Bagian 40 (empat puluh)

3.1K 190 5
                                    

Lucky pov end

"lo latihan sama gue" ucap gue pada Daniel yang kala itu sedang menatap gue

"oke"

"jangan menahan diri"

"gue gak akan menahan diri" ucap Daniel

Gue menyeringai melihat Daniel yang lumayan bersemangat untuk berlatih bersama gue.

Daniel berlari mengayunkan pedang ke arah gue hingga pedang kami beradu dan menimbulkan ledakan yang cukup kuat.

Lucky pov end

Debu- debu berterbangan menutupi penglihatan semua orang, hingga perlahan menipis dan terlihatlah dua orang yang masih beradu pedang.

Lucky yang masih berdiri di posisi yang sama saat pertama kali dia masuk ke arena dan Daniel yang masih saja menyerang dari segala arah mencoba untuk melumpuhkan Lucky.

"frustasi heh" seru Lucky dingin

Lucky bermaksud untuk mengguncang emosi Daniel, karena semakin emosi seseorang maka semakin kuat kekuatan yang akan dia keluarkan.

Daniel merasa terhina dengan perkataan Lucky kemudian dia menggerakkan pedangnya dengan lincah. Lucky tersenyum samar dia juga sudah mulai bertarung dengan serius. Bahkan mereka terlihat seperti ahli pedang profesional.

"sepertinya Lucky sengaja memancing emosi Daniel" seru Lusena menatap jalannya pelatihan

"kau benar, karena dengan emosi seseorang bisa sangat kuat" sambung Kiki

Lusena kembali menolehkan pandangan pada lapangan pelatihan yang menampilkan pertarungan antara Daniel dan Lucky.

Sementara di lapangan, Lucky sudah mulai merasa bosan dan akan mengakhiri serangannya.

"bersiaplah aku akan mengakhiri semua ini"

Daniel mendengus kemudian kembali menyerang dengan serangan yang lebih kuat dari yang sebelumnya.
Tapi itu tidak mempan untuk Lucky, gadis itu malah menyeringai kemudian melayangkan pedangnya menyambut pedang Daniel.

Tringgg.....

Pedang Daniel terlepas dari tangannya dan terpental sangat jauh.

"kau belum ada apa-apanya" seru Lucky dingin

Semua mata yang menonton pertandingan Lucky vs Daniel pun melongo, pasalnya selama ini belum ada yang bisa mengimbangi kelincahan berpedang Daniel.

"bagaimana mr. Sio?" ucap Kiki berjalan menghampiri mr. Sio yang memasang wajah tidak sukanya

"sudah terbukti bukan? Jika kau tidak serius mengajari mereka" ucap Lusena

Mr. Sio terdiam, tidak tahu ingin berkata apa. Sejujurnya dia memang terlalu meremehkan murid-muridnya.

"jangan pernah meremehkan murid apalagi lawan mr. Sio, karena bisa jadi salah satu dari mereka adalah malaikat kematian anda" seru Lucky dingin

Lucky cs pun berbalik pergi, tanpa menoleh kepada Daniel yang terluka atau Nathan yang kini sedang memperhatikan mereka.

"ku harap lewat ini, mereka bisa lebih giat lagi untuk belajar. Karena waktu sudah semakin menyempit" ujar Kiki

"kuharap juga begitu" sahut Lucky

"kemana kita akan berlatih?" tanya Lusena

"masih tetap di hutan belakang academy, supaya kita bisa mengawasi pergerakan semua siswa" ujar Lucky

Mereka segera menuju hutan belakang academy, sesampainya mereka disana Lucky cs langsung menuju sebuah pohon rindang dan memilih duduk disana.

"waktu kita tidak banyak" lirih Kiki

"kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin" ucap Lusena

"aku masih seperti yang dulu, aku akan tetap berlatih untuk bisa mengalahkan raja Engle dan akan kembali mendirikan kerajaan ku yang selama ini disembunyikan" ujar Kiki

"aku juga bergitu"

"bagaimana dengan mu Lucky?"

"ntahlah, aku belum memikirkan rencana apa-apa. Yang paling penting bagiku adalah mengalahkan raja Engle.

"mengalahkan raja Engle adalah prioritas kita"

Mereka mengangguk bersama kemudian memilih untuk kembali berlatih sihir dan magical pet-nya. 

"Ayo, kemari Lea." seru Kiki melatih Unicorn-nya

"siap" teriak Lusena memberi aba-aba pada burung phoenix "hancurkan semua pohonnya"

"jangan lengah Avy, aku mengandalkan mu nanti di perang besar itu"

"ayo, Leo atur frekuensi kekuatan ultrasonik mu" sambung Lucky lagi

"semuanya, kita harus bekerja sama untuk mengalahkan raja Engle di pertempuran nanti" teriak Lusena

Semua mengical pet membalas teriakan Lusena dengan suara masing-masing. Semuanya sangat bersemangat untuk bisa mengalahkan raja Engle.

Melihat kegigihan sahabat dan para magical pet membuat hati Lucky tersentuh.

"aku berjanji, akan memenangkan pertempuran ini demi kalian"

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang