© Naughty perfect Men ©
**attention !!!!
-vote sebelum baca tanda pengenalan yang baik
-berikan komentar baik terhadap cerita ini
-konten dewasa
-di butuhkan kerja sama antara pembaca untuk membangun suasana yang harmoni
-semoga suka
-typo**Author pov
terbitnya sang surya di ufuk timur (sunrise), di tandai dengan langit yang berwarna merah kekuning-kuningan ini akan membuat kita berdecak kagum akan indahnya alam pantai Lebih di pagi hari.
Deburan ombak yang menghantam penghalang abrasi silih berganti akan membuat suasana begitu damai dan tenang.
Jungkook membuka jendela kamar belakang nya, terdapat pemandangan air jernih berwarna biru di sebut lautan luas yang terasa dekat menggulung air menjadikan ombak.
Dia tersenyum menikmati keindahan suasana menyejukkan pandangan matanya, Tiba-tiba saja dia mendengar suara mengigau dari arah tempat tidur.
"Ibu!!!"
"Yuna." Jungkook berbalik, berjalan mendekati ranjang
Sesampainya di tempat tidur, ia memperhatikan wajah Yuna yang terlihat pucat penuh dengan bulir-bulir keringat.
"Ibu... Ibu...." ucapan Yuna terdengar serak, matanya masih terpejam
Jungkook langsung berjongkok di bawah tempat tidur, menggenggam telapak tangan Yuna erat.
"Ada apa Yuna?" tanya Jungkook yang langsung di landa kekhawatiran
"Ibu...." hanya panggilan itu yang Yuna katakan, dia belum bisa menyadarkan dirinya
"Bangunlah Yuna, kamu berada di tempat yang aman bersamaku." karena Jungkook penasaran mengapa ada penyaluran rasa panas yang menyengat ke dalam tubuhnya
Tangan kirinya memeriksa kondisi tubuh Yuna, dari mulai wajah sampai ke lehernya.
Suhu tubuh Yuna memanas, Jungkook langsung melepaskan genggaman tangannya.
Ia bergegas menghubungi dokter sekitar, dengan menelpon penjaga resepsionis agar cepat memanggil kan dokter ke kamarnya.
Setelah melewati perbincangan menegangkan tersebut, Jungkook sangat sibuk mengurus tubuh Yuna.
Dia menarik selimut, mencari kain tebal yang bisa membantu menutupi tubuh Yuna.
Karena ia tidak tahu harus bagaimana menangani penurunan panas, ia malah bertindak seolah Yuna kedinginan.
Tak berapa lama ada yang mengetuk pintunya, Jungkook langsung bangkit dan tergesa-gesa pergi untuk membuka pintu.
Tapi sayangnya, bukanlah dokter yang datang melainkan 4 orang yang sedang tersenyum gembira padanya.
Jungkook langsung mengabaikan kehadiran mereka, ia pergi lagi ke tempat tidur.
"Ada apa dengan Jungkook, dia terlihat cemas begitu?" tanya seorang pria beranting panjang
"Tidak tahu, kita masuk saja dan tanyakan padanya." ucap pria lain yang langsung menyelonong masuk tanpa mendapat izin dari penyewa kamar
"Kook, ayolah pergi. Bukankah kau juga harus menemui klien, biarkan wanita itu berbaring mungkin dia masih lelah." ketika tangannya menepuk pundak Jungkook, dengan cepat si pemilik tubuh menepis nya seraya mengatakan
"Taehyung, pergilah. Aku ingin di sini, menemani Yuna sampai dia bangun. Tidak apa-apa kehilangan investor untuk perusahaan, daripada aku kehilangan Yuna untuk selamanya,"
ucapan Jungkook membuat kekecewaan Taehyung menyeruak, mengapa bisa temannya lemah pada seorang wanita yang terbaring lemas di tempat tidur.
"Kook, kau sudah gila. Mau kehilangan tender 100 milyar hah!!kau mau melihat Ibumu menderita. Katakan padaku, kau ingin keluarga mu celaka," cerca Taehyung mengingatkan dalam ucapan ancamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
naughty perfect men (Jungkook & Yuna) *Selesai*
FanfictionYuna di usia yang baru saja menginjak dewasa harus berurusan dengan pria tampan sangat mampan, anak konglomerat yang sombong. Jeon Jungkook namanya. Tidak terpikir oleh Yuna, kalau pekerjaan yang di tawarkan pria itu membuatnya berada dalam masalah...