© Naughty perfect Men ©
**attention !!!!
-vote sebelum baca tanda pengenalan yang baik
-berikan komentar baik terhadap cerita ini
-konten dewasa
-di butuhkan kerja sama antara pembaca untuk membangun suasana yang harmoni
-semoga suka
-typo**_______
______________
______
{ Author pov }
Jungkook masih belum menyerah sebelum Yuna keluar dari kamar mandi, dan berbicara baik-baik dengannya. Yuna masih tetap bersikeras tidak mau berunding dengan mantan kekasih bejatnya itu, dia tidak ingin mengalami masa kelam untuk kedua kalinya.
Akhir dari pertengkaran keduanya, pada tengah malam saat Jungkook merasa lelah dan menyerah barulah dia melepaskan Yuna pergi dan masuk ke kamar nya kembali.
Pagi hari, si nenek merasa bersalah pada Yuna, karena telah mengusik ketenangan ibu muda tersebut, dengan kehadiran cucu yang telah lama hilang baru kembali. Dia juga tidak tega mengusir Jungkook keluar dari rumah, tapi dia juga tidak kuasa melihat kegelisahan Yuna yang terus saja ada di wajah cantiknya.
"Ibu, apa hari ini ibu akan pulang larut malam?" Soobin menarik lengan Yuna, putranya seakan merasa takut tentang kondisi ibunya yang terlihat tidak begitu sehat
Yuna mencoba tersenyum dari derita sakit hatinya, mencoba mengukuhkan ketegaran dan kesadaran dirinya, menguatkan batin yang terkoyak demi seorang putra tersayang dalam hidupnya.
"Ibu, tidak akan pulang seperti kemarin malam. Mulai besok, Ibu akan ada di rumah sama kamu." Yuna menyentuh hidung Soobin dengan jari telunjuknya
"Yeayyy!!! Benarkah itu, Soobin akan selalu bersama Ibu?" Soobin sangat bahagia, sampai ia tidak bisa mengendalikan dirinya dan memunculkan senyum keceriaan
"Iya, sayang ku." Yuna memeluk tubuh Soobin dengan eratnya, ketakutan mulai masuk menyelinap ke dalam pikiran
Jungkook memperhatikan setiap gerak-gerik Yuna di rumah, pengawasan nya berhenti ketika yang di perhatikan pergi keluar bersama putranya.
Merasa kesepian dari jam 07 pagi sampe jam 11 siang, ia duduk termenung menatap dinding yang terpanjang photo kekasih bersama putranya.
Dari ruang tamu terdengar suara langkah kaki yang berdengung keras mengusik telinga yang tadinya terasa sunyi, Jungkook bangkit dari tempat duduk dan pergi berjalan menuju keributan yang tadi ia dengar.
Sesampainya di sana, ia mendapati Soobin tengah duduk di atas sofa bersama seorang pria dewasa juga anak kecil yang lebih pendek dari putranya.
Pria tersebut sangat kaget dengan keberadaan Jungkook di rumah neneknya, kemudian Jungkook memberitahu alasan dia tinggal di rumah ini.
Pria itu tambah terkejut ketika mengetahui saudara yang di cari sangat dekat dengannya, tetapi ia memendam kekecewaan ketika mengetahui perbuatannya pada Yuna, sudah keterlaluan dan kelewatan batas.
Kemudian mereka hanya saling menatap dan berargumentasi dalam hati, tak berapa lama sekitar jam makan siang Yuna datang ke rumah.
Pria itu baru saja keluar dari kamar si nenek lalu pergi menghampiri Yuna dan bertanya, mengenai kabar yang baru saja dia dapat. "Yuna, apa kamu mengundurkan diri dari pekerjaan?" Pria itu mendudukan diri di sofa kosong samping tubuh Yuna.
Yuna menundukan kepala sebentar, kemudian mengangkat kepalanya naik ke atas. "Jaehyun, aku sangat lelah. Benar katamu, aku harus fokus mengurus Soobin," jawab Yuna sembari merenggangkan otot jari tangan nya dengan cara di tentang kan ke depan juga di beri tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
naughty perfect men (Jungkook & Yuna) *Selesai*
FanfictionYuna di usia yang baru saja menginjak dewasa harus berurusan dengan pria tampan sangat mampan, anak konglomerat yang sombong. Jeon Jungkook namanya. Tidak terpikir oleh Yuna, kalau pekerjaan yang di tawarkan pria itu membuatnya berada dalam masalah...