© naughty perfect men ©
**attention !!!!
-berikan komentar baik terhadap cerita ini
-konten dewasa
-di butuhkan kerja sama antara pembaca untuk membangun suasana yang harmoni
-semoga suka
-typo***author pov
"ehh Jahe, pagi-pagi udah bikin hangat hati ini." Yuna tersenyum malu-malu sambil menggoda Jaehyun dengan gombalannya
"itu faktanya, jahe itu memang menghangatkan. hahahaha." Jaehyun malah tertawa bahagia
"tidak juga sih, aku hanya membantu ibu pengasuh saja," jawab Yuna menanggapi pertanyaan Jaehyun yang belum sempat ia jawab
"Aku kira kau sedang ada jadwal piket hari ini, sekalian bersihkan teras sebelahnya," ujar Jaehyun dengan candaannya
"Punya tanggung jawab sendiri dong, ohh iya dia siapa?" jari telunjuk Yuna menunjuk seorang pria di belakang Jaehyun yang sedang memegang sebuah minuman
"Ohh dia." Jaehyun menunjuk ke belakang, lalu menatap Yuna kembali
"Teman baruku di sini, namanya Doyoung," jawab Jaehyun
Yuna tak lagi bertingkah ia hanya terdiam, beberapa detik kemudian Jaehyun dan temannya pamit pergi masuk ke dalam rumah kontrakan khusus laki-laki.
Setelah memastikan kepergian kedua laki-laki itu, Yuna dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Ia mengangkat ember dan lap pel masuk ke dalam rumah, menghentikan kegiatan yang langka di laksanakan olehnya.
Di kantor Jeons nasional group, Jungkook memperhatikan meja di sudut ruangan.
Pertama kalinya ia menatap begitu lama tempat itu, seperti ada sebuah tarikan magnet besar menarik perhatiannya.
Ada rasa ketakutan dalam dirinya, yaitu ia takut bahwa gadis yang sebentar saja bekerja dengannya membuat ia merasakan jatuh cinta.
Padahal sebelumnya, ia menganggap seorang wanita baginya hanyalah sebuah permainan yang asyik ia mainkan dalam kehidupan.
Setelah apa yang terjadi pada ayahnya ia tak ingin mengalami hal buruk itu.
Wanita hanya hiasan yang bila di butuhkan ia bisa mendapatkan, jika dia menginginkan ia bisa bertindak
sesuka hatinya.Karena kesal Jungkook melempar gelas kosong di atas mejanya, ke arah tempat yang ia pandang.
Beberapa Minggu berikutnya, Yuna merasa bosan karena setiap harinya ia hanya mengurung diri di kamar tanpa melakukan apapun.
Ponsel berharga yang senantiasa menemaninya, di kala bosan tak lagi menampakkan diri.
Karena kecerobohan juga rasa pelupa yang masih melekat kental dalam ingatannya, sikap yang tak dapat di hilangkan darinya.
Tiba-tiba ia teringat pesan dari Chaeyoung, yang memintanya mengantarkan box makan siang ke tempat kerjanya.
Yuna segera bersiap diri, pergi ke tempat Chaeyoung berada.
Karena terbatasnya uang yang ia punya, ia hanya mengandalkan kedua kakinya untuk pergi ke tempat tujuan.
Di toko apotek di daerah Jakarta barat, tak jauh dari tempat kos.
Yuna baru saja sampai, napasnya ngos-ngosan akibat dari perjalanan panjang yang di tempuh cepat dengan pelarian.
Ketika ia menghampiri Chaeyoung, temannya tengah kewalahan melayani pelanggan yang sedang memesan obat.
"Ternyata jadi apoteker pusing juga, baiklah Chaeyoung aku menunggumu di depan, temui aku ya." Yuna berjalan mundur, membiarkan orang yang berada di belakangnya berjalan ke depan
KAMU SEDANG MEMBACA
naughty perfect men (Jungkook & Yuna) *Selesai*
FanfictionYuna di usia yang baru saja menginjak dewasa harus berurusan dengan pria tampan sangat mampan, anak konglomerat yang sombong. Jeon Jungkook namanya. Tidak terpikir oleh Yuna, kalau pekerjaan yang di tawarkan pria itu membuatnya berada dalam masalah...