Thinking of You

1.2K 88 61
                                        

Jakarta, 16 September 2020

Gracia masih mengurung diri di kamarnya, hatinya masih hancur berantakan. Semenjak kepulangannya dari Bangkok, Ia memilih untuk cuti bahkan ia tak peduli lagi jika harus kehilangan pekerjaannya. Hatinya benar-benar tak sanggup untuk berpura-pura bahagia di depan penumpang. Kini Ia hanya ingin meratapi kesedihannya sendiri, melepaskan segala emosi di dadanya tanpa harus berpura-pura bahagia.

"Sam" Air mata Gracia terus mengalir saat menonton satu persatu video yang dikirimkan Sam ke emailnya. Ia tak berhenti mengutuk dirinya sendiri yang tak pernah berniat membuka email ini sebelumnya. Kini Ia tau bagaimana perjuangan Sam saat bekerja, sangatlah tidak mudah.

Sementara itu Vino yang kehilangan kabar Gracia beberapa hari ke belakang sore itu langsung mendatangi rumah Gracia.

"Eh Vin, libur?" Tanya Yona ketika Vino mencium tangannya

"Iya Mah besok libur, ini baru sampai Jakarta"

"Nyari Gre ya?"

"Iya, dia ga masuk kerja ya Mah"

"Iya ga enak badan katanya udah dua hari ga mau keluar kamar, samperin gih"

"Ok Mah, Vino ijin masuk ke kamar Gre ya"

"Iya, Vin tolong sekalian bawain makanannya ya ini sama vitamin buat Gre" Yona menyerahkan satu nampan makanan pada Vino

"Ok siap Mah" Vino langsung berjalan menuju kamar Gracia dan mengetuk pintu kamar itu, cukup lama Vino menunggu hingga akhirnya Gracia membukakan pintu.

Gracia menatap Vino dengan tatapan lelah, sesungguhnya Ia sedang tak mau bertemu siapapun, apalagi Vino. Tapi kini Vino sudah ada di hadapannya dan mengusir Vino hanya akan menimbulkan kegaduhan.

"Kamu kenapa? Sakit? Aku nyari kamu kirain terbang ternyata ga masuk" Vino langsung masuk ke kamar Gracia dan menyimpan makanan itu di meja

"Cuman ga enak badan aja ko, kamu ga masuk?"

"Besok libur, hape kamu mati apa gimana? Aku telfon ga aktif"

"Iya biar bisa istirahat" jawab Gracia singkat

"Gre, are you ok?" Vino menggenggam tangan Gracia dan menatapnya dalam-dalam, ia melihat mata Gracia benar-benar sembab

"Kenapa?" Gracia malah balik bertanya

"Kamu habis nangis ya? Ada apa?"

"Engga ada apa-apa ko" Gracia langsung memalingkan wajahnya tapi Vino langsung memeluk tubuh Gracia, Ia tau jika Gracia tidak baik-baik saja.

"Jangan bohong Gre, cerita kalo ada apa-apa" Bisik Vino seraya mencium kepala Gracia dan air mata Gracia kembali mengalir.

"Kalo emang pengen nangis ya udah nangis aja" ucap Vino lembut sambil mengelus kepala Gracia

"Maafin aku ya Vin, maafin aku udah bawa kamu ke hubungan aku yang rumit, maaf karena aku udah ngancurin persahabatan kamu sama Sam" ucap Gracia sambil terisak dan Vino kini sadar apa yang membuat Gracia bersedih seperti ini

"Aku juga salah Gre, aku udah ngerusak hubungan kamu sama Sam" Suara Vino sama lirihnya

"Tapi kita harus terima resikonya Gre, aku tanya kamu sekarang, kamu mau balik ke Sam apa gimana? Aku bakal bantu kamu sebisa mungkin" Vino menatap Gracia dengan tajam, sesungguhnya Ia juga tak tau bisa ikhlas melepas Gracia atau tidak

Gracia terdiam beberapa saat, kepalanya benar-benar seperti akan pecah. Ia tak tau harus menjawab apa, di hadapannya ada Vino yang juga sudah banyak melakukan kebaikan padanya. Tapi di hatinya juga tak bisa dipungkiri bahwa masih ada Sam di dalamnya.

Ocean and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang