Bagian 25 (dua puluh lima)

4.1K 234 2
                                    

Di dunia manusia, tepatnya di sebuah rumah yang sangat besar terlihat enam orang berusia sekitar tiga puluhan sedang duduk berdiskusi mereka yang tak lain adalah raja dan ratu dari kerajaan Voltein, Snow dan Swan.

"bagaimana ini, apa kalian yakin mereka bisa menghadapi black witch itu? "ayah Kiki bertanya pada yang lainnya

"aku percaya pada mereka, mereka pasti bisa mengalahkan black witch itu"ayah Lucky menjawab sambil tersenyum

"kami juga percaya mereka bisa hanya saja kami terlalu khawatir akan keselamatan mereka"mama Lusena berkata

"kita harus percaya pada mereka,kita serahkan semuanya pada mereka"sahut ayah Lucky meyakinkan semua teman temannya

****

"Lucky, gimana menurut lo tentang Daniel dan Nathan, apalagi Daniel memiliki sihir es sama kaya lo?"tanya Lusena kini mereka sedang berada di kantin sekolah

"menurut gue sih biasa aja gak ada hal yang menarik"sahut Lucky datar

"masa gak ada sih.. Apa lagi nih ya su Daniel kan punya sihir yang sama kaya lo gimana sih"sambung Kiki gregetan

"ya terus gue harus gimana? Teriak? Jingkrak jingkrak?" jawab Lucky dengan nada malas dan terkesan tidak peduli

"ya gak gitu juga sih... Tapi,, ya gitu deh pusing gue"sahut Lusena

"yee... Gak jelas lo"ucap Lucky dan Kiki serentak membuat Lusena mengerucutkan bibirnya kesal

"dah ah mending sekarang kekelas udah mau bel juga"Lucky melihat ke arah jam tangan warna gold yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

Mereka memutuskan untuk pergi dari kantin menuju kelas.

Sesampainya mereka di kelas terlihat sudah banyak anak yang duduk di kursinya masing masing. tak lama bel berbunyi dari pintu masuk terlihat Daniel dan Nathan yang baru masuk disusul oleh seorang wanita dewasa yang sangat cantik.

"selamat siang"

"siang miss"

"oke... Perkenalkan nama saya adalah Elsina Morn kalian semua busa memanggil saya dengan sebutan miss El"

"oke miss"

"oke, saya guru kesehatan dan yang pertama kita pelajari adalah tentang ramuan ramuan penetralisir racun"

Miss. El menjelaskan tentang ramuan penetralisir racun dengan detail,murid murid mendengarkan dengan serius termasuk Lucky dkk walaupun mereka sudah mengetahui tentang ramuan itu dan sudah belajar membuatnya di rumah mereka tetap mendengarkan miss. El menjelaskan.

"racun blackfist adalah racun yang cukup berbahaya,bagi yang terkena racun ini seluruh sel sarafnya akan mati dan racun ini juga bisa menyebabkan kematian, racun akan menyebar tiga puluh menit setelah terkena racun,jadi kita masih punya waktu untuk menetralisirnya"jelas miss. El

"dan penetralisir racun ini disebut gliram, dan ramuan gliram ini terbuat dari daun tiga warna,daun ini cukup langka makanya terlalu sulit untuk mendapatkannya"sambung miss. El

"nah untuk mendapatkan daun tiga warna, kalian harus membuat kelompok dan pergi mencari daun tiga warna,setiap kelompok bebas mau berapa pun anggotanya dan kalian juga akan di bantu oleh senior nanti"jelas miss. El

"mengerti"

"mengerti miss"

Kelas A diamond pun sibuk mencari teman yang ingin sekolampok dengan mereka, tapi tidak dengan Lucky dkk mereka hanya akan bertiga tanpa tambahan siapa pun.

"ekhemm... Kami boleh gak satu kelompok sama kalian"seseorang bertanya di belakang Lucky dkk

"mengapa kalian ingin sekelompok dengan kami"Kiki bertanya dengan dingin sambil memutar tubuhnya kebelakang

"kami tidak ingin sekelompok dengan mereka, karena mereka hanya ingin memanfaat kan kekuatan kami jika sekelompok dengan mereka"jelas Nathan

Lusena dan Kiki saling memandang satu sama lain, mereka tau Daniel dan Nathan tulus ingin sekelompok dengan mereka.

"gimana?"Kiki meminta pesetujuan sahabatnya

"gue sih setuju aja"sahut Lusena

Lalu pandangan mereka mengarah pada Lucky yang sedari tadi hanya diam

"Lucky"

"terserah kalian aja"

"oke kalian berdua boleh masuk kelompok kami"putus Kiki

"tapi ada beberapa syarat yang harus kalian ikuti"sambung Lusena menatap tajam kedua pria di hadapannya

"apa syaratnya"ujar Daniel

"yang pertama kita hanya akan berangkat berlima dan yang kedua kita tidak akan meminta bantuan dari para senior.. Apa kalian sanggup"Lusena menjelaskan sambil menaik turunkan alisnya

"oke kami sanggup"ujar Natha

Lusena tersenyum manis, "Lucky sudah tau dimana tempat daun itu. So, dua hari lagi kita akan berangkat"

Daniel dan Nathan mengangguk setuju dengan ucapan Lusena.

Jangan lupa vote dan coment ya gays...

Vhalla Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang