Bagian 29 (dua puluh sembilan)

3.8K 229 2
                                    

Mereka semua terus berdebat tentang Lucky yang berubah menggemaskan hanya karena sebuah kue stroberry. Sampai mereka tidak sadar jika yang sedang dibicarakan sudah duduk di sofa dan memakan kuenya dengan lahap tanpa menggunakan sendok dan tanpa memotongnya menjadi beberapa bagian terlebih dahulu.

Daniel yang berada di dekat Lucky hanya duduk sambil menatap Lucky yang memakan kuenya, sesekali dia harus mengulum senyumnya karena melihat Lucky yang makan dengan belepotan.

Lucky yang meresa diperhatikan pun menoleh ke arah Daniel yang sedang menatapnya.

"kalau lo mau kuenya maka jawabannya adalah tidak" Lucky berucap sambil menjauhkan kue tersebut dari atas meja menuju pangkuannya

Daniel pov

"kalau lo mau kuenya maka jawabannya adalah tidak" ucapnya sambil menjauhkan kue itu dari meja ke pangkuannya

Gue langsung terkekeh pelan karena mendengar itu "lo tenang aja, gue gak minta kue lo kok. Lo makan aja sampai lo kenyang"

Lucky hanya menanggapi ucapan gue dengan anggukan karena dia sibuk memakan kuenya.

Gue terus memandangi wajah Lucky yang hanya fokus ke kuenya, lalu gue beranjak dari tempat duduk gue dan duduk disebelah Lucky.

"kenapa"Lucky mendongak menatap gue

Gue gak menjawab pertanyaannya tapi gue langsung mengusap lembut bibir Lucky yang terdapat krim disana

"gue belepotan ya"tanyanya dan gue balas dengan anggukan

Kemudian gue lihat Lucky menyendokkam kuenya dan mengarahkannya ke gue

"kenapa"

"ini buat lo karena tadi udah bersihin krim di bibir gue"

Gue pun menerima suapan itu dan memakannya kemudian gue kembali melanjutkan menatap Lucky yang kembali asik dengan kuenya.

"ini Nathan buat sendiri ya"Lucky bertanya kembali

"gak, tadi di bantuin sama Kiki dan Lusena juga " Lucky hanya mengangguk sebagai balasan

"ternyata lo bisa jadi cewek yang imut juga ya"Lucky kemudian menatap gue sebentar dan kembali memakan kuenya

"bisalah.. Gimana gue imutkan"ucap Lucky

Gue terkekeh pelan dan kemudian mengangguk "iya lo imut"

Lucky tersenyum dan menganggukkan kepalanya "pasti donk"

Gue kembali terkekeh mendengar jawaban Lucky, setelah tawa gue mereda gue menatap Lucky dan mengelus kepalanya pelan.

"nanti gue bikinin kue lagi, supaya bisa liat wajah imut lo ini" ucapan gue membuat mata Lucky kembali berbinar

"Seriusan? Gak becanda kan? "ucapnya dengan menggemaskan di mata gue

Gue mengangguk "serius, tapi ada syaratnya"

"apa"

Gue menunjuk pipi kiri dan kanan gue "cium gue"

Cup

Cup

"sudahkan"

Gue terpaku sejenak, kemudian tersenyum kearah Lucky "iya udah, besok gue bawain kue rasa stroberry"

"janji"

"janji"

Daniel pov end

Daniel dan Lucky tidak sadar jika sedari tadi mereka di perhatikan oleh sahabatnya dan mereka sedari tadi juga hanya diam sambil menonton adegan yang disuguhi di depan mereka.

Mereka menatap Daniel dengan Lucky tidak percaya

"dimana sifat dingin mereka"

Itulah yang ada di dalam benak mereka saat ini, sampai Lucky menegur mereka

"kalian kenapa juga"

Setelah itu mereka menepuk kening mereka bersamaan. Lucky dan Daniel saling tatap dan mengangkat alis dan saling menatap bingung seolah olah sedang berkata "mereka kenapa"

Mereka berkumpul bersama dan menghabiskan waktu bersama dengan candaan yang banyak di keluarkan Nathan dan juga kadang terdengar perseteruan dari Lusena dan Kiki yang memperebutkan makanan.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul 12:00 Daniel dan Nathan pergi dari asrama Lucky dkk dan pergi menuju kamar mereka masing masing untuk mengistirahatkan tubuh mereka agar dapat menjalankan petualangan besok dengan baik.

Setelah kepergian Daniel dan Nathan di kamar Lucky dkk terjadi keheningan mambuat Lusena dan Kiki saling menatap dan kemudian mereka menatap ke arah Lucky

"ada apa sih Luc"Lusena bertanya dengan bingung

"tadi Aster sudah mulai terang terangan mengibarkan kan bendera perang sama gue" ucap Lucky

"maksud lo gimana sih"Kiki bertanya karena kalimat Lucky sangat ambigu menurutnya

"tadi saat gue lagi ada di belakang gedung VMA dia ternyata mengawasi gue, dan dia nyerang gue secara diam diam. Beruntung insting gue gak pernah salah dan gue langsung mengembali kan serangan itu ke dia"jelas Lucky sambil memijit keningnya karena merasa lelah

"kayanya dia udah tau kalau kita yang mereka cari"sambung Lusena

"nggak"ucap Lucky membuat Kiki dan Lusena kembali menatapnya

"dia cuma tau gue sendiri, nggak dengan kalian. mereka gak tau kalau kalian juga termasuk anak yang mereka cari"jelas Lucky kembali

"jadi kita harus gimana"tanya Kiki

"kita pikirkan besok, sekarang kita harus istirahat. Gue lelah banget hari ini"ujar Lucky yang langsung beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamarnya

Lusena dan Kiki saling pandang kembali dan kemudian mereka mengendikkan bahu acuh, mereka pun menyusul Lucky masuk ke kamar masing masing.

Selesaiiiiii.....

Jangan lupa vote dan comment ya gays.

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang