Healing

1.4K 87 68
                                    

*Baca ini sambil dengerin lagu Sampai Jadi Debu deh asli*

Labuan Bajo, 04 Juni 2020

Matahari masih bersiap untuk muncul ke permukaan, Pulau Padar yang indah dikelilingi bukit savana berwarna coklat benar-benar eksotis. Suara burung Gagak dan  Elang terdengar dramatis, seolah kita tengah berada di Jurassic Park. Sam yang tengah menyeduh kopinya menatap Shani yang tengah menikmati angin sambil mengabadikan beberapa foto di pagi buta ini. Ini merupakan hari ketiga Sam dan Shani berada di atas kapal, bagi penikmat laut seperti mereka, momen seperti ini sangat berharga. Aroma laut, suara ombak, sinar matahari dan angin laut seolah menjadi amunisi untuk mengembalikan senyum di wajah mereka. Badai yang terus datang ke kehidupan mereka seolah menghancurkan hati dan harapan mereka. Membuat keduanya menjadi seperti manusia-manusia yang terlihat hebat namun jiwanya kosong.

"Gedein dong tolong suara speakernya" Perintah Sam pada crewnya ketika mendengar intro lagu yang sangat ia kenal. Lagu yang baginya begitu magis, lagu Sampai Jadi Debu ini lah yang dulu pernah ia berikan pada Gracia. Namun nyatanya hubungan merekalah yang hanya menjadi debu, tak bersisa.

Lagu Sampai Jadi Debu dari Bandaneira kini terdengar cukup kencang di atas kapal, tapi sekencang apapun lagu ini diputar rasanya tetap terasa khidmat. Shani terlihat memejamkan matanya, ia ikut menikmati alunan lagu itu di telinganya. Sam masih memperhatikan Shani dari belakang, menatap wajah samping Shani yang cantik meskipun baru saja bangun tidur, memperhatikan rambut Shani yang mengibas karena angin seolah menjadi rutinitas pagi bagi Sam beberapa hari ini. Menjadi obat yang sedikit menenangkan jiwanya yang beberapa hari lalu benar-benar terguncang.

"Kamu ngapain?" tanya Shani ketika melihat Sam sedari tadi tak bergerak di tempatnya

"Hah? liatin kamu haha" Sam seolah tak bisa berbohong pada Shani

"Haha ngapain sih, sini" Shani melambaikan tangannya, memberikan kode agar Sam mendekat, Sam berjalan mendekat dan langsung menaruh dagunya di atas kepala Shani.

"Motoin apa sih orang masih gelap" ucap Sam

"Yaudah aku fotoin kamu" Shani membalik badannya dan langsung mengarahkan kameranya pada Sam

"Shan ah udah" Sam mencoba menutup kamera Shani dengan tangannya, tapi semakin di tahan Shani semakin iseng untuk terus memaksa Sam menjadi obbjek fotonya

"haha yaudah foto berdua sini" Shani langsung mengangkat layar kameranya agar mereka bisa selfie

"Kamu ko tetep cantik sih padahal gelap loh ini"

"Ngegombal?" Shani melirik Sam dengan lirikan khasnya

"Seriusan loh ini heran tetep cantik padahal gelap" Ucap Sam seraya merangkulkan tangannya ke bahu Shani

Shani mengambil beberapa foto dengan berbagai gaya, Sam pasrah mengikutinya hingga akhirnya Shani lelah sendiri

"Udah ah cape" Shani menurunkan kameranya

"Sekali lagi dong" pinta Sam tanpa disangka hingga Shani menertawakannya

"Lah suka difoto juga dia haha" Shani terlihat puas tertawa

"Yaudah ayo sini lagi" Shani menarik wajah Sam dan kembali mengangkat kameranya

Tanpa pernah disangka Shani, Sam tiba-tiba merangkul penuh Shani dan bibirnya mencium lembut pipi Shani. Sungguh, kali ini jantung Shani berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kamu ko degdegan?" Tanya Sam ketika merasa dada Shani berdebar

"Hah? Iya lah namanya juga hidup" jawaban Shani benar-benar klasik hingga membuat Sam tersenyum sambil mengacak lembut rambut Shani

Ocean and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang