***
Hari ini, Indira akan memasuki ruangan operasi.
Abi, Kenan, Dylan, Mirza, Ibu, dan Mama sudah hadir di sana.
Indira mengembangkan senyumnya. Meski ia sudah kehilangan mahkota cantik yang ada di kepalanya, ia masih nampak manis.
Hati Abi terenyuh harus menyaksikan Indira botak seperti ini.
Mama dan Ibu berpelukan untuk saling menguatkan.
Indira memandangi satu per satu wajah yang hadir hari ini, sebelum akhirnya ia masuk ke ruangan operasi.
Semua orang menunggu dengan cemas. Rasa khawatir bergemuruh di dalam dada masing-masing orang.
Kenan bangkit dari duduknya dan mengeluarkan ponselnya. Ia tak sanggup lagi menyimpan semua rahasia ini.
Ia menelpon Aksa.
Berkali-kali ia berusaha untuk menelpon Aksa, berkali-kali itu juga Aksa menolak panggilan telponnya.
Kenan putus asa.
Dengan keberanian diri, Mama Aksa yang hadir hari itu pun memberanikan diri untuk menelpon anak laki-lakinya.
Panggilan berdering cukup lama sebelum akhirnya Aksa mengangkat telponnya.
"Nak," panggil Mama pada Aksa.
"Iya, Ma?"
"Pulang, ya, nak."
"Gak sekarang, Ma. Aksa belum bisa."
Tak lama, terdengar isak tangis dari suara sang Mama.
"Mama kenapa nangis?"
"Mama di Rumah Sakit, Sa."
Aksa terkejut.
"Mama sakit?"
"Bukan."
"Terus?"
"Indira sakit. Dia lagi ada di ruang operasi, Sa."
Kaget.
Jantung Aksa berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Sekarang kamu pulang, ya, nak. Mama akan jelaskan semuanya."
Detik itu juga, Aksa bergeas kembali ke Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost & Found
RomanceAda beberapa hal yang tidak ada di dunia: Jawaban & Rahasia