Part 54

967 61 9
                                    

Percepat kini rara telah sampai di rumah sakit dan langsung menanyakan ruangan papinya
dan rara kini sedang berada didepan ruangan papi karena papi masih diperiksa oleh dokter

Rara: ya Allah apa yang harus hamba lakukan sekarang hamba tidak bisa berbuat apa apa sekarang ( ucap rara yang mulai menangis )
Rara: aku harus memberi tau mami
Rarapun menelfon mami
Rara: hallo mi
Mami: halo nak ada apa
Rara: mi papi mi papi ( ucap rara yang mulai menangis )
Mami: papi kenapa nak
Rara: Mi papi kecelakaan ( ucap rara yang kini sudah menangis )
Mami: Astagfirullah, papi kenapa bisa kecelakaan nak
Rarapun menjelaskan semuanya kepada mami lewat tfon
Rara: mi ini salah rara mi ini salah rara
Mami: Udah sekarang mami ridwan dan selfi akan berangkat ke sana kamu kirim alamatnya
Rara: iya mi
telfonpun mati rara segera mengirim lokasi rs tersebut

Di Indonesia
Mami: ridwan selfi kita akan berangkat ke Australia sekarang
Selfi: loh kenapa mi
Mami: papi kamu kecelakaan nak
Risel: Astagfirullahaladzim
Ridwan: kok bisa mi
Mami: nanti di pesawat aja ya mami ceritain sekarang kita berangkat ya, ridwan kamu udah bisa jalan
Ridwan: bisa mi
Mami: yaudah kamu jalannya pelan pelan aja
merekapun berangkat ke bandara dan langsung menaiki pesawat

Di Autralia
Tak lama dokter pun keluar
Rara: dok gimana keadaan papi saya dok
Dokter: papi adik sekarang kritis dan kami tidak tau kapan pasien bisa sadar.
Rara pun menangis sejadi jadinya
Dokter: udah dik kamu ga perlu nangis papi kamu pasti baik baik aja, yaudah saya permisi dulu ya
Rara pun mulai memasuki ruangan papi
Rara begitu sangat sedih ketika melihat banyak sekali alat alat yang dipasang ditubuh papinya itu
Rara: pi maafin rara pi, ini semua salah rara seharusnya rara nurut kemauan papi,pasti semuanya ga akan begini ( ucap rara sambil menangis dan sambil memeluk papinya )

Percepat kini mami selfi dan ridwan telah sampai di Australia dan langsung ke rumah sakit.
Mami: Ra bagaimana keadaan papi kamu sekarang, bagaimana keadaannya sekarang!!! ( ucap mami yang mulai membentak rara )
Rara: mi dokter bilang kalo papi sekarang kritis mi
Mirise: Astagfirullahaladzim
Rara: maafin rara mi ini semua salah rara
Mami: kamu itu pengobatan sudah ditemani papi tapi apa balasannya Hah, kamu ga bisa kan jaga kesehatan papi Hah!!! Jawab ( ucap mami yang membentak rara )
Ridwan: mi mami tenang dulu kasihan liat rara mi
Mami: nak dia itu cuma anak angkat yang ga tau balas budi!!!

rara hanya terdiam setelah mendengar ucap mami
Selfi: mi mami bicara apa
Mami: biarin sel biar dia tau kalo dia itu udah ga punya orang tua lagi dan dia itu cuma anak angkat mami dan papi, anak kandung mami dan papi itu hanya kamu dan abang kamu

Hati rara begitu tertusuk tusuk mendengar ucapan mami
Ridwan:dek kamu ga usah nganggap serius ucapan mami, mami itu hanya terbawa emosi dek
Rara masih diam,tak lama Rarapun lari pergi dari ruangan papi
Ridwan: dek dek tunggu!!!
tetapi rara masih saja terus berlari
Ridwan: mi mami liat kan, mami ga kasian  hah melihat rara,rara itu udah ga punya orang tua mi, seharusnya mami ga nyalahin rara atas semua yang terjadi mi
Selfi: iya mi rara ga salah, sebaiknya mami kejar aja rara sekarang mi, selfi takut rara akan melakukan hal yang tidak selfi inginkan
hati mami mulai luluh mendengar perkataan dari ridwan dan selfi

Mamipun keluar mencari rara sampai tiba mami ditaman, mami melihat rara yang sedang nangis terisak-isak sambil menunduk
Mami: nak maafin mami nak, mami tadi itu hanya...
Rara: udah tan rara gapapa, rara cuma ingin mengatakan terimakasih kepada tante dan om karena udah ngerawat rara selama ini ( mami begitu kaget mendengar rara memanggilnya dengan sebutan tante )
Mami: nak kamu ga perlu manggil tante, kamu boleh kok manggil mami
Mami: mami tau kamu itu ga kebiasa manggil tante nak
Rara: iya tan rara memang ga terbiasa tetapi rara akan berusaha untuk bisa
Mami: nak mami mohon panggillah dengan sebutan mami (ucap mami yang mulai sedih )
Rara: maaf tan mulai sekarang rara akan memanggil dengan sebutan tante
Mami: nak mami mohon jangan panggil dengan sebutan itu lagi
Rara: maaf tan rara ga bisa ( ucap rara berdiri lalu pergi entah kemana )

Mami kini merasa sangat bersalah
Mami: ya Allah hamba menyesal telah berbicara seperti itu kepada rara tadi ya Allah
Ridwan: mi gimana rara nya mana?
Mami: nak dia tadi pergi
Ridwan: kenapa rara bisa pergi mi, kenapa ga mami halang rara untuk pergi
Mami: mami...
Selfi: mi abang papi udah sadar ( teriak selfi dari dalam ruangan)
Mami dan ridwan segera masuk kedalam ruangan papi
Mami: pi papi ga papa kan papi baik baik aja kan
Papi: mi papi gpp,oh ya raranya mana? ( ucap papi yang dari tadi mencari keberadaan rara )
Tidak ada yang menjawab papi
Papi: ridwan dimana adik kamu
Ridwan pun mulai menceritakan semua kepada papi

Papi: mi kenapa kamu sampe bilang kalo rara itu bukan anak kandung kita mi, kenapa???
Mami: pi mami tadi itu terbawa emosi pi, dan mami tau kalo mami salah pi maafin mami
Papi: lebih baik sekarang kalian cari rara sampai ketemu kalo rara tidak ketemu papi tidak akan lagi pernah muncul dikehidupan kalian!!
Mami ridwan dan selfi langsung berjalan keluar mencari rara.

Dipinggir jalan rara merasa kedinginan dan rarapun berhenti lalu duduk disebuah bangku.
Rara melihat rambutnya yang sedikit demi sedikit rontok dan jatuh di pundak rara.
Rara: ya Allah jika engkau ingin mengangkat nyawaku angkat lah saja ya Allah, hamba rela dengan semua keputusanmu ( ucap rara diiringi tangisan )

Beberapa menit kemudia ada tiga orang yang datang dan mendekatinya ( siapa lagi kalo bukan ridwan selfi dan mami )
Ridwan: dek kamu ikut kita ya ke rs sekarang, papi udah sadar dek
Rara: ga bang rara ga pantes berada disana, rara sekarang harus menjalankan hidup rara sendiri bang
Mami: nak maafin mami nak, tapi mami mohon ikutlah kami nak, papi bilang kalo kamu ga ketemu, papi juga ga akan muncul lagi dikehidupan kami nak
Rara: maaf tan rara ga bisa
Selfi: dek ayolah kamu ikut kita pulang ya
Rara: ga kak rara ga bisa
Tiba tiba soimah selfi dan ridwan menarik paksa rara sampai masuk kedalam mobil
Ridwan: dek maafin abang, abang ngelakuin ini demi kehidupan kita smua
Rara hanya diam dan menangis

Sesampai dirumah sakit
rara tidak mau turun tetapi mereka bertiga melakukan hal yang sama seperti tadi dan banyak orang yang melihat itu.
dan rara pun akhirnya tiba di dalam ruangan papi
Papi: nak kamu tidak apa apa kan?
Rara: iya om rara gpp, gimana keadaan om sekarang
Papi: nak kenapa kamu manggil papi dengan sebutan om papi mohon jangan panggil papi dengan sebutan itu lagi
Rara: maaf om tapi itu sudah takdir, setelah rara mengetahui semuanya rara harus memanggil dengan sebutan om dan tante
Papi; nak papi mohon tolong jangan panggil dengan sebutan itu, papi udah menganggap kamu sebagai anak papi dari kecil
Mami: iya nak mami mohon maafin mami, mami akan melakukan apapun supaya kamu bisa memanggil kami dengan sebutan mami dan papi lagi
Rara: maaf tan tapi rara harus memanggilnya dengan sebutan itu
Mami: Nak mami mohon sama kamu, panggil lah kami dengan sebutan mami dan papi nak ( ucap mami sambil sujud dikaki rara )
Rara: tan tante berdiri sekarang, tante ga boleh sujud dikaki rara
Mami: ga mami akan sujud di kaki kamu sampai kamu bisa memanggil kami dengan sebutan mami dan papi

karena rara tidak bisa melihat orang yang ia sayangi sujud dikakinya akhirnya rara harus memanggil mereka dengan sebutan mami dan papi
Rara: baiklah mi, tapi mami sekarang berdiri ( ucap rara sambil membantu mami berdiri )
Papi: nak sekarang kalian makan dulu dikantin rs, papi tau pasti kalian belum makan kan?
Risel pun akan pergi kekantin tetapi rara hanya diam
Ridwan: dek ayo kita makan dulu
Papi: nak kamu juga makan ya, papi ga mau kalo kalian sampe sakit
Rara: tapi...
Mami: nak kamu harus makan kalo kamu ga makan berarti kmu udah ga sayang lagi sama mami
Rara: bukan gitu mi tapi rara memang ga nafsu makan,  rara juga udah ga tau apakah umur rara akan panjang atau tidak.
Papi: nak kamu ga boleh bicara seperti itu

.


Next???
maaf ya kalo ga nyambung

MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang