Bagian 38 (tiga puluh delapan)

3.3K 203 1
                                    

Lucky berdiri di balkon kamarnya, pikirannya melayang jauh memikirkan perang yang akan terjadi dua bulan lagi ini.

Lusena dan Kiki yang baru masuk ke dalam kamar Lucky pun menatap Lucky yang tengah berkecamuk dengan pikirannya.

"Lucky"panggil Sena

Lucky menoleh dan mendapati kedua sahabatnya berada dibelakangnya "ada apa? "

"kita ke kantin yuk gue laper nih" ucap Sena

Lucky pun beranjak dari balkon dan melangkah pergi dari kamar diikuti oleh Lusena dan Kiki. Mereka berdua bersyukur Lucky tidak menolak ajakan mereka.

"gue kasian sama Lucky" lirih Kiki

"gue juga. Tapi mau gimana lagi ini adalah tanggung jawab kita sebagai putri bulan biru" sahut Lusena

Setelah mengatakan itu, keduanya pun memilih menyusul Lucky yang mungkin sudah berada dikantin.

Sedangkan di kantin Lucky yang baru saja sampai pun menjadi bahan perhatian bagi seluruh siswa VMA, ntahlah Lucky sendiri juga tidak tahu apa yang sedang mereka perhatikan dari dirinya.

"liat deh itu si Lucky kan, tumben ke kantin"

"iya, gak malu apa ya, dia berani ke kantin tapi gak pernah ikut latihan pengembangan kekuatan sama kita"

"dasar cewek gak tau malu lo"

"padahalkan dia dan kedua temannya itu gak ikut berpartisipasi sama latihan yang dibuat kepala sekolah "

Celotehan tak berfaedah itu membuat telinga Lucky pecah hingga tanpa sadar dia melepaskan auranya yang begitu mengintimidasi.

Seluruh siswa yang membicarakan dirinya pun terdiam membeku dan bergidik ngeri saat merasakan aura mengintimidasi yang menguar dari tubuh Lucky. Lusena dan Kiki yang baru saja tiba dibuat terkejut karena merasakan aura Lucky.

"Lucky apa yang terjadi? "tanya Kiki

"mereka ngejudge kita, karena gak pernah ikut latihan bareng mereka" sahut Lucky

Sena menghembuskan nafas kasar "baru saja latihan begitu mereka sudah menjudge kita, itu karena mereka tidak pernah merasakan semua latihan yang kita lalui selama ini"

Lucky berjalan menuju meja yang kosong diikuti oleh kedua sahabatnya lalu mereka memesan makanan melalu tab yang disediakan oleh VMA, mereka makan dalam diam tanpa menghiraukan celotehan yang mereka dengar.

"Lucky, tolong temui ayah di hutan belakang academy, ajak juga Sena dan Kiki. Pastikan tidak ada yang mengikuti kalian" telepati ayah Lucky

Lucky yang mendapat telepati dari ayahnya sangat terkejut 'apa yang dilakukan oleh ayah disini? Ini berbahaya' begitulah hati Lucky berbicara

"kita kehutan belakang sekarang ayahku memanggil kita" telepati Lucky pada kedua sahabatnya

Lucky memilih menggunakan telepati karena dia takut jika ada orang lain yang mendengar perkataannya.

Mereka bertiga pun segera beranjak dari kantin menuju hutan belakang akademy

"ada apa kenapa ayah memanggil kita? "tanya Sena saat mereka berjalan dikoridor

"gue juga gak tahu" sahut Lucky

"sepertinya orang tua kita sudah tau mengenai peperangan ini" ucap Kiki

"sepertinya begitu" sahut Lusena

Tak lama sampailah mereka di hutan belakang academy dan mereka melihat satu sosok yang menggunakan jubah berwarna putih khas kerajaaan Voltain.

"ayah" ucap Lucky membuat sosok itu berbalik dan menampilkan sebuah senyuman

"hai anak-anak, kalian apa kabar" tanyanya

"kabar baik ayah" sahut Kiki

"ada apa ayah datang kesini?" tanya Lucky tanpa basa basi

Terdengar helaan nafas pelan dari sang ayah "ayah dan lainnya sangat khawatir pada kalian bertiga"

"apalagi saat kami mendengar ramalan itu akan terjadi dua bulan lagi, mama mu memutuskan untuk kembali tinggal di dhrastein" sambungnya

"APA??? Tapi ini akan sangat berbahaya ayah, apalagi mereka sudah mengetahui identitas kami. Mereka akan sangat mudah untuk melacak apa saja kelemahan kami" ucap Lucky terkejut

"tenanglah sayang, ayah sudah mengatasi ini. Ayah dan yang lainnya akan hidup berbaur dengan warga desa agar mereka sangat sulit untuk menemukan kami"

"berjanjilah untuk tetap berada di kawasan yang aman ayah, dan berjanjilah untuk selalu hidup" ucap Sena

"pasti Sena ayah berjanji untuk itu"

"kalau begitu ayah pergi dulu, ayah harus menemui orangtua kalian"

"sampaikan salam kami pada mereka ayah" ucap Lucky yang dibalas senyum dan anggukan dari ayahnya

Setelah kepergian ayahnya ketiga remaja putri itu pun berteleport menuju taman belakang academy.

Lucky jatuh terduduk di rerumputan membuat Sena dan Kiki manatap khawatir padanya.

"Lucky" ucap mereka bersamaan

"gue gpp, gue cuma takut"

"jangan takut, lo gak sendiri ada gue dan Sena di samping lo. Walaupun mereka taunya cuma lo tapi gue dan Sena gak akan biarin lo menghadapi ini sendirian" ucap Kiki sambil memeluk Lucky

"kita akan selalu sama-sama" sahut Sena lagi

Mereka sekarang dalam tahap yang begitu kalut karena semua orang tua mereka kini berada di dunia sihir ini, mereka takut jika raja Engle menemukan orang tua mereka dan dan menjadikan mereka sebagai tawanan. Dan itu sungguh akan sangat menyulitkan mereka dalam menjalani tugas ini.

Tanpa mereka sadari dua orang laki-laki sedang memperhatikan mereka sejak mereka tiba di taman itu.

"mereka kenapa, kok Lucky kaya ketakutan gitu? "tanya Nathan

"ntah, gue juga baru kali ini ngeliat mereka kaya gitu" sahut Daniel

"kita samperin yuk, gue takut mereka kenapa-napa" ucap Nathan

Kedua pria tampan itu melangkah mendekati Lucky dkk

"kalian kenapa? "tanya Nathan

Sontak Lucky dkk menoleh karena terkejut mendengar pentanyaan itu, mereka membelalak karena melihat Daniel dan Nathan berdiri di depan mereka.

"kalian kenapa bisa ada disini? " tanya Kiki dalam raut terkejut dan panik karena takut dengan kedatangan Daniel dan Nathan

"seharusnya itu pertanyaan kami, kalian kenapa bisa ada disini dan terlihat ketakutan" tanya Daniel

"itu bukan urusan kalian, dan kami tidak merasa ketakutan" seru Lusena

"Lucky lo gpp? " tanya Daniel mengalihkan perhatiannya pada Lucky yang hanya diam

"gue gpp"

"mending kalian segera pergi dan teruslah berlatih karena dua bulan bukanlah waktu yang singkat" sambung Lucky

Tanpa menunggu jawaban dari kedua pria itu, Lucky dkk langsung berteleport menuju kamar mereka meninggalkan dua pria tampan yang hanya memandang kepergian gadis yang mereka sukai.

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang