Bagian 35 (tiga puluh lima)

3.5K 214 4
                                    

Di sebuah ruangan yang sangat gelap dan hanya di terangi cahaya obor,menambah kesan menyeramkan bagi yang melihat, tapi tidak dengan seorang Pria berambut biru yang melangkah dengan santai memasuki ruangan gelap itu tanpa rasa takut sedikitpun.

"bagaimana keadaanya"tanyanya pada satu orang yang sedang memeriksa seorang pria berambut coklat

"sudah mulai membaik panglima, tusukan pedang itu mengandung racun yang sangat berbahaya panglima. Beruntung Sander dan Zeyon berhasil menemukan penawar yang ku katakan"

Pria yang dipanggil panglima itu mengangguk dan mempersilahkan si tabib untuk keluar dari ruangan itu.

"dua bulan lagi kita akan mengadakan perang dengan mereka Kio, maka dari itu kau harus sudah sadar"ucapnya kemudian dia berjalan keluar dari ruangan itu

Di tengah lorong sang panglima bertemu dengan dua orang pemuda yang tak lain adalah Zeyon dan Sander.

"salam panglima" ucap mereka bersamaan sambil menunduk

"hmm"

"apakah panglima baru saja mengunjungi Kio? "tanya Zeyon yang sudah mengangkat kepalanya

"hmm"

"kami permisi panglima, kami ingin mengunjungi Kio"ucap Sander yang memilih pergi dari hadapan panglima dari pada harus berhadapan dengan nada dingin si panglima.

Panglima yang tak lain adalah Aster pun kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, raut wajah datar dan aura yang mengintimidasi terpancar dari tubuhnya.

"kau akan menerima akibat dari perbuatan mu itu putri bulan biru"ucapnya pelan

Skip...

"Jack"panggil Aster kala dirinya sudah berada dalam ruangannya

Tak lama seekor gagak hitam datang dan bertengger manis di bahu sang pemanggil.

"antarkan surat ini pada kepala sekolah Vhalla magic academy Jack"ucapnya mengelus kepala si gagak hitam

GHAKK.. GHAKKK...

Gagak itu pergi keluar jendela sambil membawa surat yang di berikan Aster untuk kepala sekolah VMA.

***

Di Vhalla magic academy terlihat Lucky dkk sedang duduk santai di kantin, mereka bertiga hanya diam tidak ada satu pun yang berani membuka suara.

"si rambut biru mengirimkan surat perang pada kepala sekolah"ucap Lusena mengawali pembicaraan

"gue tahu"jawab Lucky datar

"menurut kalian bagaimana tanggapan dari kepala sekolah? "tanya Kiki menatap kedua sahabatnya

"gue jamin mr. James bakalan kaget banget"sahut Lusena

Keheningan kembali terjadi diantara ketiga remaja itu hingga suara microphond memecah keheningan mereka

"seluruh siswa diharapkan datang menuju aula sekarang"

"ayo"ucap Kiki

Mereka pun melangkah beriringan menuju aula diperjalanan mereka bertemu Daniel dan Nathan.

"kira kira apa yang akan diumumkan"tanya Daniel sambil berjalan

"ntahlah"sahut Lusena pura pura tidak tahu

Skip...

"saya mengumpulkan kalian disini karena ada hal penting yang ingin saya katakan"ucap mr. James mengawali pidatonya

"baru saja saya mendapat surat pernyataan perang dari kerajaan black witch. Di surat itu tertulis mereka akan menyerang dua bulan lagi. Untuk itu, mulai besok kita tidak lagi belajar materi tapi kita kan terus berlatih memanfaatkan waktu yang ada, agar kita bisa memenangkan perang ini"

"baiklah untuk hari ini cukup sampai disni terima kasih"mr.james mengakhiri pidatonya

Murid murid VMA terkejut mendengar ucapan mr. James termasuk Daniel dan Nathan,tapi tidak dengan Lucky dkk mereka tampak biasa saja.

"kalian tidak terkejut? "tanya Nathan

"buat apa? "tanya Lucky balik

"setidaknya kalian terkejut mendengar perang itu, gue belum mau mati"ucap Nathan menunduk sedih

"iya"sahut Daniel

"gue takut nih kalau sampai perang terjadi"terdengar ucapan seorang murid yang berlalu di samping mereka

"gue gak siap dengan perang ini"

"gimana ini, dua bulan bukan waktu yang singkat untuk berlatih"

Keluhan murid murid lain terdengar memenuhi telinga Lucky dkk, membuat keriga gadis ini menunduk dalam.

Lalu Lucky menghampiri Nathan yang menunduk sedih di samping Kiki sambil menepuk bahunya membuat Nathan mendongak menatap ke arahnya "lo gak usah sedih Nath, gue dan kedua sahabat gue ini akan berusaha buat mengembalikan kebahagian negeri dhrastein"

Ucapan Lucky membuat bingung Daniel dan Nathan "maksud lo apa? "tanya Daniel tapi Lucky dkk hanya tersenyum

Lucky dkk melangkah meninggalkan Daniel dan Nathan. Ketiga gadis itu memilih pergi dari kerumunan orang orang.

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang