Rank #1 Basic
#2 academy
Ini mengisahkan tentang tiga gadis yang
tidak biasa,mereka memiliki kekuatan yang sangat besar.
konon merekalah yang akan menyelamatkan negeri Dhrastein dari kegelapan yang dibuat oleh raja Engle.
mereka adalah...
Setelah pertandingan itu di menangkan oleh Lucky dkk, Delisa dkk pun langsung di bawa ke uks academy sedangkan Lucky dkk mereka sudah berteleport menuju asrama.
Sesaat setelah sampai asrama mereka langsung duduk di ruang tengah
"huh.. Capeknya"Keluh Lusena
"iya capek banget gue"sambung Kiki
"mending sekarang kita istirahat deh"ujar Lucky yang mendapat anggukan setuju dari yang lainnya
Skip...
Pagi ini ketenangan yang dimiliki Lucky dkk harus terganggu karena mendengar celotehan dari murid murid
"kemarin mereka hebat ya"
"gue salut deh sama mereka"
"serem amat si mereka kemarin"
"udah cantik, imut, kuat lagi"
Dll...
Bukannya senang Lucky dkk malah risih dan mereka segera mempercepat langkahnya menuju kelas
Brukkkk...
karena terburu buru Lusena menabrak seorang pria
"maaf" Lusena berkata dingin
"kalau jalan itu pakai mata"pria itu menjawab dingin tanpa menatap Lusena
"jalan pakai kaki kali, kalau mata gunanya buat melihat. Di sekolahin kok malah bodoh"cerca Kiki yang kesal karena respon pria itu pada Lusena
"nyolot banget lo"ucap si pria menatap tajam Kiki
Sedangkan Lucky dia sedari tadi hanya mengamati pria yang sedang berdebat dengan sahabatnya
"bukannya dia orang yang selalu mengawasi kami ya"batin Lucky
"tidak salah lagi, semua ciri ciri yang gue lihat di kilasan masa lalu barusan tidak mungkin salah, dia orangnya. Lelaki itu adalah penyusup!! Dia black witch" batin Lucky kembali
"heh, dasar pria kulkas"cerca Lusena
"berhenti" ujar Lucky
Spontan kedua sahabatnya langsung diam termasuk si pria yang menabrak mereka.
"siapa lo"tujuk Lucky pada pria itu
"lo gak perlu tau siapa gue"
"gue harus tau lo siapa, karena lo selalu mengawasi kami"Lucky menyeringai kala pernyataan itu keluar dari mulutnya dan mampu membuat si pria menegang
"gue gak pernah berurusan dengan lo" si pria membalas dengan sengit
"oh ya!! Kalau lo gak punya urusan sama kami,kenapa lo selalu mengawasi kami diam diam"ujar Lucky
"mengapa mereka bisa tau, kalau aku srlalu mengawasi mereka"batin pria itu
Tanpa menjawab pertanyaan Lucky dkk pria berambut biru gelap itu berjalan pergi.
"kita gak dapet informasi apa pun"keluh Kiki
"kita dapet"sahut Lucky berbinar
"maksud lo? "tanya Lusena
"iya kita dapet, mending sekarang kita bolos aja. Kita ke asrama sekarang"Lucky melangkah lebar berbalik menuju asramanya
Sesampainya mereka di asrama Lucky mengunci pintu dan membuat perisai transparan dan kedap suara agar tidak ada yang mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan.
Lucky melangkah ke arah meja belajarnya dan mengambil laptopnya kemudian berjalan ke arah kasur disusul oleh Kiki dan Lusena.
Lucky mengutak atik laptop dengan wajah serius sedangkan Kiki dan Lusena hanya di memperhatikan apa yang sedang diperbuat Lucky.
"lo mau nyari apa sih"Kiki bertanya karena sudah bosan dengan apa yang sedang dikerjakan Lucky
"gue tadi sempet liat namanya,jadi gue mau meretas data siswa"Lucky menjawab tanpa menoleh ke arah sahabatnya
"nah dapat"sambung Lucky sambil memperlihatkan laptop yang kini menunjukkan sebuah foto beserta identitasnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Aster Chohrel Duen
Element : petir, api dan air
Basic : telepati, ilusi, teleportasi, dan telekinesis
Rank : A class Golden
(Np:disini A class golden itu masih di bawah A class diamond. )
"lo liat kan gue merasa ada kejanggalan dengan identitas ini"ujar Lusena
"gue juga ngerasa gitu"sambung Kiki
"kalian benar, dan menurut penglihatan gue dia menggunakan basic ilusinya untuk mengelabuhi guru guru"Lucky menjelaskan
"so, apa yang harus kita lakukan?"tanya Lusena
"ya kita harus bisa buat penyamaran dia terbongkar, tapi kita juga harus hati hati. Karena gue pernah melihat bukan cuma dia aja yang mengawasi kita tapi ada tiga lagi yang mengawasi kita di luar academy ini"Kiki menjelaskan dengan pandangan yang menerawang kosong
Lucky dan Lusena mengangguk setuju dengan ucapan Kiki, mereka akan terus berusaha agar tidak ada yang tau identitas asli mereka.
