Bagian 12 (dua belas)

4.3K 264 6
                                    

Mr. Sio memasuki lapangan pelatihan dan menatap tajam ke arah Lucky dkk,seolah ingin membalas dendam dengan apa yang telah Lucky buat padanya tadi.

"saya beritahukan kepada kalian bahwa dalam tes kali ini saya menggunakan moster asli dengan level kesulitan sangat tinggi, jadi saya harap kalian bertiga bisa bertahan sampai akhir"jelas mr. Sio sinis.

Anak anak yang lain menatap Lucky dkk khawatir sedangkan orang yang dikhwatirkan hanya menampilkan raut wajah yang tidak terbaca.

"dikira gue takut apa"celetuk Lusena menelepati sahabatnya

"hahah... Lo bener Sen,lo liat deh wajah mereka sumpah gue pengen nonjok tau gak sok khawatir banget"ucap Kiki

"gue pastikan mereka semua bakalan liat apa yang namanya memusnahkan"ujar Lucky yang dibalas kekehan dari Lusena dan Kiki

"sebelum itu perkenalkan nama saya Sioford kalian bisa memanggil saya mr. Sio dan kalian silahkan perkenalkan diri kalian"ucap mr. Sio memutuskan telepati mereka

"Kiki Floria panggil saja Kiki"

"Lusena Adriana panggil saja Sena"

"Lucky Alexa panggil saja Lucky"

"baiklah silahkan Kiki maju pertama"ujar mr. Sio

Kiki pov

"saya beritahukan sekali lagi bahwa monster yang akan keluar adalah monster yang sangat berbahaya maka berhati hatilah"

Gue cuma bisa menghembuskan nafas kasar karena bosan mendengar kalimat yang sama keluar dari mulut tuh guru killer.

Mr. Sio pun merapalkan mantra untuk membuka sebuah portal. Setelah portal terbuka,keluarlah dari sana seekor monster serigala yang sangat besar dan buas.

Para murid memekik ketakutan karena melihat monster serigala itu,beda dengan ketiga gadis yang akan di tes itu mereka terlihat santai tanpa rasa takut.

Orang orang pada natap cemas ke arah gue, sedangkan gue menatap malas pada mereka yang sok cemas padahal mah seneng kalau gue celaka.

"katanya kuat, latihan yang gue alamin bareng dua curut jauh lebih ekstrim dari pada ini"itulah yang saat ini ada di dalam hati gue

Saat serigala itu berlari kearah gue, gue cuma menggerakkan jari telunjuk gue membentuk sebuah gambar panah

Ctik...

Slash..

Gue menjentikkan jari gue dan seketika pada saat itu juga panah yang gue gambar tadi berubah menjadi panah sungguhan dan melesat cepat ke arah monster itu.

Panah yang telah melesat menembus tubuh si monster dan memotong motong tubuhnya sesuai gerakan jari gue.

Semua orang terkejut melihat itu bahkan mr. Sio pun membulatkan matanya kaget.

"bagaimana bisa"serunya kaget, sedangkan gue menatap datar mayat monster yang sudah tak utuh itu

"saya hanya menyusun strategi sihir saya menjadi sebuah gambar panah di depan saya, dan ketika saya menjentikkan jari saya maka energi yang tadi sudah saya susun akan berubah menjadi panah angin dan melesat cepat kearah yang sudah saya tentukan, lalu saya hanya menggerakkan tangan saya mengendalikan panah angin itu untuk memotong tubuh monster itu"jelas Kiki sedangkan mr. Sio hanya menatap bengong pada gue

"oke lanjut Lusena,silahkan maju"Sena pun maju, sedangkan gue kembali duduk di samping Lucky

Kiki pov end

Lusena pov

Gue maju saat nama gue dipanggil dan disinilah gue berdiri di tengah tengah arena latihan ini.

Dari dalam portal yang sudah di buat mr. Sio kembali keluar seekor serigala seperti yang sudah di hadapin oleh Kiki tadi.

"gak ada yang lebih kuat apa ya, bosan gue gini gini aja"batin gue

Saat serigala itu makin dekat dengan gue, gue melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kiki tadi.

Ctik...

Brukk...

Gue menjentikkan jari gue seperti Kiki tadi dan bola api merah pun menembus masuk kedalam tubuh si monster serigala. Seketika monster itu terbakar menjadi abu.

"bagai mana itu? "tanya mr. Sio

"saya hanya membuat bola api biasa tapi saya memusatkan aliran energi saya pada tengah bola api itu sehingga membuat tekanan bola api itu lebih kuat saat mengenai target"jelas gue,semua yang ada disini pun terkejut mendengar penjelasan gue.

Gue pun berjalan menuju ketempat duduk yang tadi gue dudukin bersama sahabat gue.

Lusena pov end

"baiklah, karena tadi saya sudah melihat kekuatan dari Lucky maka kita kembali masuk ke kelas melanjutkan pelajaran"ujar mr. Sio yang masih terkejut melihat Kiki dan Lusena mampu mengalahkan monster level 150 itu.

        Selesai......

Jangan jadi pembaca gelap,jangan lupa vote dan comment.

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang