SUAMIKU KAKAKKU

24

Ebook suamiku kakakku  sudah ready. Bisa beli dan download di playbook.

Pdf suamiku kakakku juga ready. Harga 40 ribu.... minat; hubungi 085 337 484 038 / 085 238 364 972

Ada juga promo. Bayar 100 rb dapat 51 judul novel sabanaliar. Isi lengkap sampai tamat 51 judul tersebut. Termasuk ada novel suamiku kakakku di dalamnya

Hubungi 085 337 484 038 / 085238364972

List judulnya 😊

1. Dia anakku 1
2. Dia anakku 2
3. Dia suamiku 1
4. Dia suamiku 2
5. Adik ipar sepupuku
6. Forbidden baby
7. Surrogate mother
8. Spinn off surrogate mother
9. Baby boy
10. Fishing baby
11. Anakku sayang anakku malang
12. Because of my child
13. Tuanku Ayah anakku
14. Tuanku suamiku
15. Suamiku kakakku
16. Unexpecected child
17. My destiny versi happy end
18. My destiny versi sad end
19. Sang pelindung
20. Pregnant qith brother in law
21. Hot uncle
22. Marriage with daddy?
23. Bastard brother
24. Anak untuk kakakku
25. Hanin dan Kamal?
26. Singel mother
27. Menikah dengan sepupu.
28. Inseminasi
29. Suami Ibuku
30. Aku bukan wanita jalang, Mas!
31. Shera
32. Anak dengan Temanku
33. Ayu
34. Kakak iparku ayah anakku
35. Ela ( Menikah dengan anak majikan ibuku)
36. Spinn off Ela...
37. Anak Dengan Sepupuku
38. Daniel dan Angep : Nikah Paksa
39. Anak untuk suamiku
40. Ex husband
41. Bastard Husband
42. My baby Twins
44.Menikah dengan kekasih majikanku?
45.BOOK 2 my baby twin
46. Anak untuk suami sahabatku
47. Another baby
48. Finding daddy
49. Sorry my son
50. Dia ayahku
51. MENYESAL SETELAH KEHILANGANMU
52. Menyesal Setelah Menceraikanmu

Promo berlaku sampe tanggal 30  september 2024

****

DUA PULUH EMPAT

Shasa merasa sangat bahagia hari ini. Suaminya memperlakukannya dengan lembut, dan melayani segala keinginannya bahkan tanpa di minta sekalipun pria itu akan memaksa bertanya apa yang di inginkan isterinya sekarang ini walau tidak ada hal yang di inginkan Shasa sekarang. Shasa cukup senang karena hubungan mereka akhirnya telah di ketahui oleh keluarga besar walau publik masih belum mengetahuinya. Bukankah semunya bertahap? Begitulah pikir, Shasa.

Tidak di situ saja, rumah di kosongkan dalam artian hanya ada dirinya, dan sang suami di rumah kedua orang tua mereka yang luas dan megah. Rumah saat ini sepi tapi latar dan suasananya sangat berbeda dengan sebelumnya. Rumah yang biasa terang kini hanya di cahayangi oleh sinar redup yang berasal dari lilin yang menguarkan aroma amoterapi yang menyenangkan. Membuat Shasa sampai meneteskan air matanya haru, melihat sang suami yang begitu memanjakannya saat ini.

Shasa bahkan tidak tau dimana keberadaan anaknya bahkan mama dan papanya sekarang. Tiba-tiba semua menghilang tanpa pamit pada dirinya. Shasa sempat khawatir akan keberadaan anaknya, tapi suaminya menenangkannya bahwa Rangga tengah di bawah oleh nenek, dan kakeknya jalan-jalan malam.

Pian hanya memandang dalam diam raut bahagia isterinya yang terpancar jelas malam ini, ia tersenyum lebar, dan ia bangga karena membuat Shasa begitu bahagia dan haru akan kejutan kecil yang ia berikan untuk isterinya malam ini. Kejutan untuk pertama kali selama mereka membina rumah tangga. Sedikit miris memang. Dan Pian sangat menyesalinya.

"Apa yang kamu inginkan lagi? Aku yang akan memasaknya sendiri, sayang. Ini malam spesial untuk kita berdua."bisik Pian serak.

Shasa lagi-lagi memandang Pian dengan tatapan kagum, dan air mata yang telah mengenang di pelupuk matanya. Mimpi apa suaminya semalam. Kenapa begitu lembut, dan baik sekali? Selama sembilan tahun menikah, ini kali pertama Pian melakukan hal ini padanya. Shasa amat merasa bahagia sekaligus tidak menyangka dengan apa yang telah di lakukan suaminya untuknya malam ini.

"Benarkah? Apapun akan kakak masak untuk Shasa?"Tanya Shasa dengan nada tidak percayanya.

Mana mau Pian masak, kalaupun lak-laki itu masak itu karena paksaan anaknya, dan di lakukan dengan berat hati. Memasak itu akan mengotori, dan membuat ia repot mandi lagi, begitulah keluh suaminya itu apabila anaknya Rangga, ingin makanan yang di buat oleh papanya.

"Benar! Sebutkan saja, sayang. Sebisa mungkin akan kakak buat untuk isteri yang paling kakak cintai."Ucap Pian lembut membuat Shasa serasa melayang di atas udara.

"Aku mau tempe goreng kak, sama sambal kecap manis."Bisik Shasa lirih.

Terakhir kali Shasa memakan kesukaannya itu pada saat ia berumur 11 tahun. Pada saat di mana sang kakak memaksakan kehendaknya padanya padahal sebelumnya Shasa amat meminta pada kakaknya, tapi kakaknya dengan kejam lebih rela membuangnya dari pada membaginya padanya.

"Maafkan kakak untuk hal itu dulu."bisik Pian dengan nada menyesalnya.

Kepala laki-laki itu menunduk dalam. Apabila mengingat-ngingat, Shasa sepertinya selalu di jahati oleh dirinya. Rasanya Shasa tidak pantas bersanding dengan dirinya yang kejam dan pengecut, tapi demi Tuhan Pian akan mati apabila Shasa tidak berada di sampingnya. Pian bahkan akan membakar dirinya hidup-hidup apabila Shasa meninggalkan dirinya terlebih karena laki-laki lain.

"Jangan minta maaf. Jangan menengok kebelakang lagi, kak. Kita jalani hidup untuk masa depan kita yang bahagia. Kita buka lembaran baru, kak, ya. Shasa sayang bangat sama kakak."Ucap Shasa tulus dengan senyum yang tersungging begitu indah di kedua bibir tipisnya yang merah.

Senyum ironi dan pahit muncul di kedua bibir Pian. Shasa sempat mengernyit melihat raut wajah kakaknya yang tiba-tiba er sangat sulit Shasa jelaskan.

"Kakak kenapa? Kalau kakak nggak bisa gorengin Shasa tempe tidak apa-apa, kak. Shasa akan menggorengnya sendiri."Shasa bangkit dengan pelan dari dudukannya tapi tangannya di tahan cepat oleh Pian.

"Biar kakak saja, sayang. Kamu tunggu di sini. Nggak nyampe tujuh menit semua udah beres."Ucap Pian lirih.

Pian bangkit dari dudukannya, dan melangkah menuju Shasa yang berada di seberangnya. Pian memberikan ciumam lembut dan sayang di kening Shasa dengan durasi yang lama. Shasa mengernyit heran di kala ada air yang menetes melewati hidung, dan turun melewati bibirdan dagunya. Shasa menyimpulkan kalau itu adalah air mata suaminya.

"Kakak menangis?"Bisik Shasa pelan dengan raut bingungnya.

Tanpa menjawab, Pian langsung melenggang menuju dapur, meninggakan Shasa dengan berjuta pertanyaan yang tidak bisa wanita itu jawab sendiri.

Tbc

Cie nangis krna apa tuh?

Bakal kasih shasa madu kah? Wkwkwka