Bagian 32 (tiga puluh dua)

3.7K 226 1
                                    

Suhu dihutan terasa sangat dingin meski pun di siang hari ini di sinari matahari yang terik.

Lucky dan Kio masih saja bertarung dengan lihai. Bunyi dentingan pedang yang beradu menjadi latar di hutan itu hingga Lucky akhirnya merasa bosan dan mengakhirinya dengan melemparkan es berbentuk runcing dan mengenai perut Kio.

Arghrghhhh....

Teriakan Kio membuat kedua temannya mendekatinya yang sudah tersungkur di tanah.

"cepat pergi atau kalian akan bernasib sama dengannya! Karena aku tidak akan menahan kekuatan ku lagi jika kalian ikut campur"Lucky berucap dingin dan menatap tajam dua pemuda yang tersisa

Akhirnya Sander dan Zeyon membawa Kio pergi dengan teleport.

Lucky menatap kepergian ketiga pria itu dengan pandangan yang sulit diartikan

"mungkin waktunya tidak lama lagi"batinnya

"kita lanjut atau istirahat dulu? "tanya Daniel yang memahami kelelahan Lucky

"kita tetap lanjutkan perjalanan"seru Lucky

"tapi kan lo pasti capek abis bertarung sama tuh orang"sahut Nathan tapi tak digubris Lucky gadis itu berjalan mendahului keempat orang itu

Kiki dan Lusena saling pandang dan akhirnya mereka memilih mengikuti Lucky yang kini jaraknya lumayan jauh dari mereka.

"Lucky"panggil Lusena yang sudah sejajar dengan langkah Lucky

"hmm"

"apa yang dia bilang ke lo"tanya Kiki

"dia bilang 'semua akan terungkap,kalian tunggu saja. Kami akan membunuh kalian' gitu katanya"jelas Lucky yang membuat Kiki dan Lusena mengangangguk mengerti

"lalu, apa rencana kita"

"ntar aja deh dipikirin,kaya yang gue bilang mereka cuma tau gue tapi ngga sama kalian"ujar Lucky menoleh kearah sahabatnya

"tapi kan lama kelamaan mereka juga pasti tau Lucky"sambung Lusena

"kalian ngomongin apa sih"tanya Daniel bingung mendengar arah pembicaraan ketiga gadis didepannya

"nggak kok, kita gak ngomongin apa apa. Ya kan gays"seru Kiki meminta persetujuan sahabatnya

"iya"

"tapi tadi kalian serius banget, sampai gak sadar kalau ada kami"selidik Nathan

"gak kok, kita lagi ngomongin orang yang tadi itu aja"jawab Lusena

Kini mereka melanjutkan perjalanan tapi tiba tiba fokus mereka teralihkan karena mendengar suara geramam dari belakang mereka

GRRAAA....

Ternyata seekor beruang raksasa berwarna hitam kecoklatan menatap Lucky dkk seolah olah mereka adalah makanan lezat.

Beruang itu berlari kearah mereka sambil mengayunkan cakar tajamnya. Lucky dkk menghindar dengan membuat bentuk posisi melingkar.

Beruang itu marah dan berubah semakin ganas, hewan itu kembali mengarahkan cakarnya ke depan di mana ada Lusena di depannya.

Tapi Lusena dengan cepat mengeluarkan belati dan melemparkanya kearah lengan si beruang tersebut.

Saat beruang itu kesakitan yang lainnya pun langsung mengambil kesempatan untuk menyerang. Dimana ada Daniel yang langsung mengarahkan pedangnya di punggung beruang itu.

Kemudian Kiki mengeluarkan sulur sulur dari dalam tanah untuk mengikat beruang tersebut,saat sudah terikat beruang tersebut di bekukan menggunakan es. Tapi pelakunya bukanlah Lucky melainkan Daniel.

Daniel langsung menghancurkan es yang membekukan beruang tersebut dan membuat beruang itu hancur berkeping keping menjadi sepihan es.

"huh.. Gila tiba tiba aja ada beruang, kan kaget gue"ucap Nathan

"ah lo mah kaget kaget tapi gak dilawan malah diam aja"sembur Lusena

"heh, gue bukannya gak ngelawan tapi gue itu cuma mau menghemat energi sihir gue aja. Kan gak lucu kalau pas ada monster nyerang lagi tapi ternyata energi sihir gue habis...bisa mati gue."jelas Nathan sedangkan Lusena memutar matanya malas.

Saat Lusena dan Nathan berdebat, Daniel menghampiri Lucky yang sedari tadi hanya diam.

"lo gpp kan? Kenapa diem? "ucap Daniel

Lucky yang mendengar pun sedikit tersentak dan langsung mendongak menatap Daniel sambil menggeleng pelan.

"gue gpp kok. Emang kenapa? "

"jawaban lo terlalu terbaca, saat cewek bilang gak papa tapi ternyata ada apa apa"

"dari saat lo ketemu sama cowok gak jelas tadi yang sekarang udah pergi gak tau kemana, lo langsung diem bahkan sekarang lo bilang gak papa"sambung Daniel lagi

Lucky hanya diam dan langsung menggeleng pelan "pokoknya gue gpp kok"

Daniel hanya menghela nafasnya dan kemudian mengangguk karena percuma juga di perpanjang Lucky sangat keras kepala "ya udah kalau lo gpp.. Tapi lo harus ingat kami semua ada disini siap untuk denger cerita lo kapan pun lo siap buat cerita sama kami"

Lucky pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul pada Daniel yang dibalas senyum juga oleh Daniel.

"mesra mesraannya nanti aja ya, sekarang kita lanjutin perjalanan dulu.. Oke"ujar Nathan

Lucky dan Daniel hanya tersenyum, kemudian mereka melanjukan perjalanan yang sempat tertunda.

Hore..... Selesai...

Jangan lupa

Vote dan coment gays.

Karena vote dari kalian itu sangat berarti supaya aku tetap semangat buat nulis lagi.

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang