Asrama dan Asmara

805 92 20
                                    

Asrama Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, 30 Agustus 2011

Hampir sebulan Sam berada di asrama untuk mengikuti pendidikan. Tiga bulan awal ini memang masa-masa yang berat bagi Calon Taruna seperti Sam, ia masih menjadi bahan keusilan senior-seniornya. Belum lagi penyesuain kehidupan dari luar asrama menjadi kehidupan asrama yang penuh kedisiplinan tentu sangatlah tidak mudah.

Seperti setiap pagi disambut jalan jongkok dan diteriaka

"Woy jalan jongkoknya bisa cepet ga cukimai" teriak senior pada Dyo yang berjalan jongkok di depan Sam

"Bangsat kenapa mesti pake cukimai sih" gerutu Dyo

"Udah jalan aja Yo dariapada lo dihukum lagi" bisik Sam

Mereka akhirnya tiba di kamar, Dyo mengikuti Sam masuk ke kamarnya. Sore seperti ini mereka memang memiliki sedikit waktu senggang untuk mengobrol bersama sesama catar.

"Huuuu" Sam menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan mata, ia memang terlihat stress dari kemarin

"Kenapa sih dia?" Tanya Dyo pada Yosef yang baru saja meneguk air minumnya

"Tra tau lah saya kaka, dari kemarin dia orang diam saja sudah" jawab Yosef yang merupakan teman sekamar Sam yang berasal dari Papua

"Kenapa sih lo Sam?" tanya Dyo dan Sam langsung membuka matanya

"Besok Gracia ulangtahun, pusing gue" Sam mengucap wajahnya

"Haduuuh dasar budak cinta, susah emang" Dyo menggelengkan kepalanya

"Gue kepikiran Yo, gue ga bisa ngucapin sama sekali loh hape aja ga ada" keluh Sam dengan wajah sedihnya

"Terus gimana dong?" Dyo bertanya

"Eh lo pada mau bantuin gue ga?" tanya Sam

"Apa?" tanya Dyo dan Yosef kompak dan Sam langsung berbisik pada keduanya

"Ah gila sudah korang ini" Yosef langsung terkejut dengan ide Sam

"Sableng lu Sam berani banget, ketauan kelar lu" timpal Dyo

"Engga udah aman gue bisa pasti, jam 8 ya gue cabut" ucap Sam penuh keyakinan

Pukul 19.00 Sam, Dyo dan Yosef sudah berada di dekat tembok belakang asrama. Mereka bertiga menatap tembok itu beberapa saat hingga akhirnya Sam meminta Yosef untuk mengangkatnya.

"Lu beneran Sam yakin?" Dyo memastikan dan Sam mengangguk dengan yakin

"Udah kalo ketauan gue janji ga bawa-bawa lo berdua" jawab Sam yang kini sudah berada di atas tembok itu, ia hanya tinggal loncat.

"Dah ya makasih lo berdua" Sam melambaikan tangannya dan langsung loncat lalu berlari meninggalkan asrama, ia terus berjalan cepat menuju jalan raya dan menghentikan sebuah taksi.

"Bekasi ya Pak" Sam langsung menyebutkan tujuannya dengan lengkap, si supir terlihat agak shock tapi dia juga bahagia karena artinya akan mendapat bayaran yang lumayan karena jarak jauh.

Sam mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan, ia melirik jam tangannya, sekarang ia harus mengatur waktunya agar bisa kembali ke asrama sebelum pagi. Taksi terus berjalan dan mampir di sebuah toko kue, Sam membeli sebuah cake untuk Gracia dan kembali melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya taksi berhenti di rumah ungu yang sangat Sam rindukan. Jam masih menunjukan pukul 22.10, Sam masih harus menunggu hingga pukul 24.00 untuk memberi kejutan pada Gracia.

Sementara itu di dalam kamarnya Gracia sedang  menangis, bahkan ia menangis dari beberapa hari lalu karena tak bisa merayakan ulangtahunnya bersama Sam.

Ocean and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang