2

556 15 0
                                    

***

Setelah dua jam di atas panggung, akhirnya Aksa, Abhimanyu, Dylan, Kenan, dan Mirza pun bisa beristirahat di backstage.

Mereka merebahkan tubuh mereka dan melepas lelah setelah menyanyikan sekitar 24 judul lagu.

Aksa memejamkan matanya. Malam ini, dia yang paling merasakan lelah. Karena, ia harus banyak bicara untuk menghidupkan suasana menggantikan Mirza, personel termuda yang biasanya paling banyak bicara.

Sayangnya, si anggota termuda sedang tidak dalam keadaan fit. Jadi, Aksa harus menggantikannya untuk menghidupkan suasana panggung agar lebih meriah.

Laki-laki dengan rambut model mollet hair itu menghela napas lelah.

"Maaf, ya, Sa," ujar Mirza sambil terbaring.

"Kenapa harus? Emang udah harusnya kita saling back-up, kok," balas Aksa bijak.

"Seperti biasa, leader kesayangan kita semua selalu mengeluarkan kata-kata bijaknya," celetuk Dylan.

Diikuti tawa dari keempat rekannya yang lain dan beberapa staff yang ada di sana.

"Btw, hari ini lo keren, Sa," puji Kenan.

Yang dipuji enggan menanggapinya dengan serius. Ia hanya tertawa.

"Ngomong-ngomong, cewek lo kemana, Sa?" tanya Abi, panggilan lain dari Abhimanyu.

Ah, Aksa seketika tersadar. Kemana Indira yang sejak tadi terlihat aktraktif dari barisan penonton.

Ia meraih ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Indira.

Sayangnya, bukan nada dering yang ia dengar. Melainkan nada mailbox, yang menandakan nomor tidak aktif.

Aksa menghela napas kembali.

"Gak aktif, Sa?" tanya Dylan.

"Hmm," jawab Aksa malas.

"Ntar juga ke sini," sambar Mirza.

Benar saja, tak lama kemudian, Indira membuat kehebohan dengan memasuki backstage sambil berteriak.

"Yuhuuuuu," teriak Indira.

"Panjang umur," ucap Dylan, Mirza, Abi, dan Kenan bersamaan.

Aksa langsung bangkit dari tidurnya setelah mendengar suara Indira.

"Guys, you are dopppeeee!!!" Indira mengeluarkan lengkingan suaranya yang disambut tawa oleh semua orang.

Ia pun menghampiri Aksa yang duduk di sofa.

"Kemana aja kamu?"

"Ada. Di antara kerumunan orang-orang."

Aksa menyenderkan kepalanya di bahu Indira.

"Kok telat?"

Indira memutar matanya sejenak, mencoba untuk mencari alasan yang tepat atas pertanyaan Aksa barusan.

"Aku gak telat. Aku cuma gak keliatan di gelapnya orang-orang tadi, kan badan aku kecil kayak semut jadi gak keliatan jelas dari atas panggung," ngeles ala Indira.

Aksa hanya tertawa.

Ia memejamkan matanya sambil melepaskan lelahnya dengan bersandar pada orang yang ia cinta selama tiga tahun terakhir ini.


Lost & FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang