Part 58

1K 74 8
                                    

"Mi, mami nga..pain disi..tu" tanya rara yang sudah sadar dan melihat maminya berada didepan pintu ruangannya

" Alhamdulillah sayang kamu udah sadar nak" ucap mami sambil memeluk dan mencium pipi rara

"mi mami ngapain disini mami kan masih sakit" tanya papi yang melihat mami sudah ada didalam ruangan rara

" Mi mami kenapa? mami baik baik aja kan mi?" tanya rara

" iya nak mami gpp mami baik baik aja" jawab mami

" nak mami ingin bicara sesuatu sama kamu"

" mami mau ngomong apa mi?" tanya rara

tanpa disuruh papi ridwan dan selfi langsung keluar dari ruangan rara karena mereka tahu apa yang akan dibicarakan mami kepada rara

" nak mami akan menjelaskan penyebab orang tua kamu meninggalkan mu"

rarapun hanya diam dan terus menatap mami

" waktu itu orang tua kamu akan pergi kerja keluar negeri yaitu ke Amerika dan mereka menitipkan kamu kemami dan papi, saat itu usia kamu baru berumur 2 tahun. dan mereka mengatakan

" mbak kami minta tolong jagalah anak kami karena kami akan bekerja ke luar negeri lebih kurang satu tahun dan kami minta tolong jika kami terkena musibah ataupun kami meninggal tolong jagalah anak kami seperti mbak menjaga anak mbak sendiri dan rahasiakan kepada rara kalo dia hanyalah anak angkat mbak, saya tidak mau kalo sampai rara bertanya tanya tentang orang tuanya, saya mohon lakukan ini semua jika terjadi sesuatu sama kami mbak kami mohon" ucap bunda kamu ra
saat perjalanan pulang tiba tiba pesawat yang orang tua kamu tumpangi itu hilang kendali sampai jatuh kedalam jurang dan orang tua kamu masih dapat ditemukan tetapi dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi" mami memperjelaskan semuanya

Rara hanya terdiam ketika mendengar cerita mami.

" nak kamu gpp kan?" tanya mami

" eh iya mi rara gpp, rara cuma mau bilang trmks kepada mami papi bang ridwan dan kak selfi yang selama ini udah menjaga rara" ucap rara yang tanpa ia sadari air matanya sudah mengalir dipipi nya

"nak kamu sekarang ga usah mikirin yang lain ya, jika ada orang yang menghina kamu, kamu laporkan saja ke papi ya, pokoknya kamu sekarang pikirin aja tentang kesehatan kamu ya sayang" ucap mami sambil tersenyum

"iya mi, mami sekarang pulang aja terus istirahat, mami masih harus istirahat dulu"

"yaudah mami pulang tapi kamu juga harus istiraht ya dan ga usah mikirin yang aneh aneh ya" setelah itu mami pun keluar dan pulang bersma papi

sedangkan selfi dan ridwan mereka masuk lagi kedalam ruangan rara

" kak selfi rara boleh minta sesuatu ga sama kak selfi?"

"minta apa dek? insyallah nanti kakak akan turuti kemauan kamu selagi kakak bisa ngelakuinnya" jawab kak selfi yang berada disamping brankar rara

"hmmm ra..ra mau ke makan kuburan orang tua rara kak" ucap rara dengan cepat sambil menunduk

selfi pun bingung dan menoleh ke arah ridwan yang sedang duduk disofa dan ridwan membalas dengan gelengan atau menandai bahwa rara tidak boleh kekuburan orang tuanya

" insyallah nanti kakak akan ngelakuinnya tapi nunggu kamu udah sembuh dulu ya"

" tapi kak rara maunya sekarang, mumpung mami dan papi pulang, rara ga mau ngerepotin mami dan papi" tanyaku lagi kepada kak selfi

dan lagi lagi kak selfi menoleh kearah bang ridwan dan rara pun melihat kearah ridwan yang masih saja tidak menyetujuinya

" bang boleh ya, rara maunya sekarang bang" bujukku pada bang ridwan

" dek kamu itu sekarang masih sakit, nanti kalo kamu udah sembuh abang janji akan ajak kamu ke makam kuburan orang tua kamu" jawab bang ridwan

" abang sama kak selfi jahat, ga mau nurutin kemauan rara, mami bilang kalo semua orang itu sayang sama rara,tapi apa buktinya, semua orang pada ga mau nurutin kemauan rara" jawab rara setelah itu membuang muka dari arah selfi dan ridwan

" ridwan sabar, ini adalah adik kamu, untung aja adik sendiri kalo bukan udah gua penyetin orang ini" ucap ridwan dalam hati

" dek semua orang itu sayang sama kamu, nanti kalo kamu udah sembuh baru abang dan kak selfi akan ajak kamu ke makam orang tua kamu"

" rara ga mau makan biar rara ga sembuh kalo perlu rara mati aja, sebelum abang dan kak selfi bawa rara ke makan orang tua rara" jawab rara yang membuat ridwan sedikit marah

" dek kamu itu bisa ga sih ga usah...." ucap ridwan dengan nada yang sedikit meninggi dan dihenti kan oleh selfi.

" sudalah memang semua orang ga sayang sama rara dan berani membentak rara padahal semua orang tau kalo rara ga bisa dibentak!!!" jawab rara yang ada sindiran untuk ridwan

Tiba-tiba ridwan langsung mengambil infus tanganku dan langsung menarik tangan ku keluar dari ruanganku dan langsung memasuki mobil diikuti kak selfi.

" sekarang juga abang akan antar kamu!!!" jawab ridwan dengan bentakkan

"udah bang kalo abang ga ikhlas nganterin rara lebih baik rara jalan kaki aja sendiri!" ucap rara dengan bentakkan juga

" udah sekarang kamu ga usah alay ya" jawab ridwan dengan nada yang sudah mulai seperti biasa

diperjalanan terjadi keheningan dengan langit yang sudah gelap tanda tanda hujan akan turun dan beberapa menit kemudian rara ridwan dan selfi pun sampai di makam kuburan orang tua rara

Ridwan berjalan terlebih dahulu dan selfi berjalan disampingnya sedangkan rara ia berjalan pelan sambil memegang infusannya. tak butuh waktu lama akhirnya terlihat lah kedua batu nisan yang tertulis nama sandra wulandari dan hisyam al furqon

rara pun sekarang merasakan lemah dikakinya setelah sampai di depan batu nisan tersebut dan langsung terduduk lemas tak berdaya

" bunda ayah maafin rara, rara gak tau bahwa mami dan papi hanyalah orang tua angkat rara dan ternyata orang tua rara sebenarnya sudah meninggal dan maafin rara belum mengetahui wajah asli bunda dan ayah yang sebenarnya" ucap rara diiringi tangisan dengan tangan yang masih memegang kedua batu nisan tersebut.

tak lama tiba tiba hujan rintik rintik mulai membasahi makam

" dek sekarang kita pulang aja ya nanti besok kita kesini lagi, sekarang hujan" ucap bang ridwan

" ga bang rara belum mau pulang rara masih mau disini, kalo abang dan kakak mau pulang, pulang aja nanti rara pulang sendiri

ridwan pun berlari kearah mobil entah sedang apa

" dek sekarang kita pulang ya hujannya mau makin deras" bujuk selfi yang melihat hujannya semakin deras

tiba tiba ada hujan terhenti di atas kepala rara tetapi ditempat lain masih ada rintikan hujan, tetapi saat rara melihat keatas ternyata bang ridwan sedang memayungkannya dan selfi sedang memayungkan dirinya sendiri

" dek sebaiknya kita pulang aja ya sekarang, hujannya semakin deras nanti kamu tambah sakit"bujuk bang ridwan

karena menurut rara, bahwa dirinya sudah merepotkan semua orang, dan rara pun terpaksa mengikuti kemauan ridwan

Tetapi saat perjalanan menujuh mobil, mata rara sudah mulai merabun dan badan rara serasa berputar putar dan tak lama rara pun pingsan dengan cepat ridwan langsung menangkap rara, dan selfi pun memegangkan payung

Percepat kini mereka telah sampai dirs

ridwan segera mengangkat rara menujuh ruangannya tetapi langkahnya terhenti ketika ia sudah sampai didepan pintu ruangan rara, karena ridwan melihat mami dan papinya sudah berada didalam ruangan rara

" ridwan rara kenapa?" tanya mami yang panik melihat ridwan menggendong rara

ridwan pun segera meletakkam rara dibrankarnya dan langsung memanggil dokter

" ridwan rara kenapa?" tanya mami lagi

dan ridwan pun menjelaskan semuanya dari awal saat maminya pulang

Lanjut
????

MY BROTHER AND MY SISTER (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang