, rara cuma laper aja mami ga usah khawatir ya" jawab rara dengan senyum terpaksa
"tapi nak.." ucap mami terpotong oleh papi
"udah mi biarin rara malam ini untuk dirumah, kalo besok kesehatan kamu masih sama seperti ini berarti kamu harus nurut dan kembali lagi ke RS" penjelasan dari papi
" iya pi, kalo besok rara masih saja seperti ini rara ga bakalan nolak kalo diajak ke RS besok" jawab rara sambil menundukkan kepalanya
" yaudah sekarang kita makan ya" mami langsung menggandeng tangan rara dan langsung duduk di meja makan sedang kan selfi? ia cemburu melihat perhatian lebih yang mami berikan kepada rara tetapi selfi tidak boleh egois jadi selfi pun menahan air matanya dan ikut duduk di kursi meja makan
Kini mami akan mengambilkan rara nasi dan lauk pauk yang cukup banyak tetapi rara langsung memberhentikan maminya
" mi mi udah cukup. nanti rara ga abis"
" pokoknya kamu harus habisin, kalo ga dihabisin berarti kamu mau pergi ke RS malam ini" jawab mami
" yaudah iya rara akan habisin tapi 4sendok aja ga ada penolakan kalo ada yang nolak rara ga mau makan" jawab rara sambil pura pura marah
"yaudah tapi kalo kamu kenapa napa mami taunya kamu harus dirawat di rumah sakit sampai sembuh, oke?" tanya mami
"oke" jawab rara sambil tersenyum
" mi selfi boleh minta ambil in nasinya ga sedikit aja?" tanya selfi
" yaudah mana piring kamu nya" mami pun mngembil piring dari tangan selfi dan mengisikannya cukup banyak dan harus dihabiskan
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)
Short Story(Masih tahap revisi) Aku Rara, anak ketiga dari mami Inul dan papi Gilang. Aku memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki laki yaitu abang Ridwan dan kak Selfi. Hidupku sangat bahagia karena dikelilingi dengan orang orang yang baik dan s...