"Kita itu sekarang kalo ketemu ribut terus setiap hari Gre, cape tau ga sih" Samudera memukul stir mobilnya sendiri
"Ya kamu tuh beneran bikin aku kesel terus loh!" Gracia seolah tak ingin kalah, suaranya mulai meninggi
"Ya makanya kalo kesel sama aku tuh bilang jangan diem-diem tapi akhirnya rewel"
"Ya gimana aku bisa bilang, kamu itu ga bisa dibilangin dan ga pernah terima masukan aku, kamu itu punya dunia sendiri"
"Ya kamu juga ga pernah bisa ngerti Gre!" Samudera menoleh dan menatap Gracia dengan tajam
"Ya gimana aku bisa ngerti kalo kamu aja ga pernah bisa terbuka!"
"Percuma Gre terbuka sama kamu, percuma!"
"Emang ya Sam yang ngerti sama jalan pikiran kamu itu cuman diri kamu sendiri, nikahin aja sekalian diri kamu sendiri!" Ucap Gracia dengan nada sinis dan membuat Samudera seketika menghentikan mobilnya
"Ini nih yang aku ga suka dari kamu, selalu blaming aku"
"Loh emang bener kan? Yang bisa ngerti pikiran diri kamu itu cuman kamu sendiri, Samudera si idealis dan perfectionist"
"Terus kamu maunya gimana Gre?" Samudera kembali menatap tajam Gracia
"Aku cape Sam" ucap Gracia lirih
"Oh ya udah bagus, kita mending putus aja Gre. Kita batalin pernikahan kita sebelum terlambat"
"Hah? Gila ya ini udah 3 bulan lagi kita nikah Samudera!" Gracia yang kini menatap Samudera dengan tajam
"Lebih baik sekarang Gre, daripada semuanya terlambat setelah kita nikah"
"Sam masalah ini bisa kita selesain baik-baik, jangan gila deh batalin nikahan kaya gini"
"Udah lah Gre, aku baru sadar sekarang ternyata bukan kamu perempuan yang bisa dampingin aku ke depannya"
Gracia terdiam, ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, padahal ucapan Samudera tadi benar-benar menyakiti hatinya. Bagaimana bisa laki-laki itu mengatakan bahwa ia bukanlah perempuan yang bisa mendampinginya. Setelah pertunangan mereka digelar, setelah persiapan pernikahan dilakukan dan menjelang H-3 bulan pernikahan mereka dilaksanakan. Sepuluh tahun kebersamaan mereka hancur seketika hari itu.
"Bagus lah Sam, ternyata bukan lu juga cowo yang pantes buat dampingin gue" Gracia meraih tasnya, membuka seatbelt dan cepat-cepat turun dari mobil Samudera. Ia membanting pintu mobil dengan cukup keras dan berjalan menjauh. Samudera turun dari mobil dan berusaha menghentikan Gracia.
"Gre, mau kemana? Kita masih jauh ini"
"Aku balik sendiri" jawab Gracia dengan nada tegas
"Biar aku anterin Gre" Samudera menarik tangan Gracia
"Ga usah! Jangan ngikutin lagi!" Gracia langsung mengancam Samudera dan kembali berjalan menjauh dari calon suaminya itu, atau sekarang mungkin mantan calon suaminya.
Samudera menghela nafas, satu hal yang ia benci dari Gracia dari sulu adalah sifat keras kepalanya.
Sepuluh tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, bermula dari Gracia dan Samudera yang sama-sama memiliki hobby traveling. Meskipun ternyata gaya traveling mereka benar-benar berbeda, namun nyatanya Gracia dan Samudera berhasil menikmati keliling Indonesia berdua dengan segala cerita indah selama perjalanannya. Hobby itu juga yang akhirnya mengantarkan Gracia menjadi seorang pramugari dan Samudera yang memilih menjadi seorang Nahkoda. Tujuan mereka sama, keduanya ingin menjelajahi dunia.
Bagaimana bisa hubungan terjalin oleh dua orang yang berada dalam dua elemen berbeda, antara samudera dan langit. Samudera yang menghabiskan waktu untuk mengarungi Samudera dan menjadi captain sebuah Kapal dan Gracia yang mengarungi langit dengan menjadi pramugari di sebuah maskapai. Manis, pahit, suka dan duka tentu pernah mereka alami. Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi mereka berdua. Perjuangan mereka sedari zaman sekolah, kencan dengan uang pas-pasan hingga saling mendukung dalam karirnya jelas merupakan sebuah perjuangan bersama. Tapi ego masing-masing seolah menjadi penghancur cerita indah itu.
Keraguan muncul tepat di tiga bulan menjelang pernikahan mereka. Samudera merasa ragu bahwa Gracia lah yang memang pantas untuk mendampinginya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka setelah pertengkaran yang terus terjadi menjelang pernikahan. Sementara Gracia dengan segala gengsi dan egonya juga tak berusaha mempertahankan hubungan mereka. Rencana pernikahan gagal begitu saja setelah semua persiapan dilakukan.
Sepuluh tahun perjuangan mereka seolah tak bisa menjadi alasan untuk memangkas jarak yang kini mereka buat. Samudera memilih untuk 'lari' dan menghabiskan waktu di lautan. Begitupun Gracia yang berusaha melupakan Samudera dengan menjelajahi dunia dengan melintasi langit. Keduanya sama-sama berjuang untuk 'berlari' dari kisah yang rasanya begitu pahit.
Tapi seberapa jauhpun seorang Nahkoda mengarungi lautan, ia selalu tau kemana harus pulang, ia tau siapa yang menjadi 'rumah' baginya. Begitupun Samudera yang akhirnya sadar bahwa Gracia adalah rumah baginya. Ia sadar bahwa Gracia lah alasannya untuk kembali pulang dari setiap perjalanannya berlayaar. Hingga akhirnya ia kembali dan mengajak Gracia untuk melakukan sebuah perjalanan yang ia harapkan menjadi kilas balik untuk hubungan mereka. Apakah hubungan mereka bisa kembali diperbaiki?
****
Hallo guys, apa kabar?
Masih minatkah baca cerita dari author satu ini? Hehehe
Sudah siapkah kita jalan-jalan? Di bawa terbang di langit terus nyelam di lautan? Haha
Makasih buat yang udah bikinin cover gue selama ini haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean and Sky
FanfictionOcean and Sky adalah kisah sebuah hubungan yang terjalin selama 10 tahun. Hubungan yang membawa mereka menjelajahi beberapa wilayah di Indonesia dan juga beberapa negara. Hubungan itu juga yang menjadi saksi perjuangan mereka mencapai cita-citanya m...