Lucky cs sepakat untuk menemui para orang tua di sebuah desa yang sudah mereka sepakati untuk melakukan pertemuan.
"jadi gimana rencana kalian? Apa kalian butuh bantuan dari ayah dalam perang nanti?" tanya Ayah Lucky membuka percakapan
"papa juga bisa membantu. jadi, apa yang kalian butuhkan?" seru papa Lusena
"tidak perlu pah, kami bisa mengatasi semuanya sendiri. Papa dan yang lainnya cukup berdiam diri dan bersembunyi saja" seru Kiki
"bagaimana bisa kami berdiam diri saja, sedangkan kalian bertiga berjuang untuk kedamaian dunia ini" sentak mama Lusena
"mah, ini keputusan kami. Jadi tolong hargai" kata Lusena
Lucky sedari tadi hanya diam, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mungilnya. Matanya menelisik, memandangi satu persatu orang yang sedang berdebat karena rencana yang telah susah payah ia susun dikatakan tidak adil.
"tapi keputusan ini tidak adil, bagaimana mungkin kalian bisa memutuskan rencana yang tidak efisien seperti ini. Bagaimana jika nanti kalian tidak selamat" kata mama Lucky menggebu gebu tapi diakhiri lirihan di akhir katanya
"maaf mah tapi ini semua rencana Lucky" lirih Kiki
Semua orang sontak memandang ke arah Lucky yang hanya diam dengan mimik wajah yang tidak dapat diartikan.
"apa maksudnya ini Lucky?" tanya ayahnya
"maksud apa ayah?"
"tidak usah berbelit belit, ayah tidak suka dengan rencana mu ini" kata ayahnya tegas
Lucky tersenyum miring "lalu, kalau ayah tidak suka, ayah mau apa?"
"Lucky" lirih Lusena menegur
"apa?" kata Lucky menantang
"huh, tidak jadi. Menyebalkan"
"ayah ingin kamu batalkan rencana ini dan membuat rancangan strategi baru bersama kami" tegas ayahnya tapi hanya mendapat senyum smirk dari Lucky
"lalu disaat rancangan baru telah selesai dan para orang tua terjun langsung ke medan tempur kemudian tiada, apa yang harus kami lakukan? Apa gunanya kemenangan jika orang yang ingin kami lindungi malah tiada?" kata Lucky dingin sambil memandangi wajah para orang tua bergantian
Ayahnya terdiam begitu pula yang lainnya, mereka tidak dapat berucap setelah mendengar penjelasan dari Lucky.
"walaupun ayah dan mama juga yang lainnya tidak menyetujui rencana ku, aku akan tetap berjalan sesuai apa yang telah aku rancang"
"tapi sayang itu sangat berbahaya" lirih mama Lusena
"mama tenang saja, selama perlindungan dewa masih ada kami tidak akan kenapa napa" seru Kiki
"baiklah, jika itu memang keputusan kalian kami akan terima" kata bunda Kiki
"terima kasih"
"apa pun untuk kalian"
***
Daniel berbaring diatas rumput dengan nafas yang tersenggal senggal begitupula dengan Nathan yang berbaring disampingnya, mereka baru saja selesai latihan di sekitar hutan samping academy.
"menurut lo kita bisa gak sih membantu mereka?" tanya Nathan
"ntahlah, gue kurang yakin sama kekuatan gue"
"woy, sejak kapan lo berubah jadi pesimis begini"
"sejak gue kenal Lucky cs. Ntah kenapa gue ngerasa mereka punya peran yang sangat penting di negeri Dhrastein ini. mereka terlalu misterius apalagi Lucky dan itu yang buat gue cinta sama dia"
"mereka indah tapi mematikan, mereka lembut namun terkesan misterius, mereka dekat namun terlalu jauh untuk digapai" lirih Nathan yang diangguki oleh Daniel
"dari semua yang terjadi dan dari apa yang selalu mereka bilang kalau mereka punya tanggung jawab besar terhadap semua orang gue bisa simpulin kalau mereka punya ikatan sama ramalan bulan biru itu" jelas Daniel sambil menatap langit yang mulai berubah menjadi merah ke kuning kuningan.
"gue juga mulai ngerasa begitu Niel. Kalau emang itu benar, gue bakalan jadi tameng buat melindungi mereka bertiga karena hanya mereka harapan semua orang"
"gue juga bakal ngelakuin hal yang sama"
"lebih baik sekarang kita kembali, matahari hampir tenggelam, nanti kita dihukum kalau telat makan malam" kata Nathan sambil beranjak dari tempatnya lalu membantu Daniel untuk berdiri
"ayo"
***
"kaya-nya mereka membuat rencana baru" seru Kiki
"lo bener Ki, gak mungkin mereka semudah itu untuk menyetujui rencana ini" sahut Lusena
"jadi apa rencana selanjutnya?" tanya Kiki kemudian pandangan mereka mengarah pada Lucky yang memandang hamparan padang bunga yang jauh di ujung pedesaan
"Lucky"
"eh"
"sorry udah buat lo kaget"
"gpp Sen"
"apa yang lo pikirin?" tanya Kiki yang dibalas gelengan oleh Lucky
"oke kalau lo belum mau cerita. Gue cuma mau ngingetin, perang tinggal dua hari lagi dan gue harap fokus lo gak terbelah" seru Kiki sarkas
"tenang aja gue pasti fokus waktu perang nanti"
"jadi apa rencana lo selanjutnya? Tentang para orang tua, mereka pasti punya rencana lain gak mungkin mereka menyetujui dengan mudah apa yang sudah kita rencanakan" Kiki
"lo benar, mereka tetap terjun ke medan perang" Lucky memijit pangkal hidungnya
"terus kita harus bagaimana?" tanya Lusena panik
"tetap pada rencana yang udah gue rancang, soal orang tua biar gue dan Kiki yang ngurus"
"oke"
***
Raja Engle menatap nyalang pada hutan yang berada disamping istananya, senyum miring khas dirinya menunjukkan sebuah kebengisan yang tidak lama lagi akan terjadi.
"aku sungguh tidak sabar menanti perang itu, akan ku pastikan putri bulan biru itu mati ditangganku" serunya sambil mengepalkan tangannya sampai kuku kukunya memutih
Lagi dan lagi dia menginginkan kematian putri bulan biru, hanya karena dia takut akan kematian yang sudah diramalkan untuknya yang dilakukan oleh si putri bulan biru.
"salam yang mulia" seru panglima Asther sambil menunduk hormat
"informasi apa yang kau bawa?"
"hanya mengenai persiapan perang yang mulia. Persiapan kita sudah semakin bagus untuk perang nanti, dan sesuai dengan rencana yang telah kita susun"
"aku ingin hanya aku yang akan membunuh putri bulan biru itu"
"tentu yang mulia. Aku akan mengurus kedua temannya agar anda lebih mudah untuk memancingnya menjauhi arena perang"
"bagus, lanjutkan latihan kalian"
"baik yang mulia"
panglima Asther melangkah menjauhi ruang singgasana dengan senyum simpul khasnya.
"aku akan membumi hanguskan semua penyihir yang sok berkuasa itu dan aku juga akan memutuskan harapan mereka mengenai ramalan bulan biru itu hahah.."
"lihat saja, aku akan membuat kegelapan berkuasa diatas segalanya haha.... LIHATLAH KALIAN, LIHATLAH KEGELAPAN AKAN MENGAMBIL ALIH DUNIA"
Holla gays..
Thank you buat kalian yang masih mau membaca cerita ku walaupun cerita ya absurd banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vhalla Magic Academy
FantasyRank #1 Basic #2 academy Ini mengisahkan tentang tiga gadis yang tidak biasa,mereka memiliki kekuatan yang sangat besar. konon merekalah yang akan menyelamatkan negeri Dhrastein dari kegelapan yang dibuat oleh raja Engle. mereka adalah...