29

11.5K 602 7
                                    

Ebook suamiku kakakku  sudah ready. Bisa beli dan download di playbook.

Pdf suamiku kakakku juga ready. Harga 40 ribu.... minat; hubungi 085 337 484 038 / 085 238 364 972

Ada juga promo. Bayar 100 rb dapat 51 judul novel sabanaliar. Isi lengkap sampai tamat 51 judul tersebut. Termasuk ada novel suamiku kakakku di dalamnya

Hubungi 085 337 484 038 / 085238364972

List judulnya 😊

1. Dia anakku 1
2. Dia anakku 2
3. Dia suamiku 1
4. Dia suamiku 2
5. Adik ipar sepupuku
6. Forbidden baby
7. Surrogate mother
8. Spinn off surrogate mother
9. Baby boy
10. Fishing baby
11. Anakku sayang anakku malang
12. Because of my child
13. Tuanku Ayah anakku
14. Tuanku suamiku
15. Suamiku kakakku
16. Unexpecected child
17. My destiny versi happy end
18. My destiny versi sad end
19. Sang pelindung
20. Pregnant qith brother in law
21. Hot uncle
22. Marriage with daddy?
23. Bastard brother
24. Anak untuk kakakku
25. Hanin dan Kamal?
26. Singel mother
27. Menikah dengan sepupu.
28. Inseminasi
29. Suami Ibuku
30. Aku bukan wanita jalang, Mas!
31. Shera
32. Anak dengan Temanku
33. Ayu
34. Kakak iparku ayah anakku
35. Ela ( Menikah dengan anak majikan ibuku)
36. Spinn off Ela...
37. Anak Dengan Sepupuku
38. Daniel dan Angep : Nikah Paksa
39. Anak untuk suamiku
40. Ex husband
41. Bastard Husband
42. My baby Twins
44.Menikah dengan kekasih majikanku?
45.BOOK 2 my baby twin
46. Anak untuk suami sahabatku
47. Another baby
48. Finding daddy
49. Sorry my son
50. Dia ayahku
51. MENYESAL SETELAH KEHILANGANMU
52. Menyesal Setelah Menceraikanmu

Promo berlaku sampe tanggal 15 november   2024

****



DUA PULUH SEMBILAN

Shasa menatap nyalang kearah suaminya yang berdiri mematung di ambang pintu. Pasti suaminya itu kaget melihat kamar yang hancur karena ulahnya tadi. Kemeja bahkan dasi suaminya terlihat kusut masai, dan penampilannya berantakkan. Mata laki-laki itu juga memerah. Apa yang terjadi dengan laki-laki itu?

Suaminya juga pulang terlambat malam ini. Seharusnya jam pulang nya 30 menit sebelum adzan maghrib, dan ia malah baru pulang pukul delapan malam saat ini.

Di lihat kaki suaminya yang tengah mengayun melangkah kearahnya, Shasa membuang tatapannya cepat dengan tangan yang mengepal erat di bawah sana.

Cukup! Ia tidak ingin di bodohi lagi.

Pian telah berada tepat di depan Shasa. Pian menatap bingung kearah isterinya yang memberi punggung padanya. Di liriknya sekali lagi pada setiap sudut kamar yang telah di penuhi oleh kaca-kaca bingkai foto, dan cermin hias yang telah pecah berkeping di bawah kakinya, dengan segala macam jenis make up yang bertebaran mengenaskam di lantai.

" kamu kenapa? Kenapa kamar kita berantakan?"Tanya Pian dengan suara tenangnya.

Shasa tidak bereaksi, hanya nafasnya yang memburu tak beraturan yang terlihat.

Pian melangkah semakin dekat pada, Shasa. Tapi Shasa malah melangkah maju, dan menghindar dari sentuhannya, membuat kening Pian berlipat bingung.

"Ada apa? Kenapa kamar kita seperti ini. Kamu kenapa, Sha?"Tanya Pian mencoba melembutkan suaranya kali ini.

Laki-laki itu merasa sangat pusing saat ini, tangannya yang besar terlihat mengurut pelan keningnya, sebelum tangannya meraih pergelangan Shasa dan memegangnya erat.

"Jangan sentuh aku!"Desis Shasa dingin sambil menarik tangannya yang di pegang dari belakang oleh suaminya.

Kening Pian semakin berlipat. Tapi dalam dua detik, laki-laki itu terlihat menegang kaku, dan melepas dengan perlahan tangan isterinya yang ia pegang erat.

Otak pintarnya dengan pintar mencerna keadaan saat ini, kalau Shasa telah tau tentang kabar tentang ia yang menerima perjodohan itu, dan akan di laksanakan di 13 hari lagi yang akan datang secara sederhana oleh keluarga dekat saja.

Wajah Pian seketika memucat dan Pias.

"Maaf. Itu bukan keinginan aku, sayang. Tolong jangan pernah tinggalkan aku."Mohon Pian mengiba sambil berjalan lemah agar ia bisa berdiri berhadapan langsung dengan Shasa yang membelakanginya.

Shasa terkekeh pahit di tempatnya. Siapa yang sudi mau di madu oleh suaminya. Siapa yang sudi punya saingan dalam rumah tangganya dalam artian semua miliknya sebagai seorang pemilik pertama akan berbagi dengan orang lain yang mencelupkan kakinya tak tau malu di milik yang telah ia miliki terlebih dahulu.

Pian telah menjatuhkan lututnya di lantai yang di penuhi belingan kaca, sambil mendongak menatap memohon ke atas Shasa. Tapi Shasa hanya memandangnya nyalang.

"Tega kamu, ya."lirih Shasa pelan dengan tubuh yang kaku, dan mata yang memerah karena menangis sedari tadi.

Untung saja anaknya mengerti agar jangan keluar kamar malam ini setelah selesai makan malam tadi. Mama dan papanya belum pulang. Pantas mamanya menatap aneh kearahnya tadi pagi dan kemarin, sedangkan papanya terlihat semakin sinis padanya. Apa salahnya? Kenapa semua tega dan kejam padanya. Ternyata ini alasan Daniel yang mengantarkan uang cas sebanyak 300 juta tadi pas adzan magrib. Semuanya telah terjawab sekarang tentang keganjalan sikap suaminya juga belakangan ini. Ini alasannya, ia akan menikah lagi tanpa meminta ijin terlebih dahulu padanya.

Walau'pun meminta ijin, Shasa tidak akan rela dan sudi memberi suaminya ijin. Kalaupun laki-laki itu memaksanya agar memberi ijin. Shasa yang akan mundur dan angkat kaki dari kehidupan suaminya. Sudah cukup rasa sakit, dan kecewa yang suaminya itu tanam pada dirinya dan anaknya selama ini.

Jangan diam, Sha. Kakak nggak ada pillihan lain. Papa begitu memaksa, Om saka juga terlihat menyedihkan, laki-laki tua itu bahkan bersujud di depan kakak, Sha. Kakak juga pernah berhutang nyawa sama papa Celia. Semuanya rumit, dan kakak rasanya ingin mati saat ini juga kalau kamu pergi ninggalin kakak. Tapi, maaf saja. Kamu tidak akan bisa keman-mana. Apapun yang terjadi."Ucap Pian mengiba tapi di akhir kalimatnya, di ucap dengan nada yakin dan penuh tekanan oleh laki-laki itu.

Mata Shasa membulat mendengarnya.

Brukkkk

Tanpa di duga, Pian terlempar kebelakang karena di tendang kuat oleh Shasa perutnya. Membuat Pian terbaring sakit di atas beling kaca yang tajam. Shasa sedikitpun tidak merasa takut apalagi iba pada suaminya. Hatinya sedang menangis dan hancur di dalam sana, bahkan berdarah-darah apabila bisa di lihat dengan mata telanjang.

"Silahkan pilih, kak. Aku, dan anak kita? atau menikah dengan Celia karena pamrih dan balas jasa. Itu adalah pilihan yang harus kakak tentukan jawabannya besok pagi. Aku bersumpah akan membunuh diriku sendiri bahkan dengan anak kita kalau kakak memilih Celia tapi tidak mau melepaskan aku dengan Rangga untuk mencari kebahagiaan utuh dari laki-laki lain yang tidak egois seperti kakak dan keluarga besar kakak. Aku akan bunuh diri, kalau kakak tetap akan menikah lagi tapi tidak mau melepas kami. Kita bercerai!"Ucap Shasa dengan berlinang air mata sebelum perempuan itu berjalan lemas meninggalkan Pian yang ternganga di lantai menuju kamar anaknya Rangga. Ia akan tidur dengan anaknya malam ini. Memeluk erat anaknya untuk mendapatkan kekuatan untuk menjalani harinya yang penuh was-was besok pagi.

Pian masih terpaku akan segala ucapan Shasa yang begitu menyeramkan di tempatnya, tanpa peduli bahwa sudah ada tetes demi tetes darah yang mengalir mulus di kedua lututnya yang luka.

SUAMIKU KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang