27

170 8 0
                                    

***

Aksa...

Sayangku... Calon suamiku....

Maafin aku...

Aku gak mengharapkan kamu bisa baca surat ini.

Karena kalo kamu baca surat ini, tandanya kita udah gak bisa ketemu lagi.

Maafin aku udah bohong sama kamu, Sa.

Hari di mana aku pingsan di Bandara, hari itu juga aku CT Scan.

Setelah sebelumnya aku suka merasakan sakit yang luar biasa di kepala. Aku gak pernah bilang ini ke kamu.

Besoknya, aku menerima hasil CT Scan. Dan, aku dinyatakan kanker otak stadium akhir.

Aku gak pernah menyadari kehadiran penyakit ini sebelumnya. Karena, membayangkan hidup bersama kamu lebih indah dari apapun.

Hari itu, aku hancur. Aku mikirin kamu. Aku lebih khawatir sama kamu.

Gimana caranya aku bilang ini ke kamu? Gimana kamu bisa hidup tanpa aku setelah apa yang kita siapkan untuk pernikahan kita?

Akhirnya, aku memutuskan untuk membuat rencana.

Iya, rencana nyakitin kamu. Aku jahat, ya? Hehe.

Aku pura-pura selingkuh sama Abi.

Aku pengen akmu benci sama aku. Biar, aku lebih lega untuk melepas kamu.

Hari di mana aku mutusin kamu, bukan cuma kamu yang hancur. Tapi, aku juga.

Aku belum siap kehilangan kamu.

Tapi, aku harus.

Aku tau keadaan aku semakin memburuk. Dan, aku pikir ini adalah cara terbaik melepasmu.

Jangan benci aku ya, Sa.

Maaf, aku gak sempet pamit.

Aku terlalu takut.

Jangan benci Abi, Kenan, Dylan, dan Mirza juga ya, Sa.

Mereka gak salah apa-apa.

Aku yang minta mereka jaga rahasia.

Jangan marah sama Mama juga.

Mama juga udah tau soal ini, dan aku udah minta izin soal rencana selingkuh ini ke Mama.

Maaf, ya....

Cara kita berpisah harus dengan seperti ini.

Aku tau itu salah...

Tapi, aku gak bisa ngeliat kamu nangis di depan aku saat kamu tau kondisi aku.

Yang harus kamu tau adalah...

Aku selalu cinta sama kamu.

Perasaan aku gak pernah terbagi buat siapapun.

Aku selalu akan dukung kamu, Sa.

Walau pun, kita udah gak bisa bersama lagi.

Tapi, aku akan selalu untukmu.

Jangan sedih...

Aku udah baik-baik aja.

Aku pamit, ya, Sa.

Kamu harus bahagia dan melanjutkan hidup.

Aku sayang kamu, Sa.

Banget.

Aku pengen hidup sama kamu, Sa.

Tapi, mungkin ini takdir buat kita.

Selamat tinggal, Aksa.

- Indira.


Lost & FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang