Comfortable

1K 87 42
                                    

Jakarta, 20 Mei 2020

"Hai, ko balik Jakarta?" Sam langsung tersenyum ketika Shani menghampirinya di pintu kedatangan

"Aku dinas lagi di Jakarta, Sam balik ke rumah sakit lama"

"Kirain kangen"

"Kangen siapa?"

"Aku lah" jawab Sam sambil menarik koper Shani tanpa basa-basi

"Idih faedahnya aku kangen kamu apa" timpal Shani yang mengikuti Sam dari belakang

"Ya ga tau juga sih haha" Sam langsung terkekeh sambil menyimpan koper Shani ke bagasi mobilnya sementara Shani sudah langsung naik ke mobil Sam

Sam dan Shani memang sama-sama datar, memukakan pintu mobil oleh laki-laki untuk perempuan bagi mereka tidak lah terlalu penting. Bagi Sam mengangkat koper ke bagasi lebih penting dibandingkan hal receh seperti membukakan pintu mobil yang jelas bisa dilakukan sendiri oleh Shani.

"Sekarang mau kemana?" tanya Sam sambil mengenakan seatbeltnya

"Ke Apartemen dulu kali ya simpen barang"

"OK siap, argonya mulai jalan ya Bu" goda Sam

"Hah apaan maksudnya?" Shani mengerutkan dahinya, tak paham dengan lelucon Sam

"Ga Shan ga jadi udah"

"Oh maksudnya kamu taksi? Maaf maaf ga nyambung haha" Shani langsung tertawa melihat ekspresi kesal Sam

"Tau deh ah" jawab Sam singkat dan kini ia memilih fokus pada kemudinya

"Ngambekan anaknya haha aku bawa bakpia nih mau ga?" Shani mengeluarkan sekotak bakpia dari tote bagnya

"Hemm" Sam masih berpura-pura kesal dan hanya melirik Shani

"Haha kesel banget ngambek, nih udah aaa buruan" Shani menyodorkan satu bakpia ke mulut Sam dan laki-laki itu juga tak mampu menahan godaan makanan favoritnya.

"Enak Shan"

"Iya ini kan yang kemarin kita beli pas di Jogja"

"Eh gimana Vino nanya-nanya kabar kamu ga sih?" tanya Sam tiba-tiba hingga Shani menoleh ke arahnya

"Lah baru diomongin ini orangnya whatsapp aku dong, situ cenayang Sam?" Shani melirik Sam dan Sam hanya mengangkat alisnya

Shani menghela nafas ketika membaca pesan Vino yang menanyakan kabarnya, pertanyaan yang menurut Shani tak perlu diajukan sama sekali oleh seorang Vino padanya.

"Apa katanya? Ngapain dia ngontak" tanya Sam sambil melirik Shani

"Loh ko sensi gitu? Cemburu apa gimana nih?" goda Shani

"Kalo iya cemburu gimana?" Sam balik menggoda Shani dan kini Shani hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Ia juga memilih mengabaikan pesan Vino tanpa berniat untuk membalasanya.

Sementara itu di tempat lain Vino masih berkutat dengan pikirannya, tentang pertanyaan kenapa Shani bisa berada di Bandara bersama Sam. Sejak pertemuan Vino dengan Sam di Papua beberapa waktu lalu dan kini ia kembali melihat dua orang itu bersama. Vino juga melihat Sam begitu akrab dengan Shani, terlihat ketika mereka saling mendaratkan ciuman di pipi masing-masing dan tangan Sam yang melingkar di pinggang Shani.

****

"Aku bisa masak loh Shan, percaya ga?" Tanya Sam

"Percaya" jawab Shani yang tengah menyusun belanjaannya ke rak

"Ko kamu percaya?" Sam mengerutkan dahinya dan Shani hanya meliriknya sambil tersenyum

"Ok intuisi" jawab Sam sambil tersenyum, ia sudah tau jawaban Shani

Ocean and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang