4

204 10 0
                                    

***

Flashback.

Tepat pada tanggal 25 Mei 2019, di tengah-tengah konser, Aksa mulai berbicara tentang dirinya.

"Kadang, saat di tengah keramaian, aku pernah merasakan sepi, hampa, dan kosong. Dan, kadang, ada di saat di mana aku tidak bisa menemukan diriku kembali. Perasaan kosong yang kadang menghampiri, bahkan membuatku sedih. Bukan, bukan karena aku tertekan. Hanya saja, ada perasaan yang tidak bisa ku jelaskan," ujar Aksa.

Semua penonton terdiam. Hening.

"Tapi, suatu hari, semua perasaan kosong itu hilang. Aku seolah menemukan sesuatu yang akhirnya bisa memberiku sepercik rasa bahagia, meski tanpa melakukan apa-apa," lanjutnya.

Tatapan mata Aksa mulai berkaca-kaca.

"Sesuatu yang selalu ingin ku genggam dan tak ingin ku lepaskan. Dan, sesuatu yang ku sebut hal paling berharga."

Mulai terdengar suara isak tangis dari deretan penonton yang menyaksikan Aksa berbicara.

"Dan, hal berharga itu kamu."

Tiba-tiba, sorot lampu mengarah pada Indira yang masih menyeka airmatanya di deretan bangku penonton. Sontak, semua mata pun tertuju padanya.

Indira terkejut.

"Indira," suara berat Aksa memanggil nama perempuan yang tengah mengatur detak jantungnya saat ini.

"Kamu adalah alasan aku selalu bisa kembali dari kekosongan yang kadang menghantuiku. Kamu adalah tempat di mana aku bisa melepaskan letih dan berganti dengan tawa."

Indira menelan ludahnya. Ia merasakan detak jantungnya semakin tak terkendali.

"Kamu adalah hal berharga yang ingin ku jaga selamanya."

Aksa berjalan menuruni panggung. Lampu sorot mengikuti langkahnya. Melewati deretan bangku penonton yang masih menatap ia dalam diam dan balutan haru.

Hingga akhirnya ia tiba di depan Indira.

Aksa berlutut sambil mengeluarkan sebuah cincin dari dalam sakunya.

"Mau 'kah kamu hidup bersamaku selamanya?"

Suara histeris penonton pun menggema seketika.

Tanpa banyak pikir panjang, Indira mengangguk. Dan, menerima Aksa memasangkan cincin ke jari manisnya. Lalu, memeluknya.

Bagi sebagian orang, ini adalah kisah cinta romantis ala anak muda. Dilamar di hadapan lima belas ribu orang, siapa yang pernah membayangkannya?

Bahkan, kebahagiaan yang dirasakan dua insan yang sedang jatuh cinta ini turut dirayakan oleh semua orang yang menyaksikannya.

Sebuah pengakuan cinta yang teramat manis.

Saking manisnya, sampai Indira selalu tersenyum nyaris gila tiap ia ingat moment bahagia itu. Tak lama lagi, cintanya akan berlabuh pada jenjang paling serius dalam hidupnya.

Saat itu, semua orang ingin menjadi Indira, meskihanya sebentar. Untuk merasakan bahagianya.

Lost & FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang