***
Berat, ini terlalu berat.
Tidak ada orang yang baik-baik saja setelah kehilangan.
Tapi, demi pekerjaan, Aksa berusaha untuk menahan emosinya.
Padahal, setiap kali ia melihat Abi, rasanya ia ingin memukul laki-laki yang ternyata mengkhianati kepercayaannya dan merebut orang yang ia cinta.
Seburuk apapun hubungan mereka, tur harus tetap berlanjut. Dan, yang bisa Aksa lakukan hanya terus menahan emosinya. Selama tur, tidak ada interaksi intens antar kelimanya.
Kecuali saat di atas panggung.
Mereka berusaha baik-baik saja di hadapan para penggemar.
Di belakang panggung, kelimanya seperti orang asing.
Bulan demi bulan, tibalah mereka pada jadwal konser terakhir. Setelah tiga bulan lamanya mereka tur dari satu kota ke kota lainnya, dan inilah kota terakhir dari perjalanan tur mereka.
Selama tur, Aksa hanya melihat kehadiran Indira sekali. Saat hari pertama tur. Setelahnya, ia tak lagi melihat kehadiran Indira.
Tapi, ia tahu, Indira selalu mengirimi Abi bunga setiap habis konser.
Selepas konser berakhir, Aksa memutuskan untuk mengambil cuti dari grupnya. Ia perlu menenangkan diri. Meski ia tak yakin apa 'kah hubungannya bersama rekan-rekannya akan membaik atau tidak.
Setidaknya, ia butuh untuk menenangkan diri dan emosinya saat ini.
Kabar cuti Aksa menyebar dengan cepat. Keempatnya hanya bisa saling berpandangan.
Aksa memutuskan untuk pergi ke Singapura. Berharap ia bisa membuang semua emosinya di sana.
Selama Aksa cuti, Abi, Kenan, Dylan, dan Mirza menjenguk Indira yang sudah dirawat di Rumah Sakit sejak hari pertama setelah konser.
"Besok gue operasi," ujar Dira mengejutkan keempat anak laki-laki itu. "Minta do'anya, ya."
Kenan menghela napas panjang. "Kita selalu do'ain yang terbaik, Dir."
Dira mengembangkan senyumnya.
"Aksa udah pergi?"
Abi mengangguk.
"Berapa lama dia cuti?"
"Gak tau, Dir," jawab Mirza.
Indira tersenyum sambil menahan airmata. Ia meraih foto dirinya dan Aksa yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya.
"Gue belum sempet pamitan sama Aksa," ucap Dira lirih.
"Apaan, sih? Lo gak akan kemana-mana, Dir. Lo pasti sembuh," ucap Abi dengan nada emosi.
Indira hanya tersenyum.
"Besok kalian ke sini, ya. Gue mau liat kalian sebelum operasi."
"Kita pasti ke sini," ucap Dylan.
"Inget, ya. Pegang janji kalian, kalo kalian gak akan bilang apa-apa ke Aksa."
Keempatnya hanya mampu bertukar pandang.
Rasanya, hari yang terus berlalu kian kelabu.
Ada mereka yang harus mengakhiri ceritanya karena sebuah alasan yang ditulis Semesta.
Ada mereka yang berpura-pura tegar padahal sedang hancur-sehancurnya.
Ada mereka yang berusah payah menyembunyikan rahasia, padahal hati ingin mengungkapnya.
Dan, ada mereka yang menyesal belum berpamitan sebelum pergi.
Semua orang memiliki alasan tersendiri untuk setiap cerita, rahasia, dan kebohongan yang disembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost & Found
RomanceAda beberapa hal yang tidak ada di dunia: Jawaban & Rahasia