Bandara Soekarno Hatta, 03 Desember 2015
Gracia tersenyum menatap cermin di hadapannya, ia masih tak menyangka kini ia bisa mengenakan baju pramugari berwarna tosca itu, sesuai dengan cita-citanya. Tak lama setelah wisudanya Gracia memang langsung mengikuti test untuk menjadi Pramugari di maskapai ini. Bagi Gracia wisuda hanyalah sebuah persembahan darinya untuk orangtuanya, sedari awal ia memang hanya ingin menjadi pramugari. Tapi permintaan Orangtuanya untuk menjadi sarjana juga tak bisa ia tolak. Meskipun saat wisuda harus ada drama karena ternyata Sam yang masih berada di German tidak bisa hadir. Beruntung kini keduanya sudah kembali baik-baik saja setelah sebulan mereka tak berhubungan.
Gracia meraih ponselnya dan menyambungkan video call pada Sam. Tak lama wajah Sam sudah muncul di layar.
"Hai good morning, Sayang" Gracia tersenyum ketika melihat Sam yang baru saja membuka matanya
"Hai Gre, ko udah bangun?" Tanya Sam setengah sadar
"Iya dong ini kan first flight aku, Sam nanti jam 9 aku flight" ucap Gracia penuh semangat dan Sam langsung mengucek matanya agar tersadar meskipun di German masih pukul dua dini hari.
"Oh iya bener, cantik banget Gre kamu hari ini" Sam tersenyum melihat Gracia yang sangat cantik mengenakan seragam pramugarinya
"Eh disana masih jam 2 malem ya? Ya Tuhan maaf jadi bangunin kamu" Gracia baru sadar jika dirinya dan Sam kini memiliki perbedaan waktu.
"Engga apa-apa, seneng aku liat kamu ceria banget hari ini, cantik" jawab Sam yang kini sudah sadar sepenuhnya
"Aku deg-degan loh tapi" Gracia memegang dadanya yang berdebar
"Wajar ko, namanya juga pertama kali kan, enjoy aja Gre, you can do it" Sam tersenyum memberikan Gracia semangat dan senyumannya seolah menjadi energi positif yang bisa membuat Gracia ikut tersenyum
"Kamu sailing hari ini?" tanya Gracia
"Iya Gre, nanti pagi berangkat. Ini lagi isi bahan bakar dan logistik kapal dulu." Mata Sam terlihat masih mengerjap karena rasa kantuknya
"Ya udah kamu hati-hati ya, berdoa terus semoga ga ada lagi badai kaya kemarin. Kabarin aku terus kalo ada sinyal ya"
"Iya Sayang, kamu juga safe flight ya, jaga kesehatan"
"Mata kamu udah sepet banget kayanya haha yaudah kamu tidur lagi ya, besok pagi kan harus bawa kapal, sleep tight, Love!"
"Makasih sayang, bye" Sam melambaikan tangannya ke kamera ponselnya
"Cium dulu ga nih?" Goda Gracia, ia memang senang memancing pacarnya yang super datar itu
"Masa cium layar aku Gre" jawab Sam polos hingga akhirnya Gracia memutar bola matanya, memang susah mengajak berhalu ria orang serasional Sam.
"Yaudah tidur deh kamu, bye Beb, Love you!" Gracia melambaikan tangannya dan melempar ciuman jarak jauh
"Love you too, Sayang" Sam mematikan sambungan telfonnya dan tak lama matanya kembali terpejam.
Mereka memang pejuang LDR yang luar biasa, untuk berkomunikasi saja Sam harus mencari sinyal. Jika ia berada dalam Blank Spot maka pupus sudah harapan untuk bisa berkomunikasi dengan Gracia. Tapi darisanalah mereka belajar bahwa komunikasi sangat berharga dan kebersamaan sangat berarti.
Pukul 08.00 Gracia sudah bersiap dengan koper kecil miliknya, ia benar-benar terlihat cantik. Kali ini bahkan ia terlihat anggun menarik kopernya dan berjalan menuju pesawat. Vino yang melihatnya langsung tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean and Sky
FanfictionOcean and Sky adalah kisah sebuah hubungan yang terjalin selama 10 tahun. Hubungan yang membawa mereka menjelajahi beberapa wilayah di Indonesia dan juga beberapa negara. Hubungan itu juga yang menjadi saksi perjuangan mereka mencapai cita-citanya m...