© Naughty perfect Men ©
**attention !!!!
-vote sebelum baca tanda pengenalan yang baik
-berikan komentar baik terhadap cerita ini
-konten dewasa
-di butuhkan kerja sama antara pembaca untuk membangun suasana yang harmoni
-semoga suka
-typo**_______
______________
______
(Author pov)
Angin berhembus masuk menghantarkan udara segar menukar karbon dioksida yang dulunya adalah oksigen.
Paralayang sedang dalam persiapan melakukan atraksi kerennya demi memenuhi hasrat mencapai tujuan kepuasan, kini Jungkook berdiri di depan jendela kamar kaca yang terbuka.
Dia tersenyum melepaskan kelelahan akibat pergulatan semalam, pikirannya berkecimpung dengan permasalahan dirinya dan Yuna.
Dimana gadis itu menangis di setiap sentuhan tubuhnya, Jungkook merasa itu hal yang wajar. Karena Yuna adalah seorang gadis polos yang tidak mengerti apapun, dalam langkah dan rencananya.
Jungkook akan mengajari banyak hal pada Yuna, hari ini gadis itu bukanlah wanita yang sembarangan untuk di abaikan.
Hatinya sudah tersentuh dan berlabuh pada Choi Yuna, cinta mungkin banyak di alihkan olehnya, tetapi. Cinta dan nafsu sekarang menjadi milik Yuna seorang, memakai setelan jas berwarna hitam senada dengan sepatunya.
Rambut yang di sisir rapi memperlihatkan setengah jidatnya, karena helaian rambut depan di bagi ke sebagian sisi kepalanya.
Melangkah tanpa kecepatan menuju tempat tidur, seorang gadis yang masih terlelap dalam tidur di balik selimut putih tebal menutupi seluruh tubuhnya.
Jungkook duduk di pinggiran, menatap sang gadis dengan penuh keteduhan dan kenyamanan.
"Yuna," Panggilan syahdu membangunkan si gadis dari mimpinya
Tangannya mulai keluar dari dalam selimut meraba-raba wajahnya, sampai ke mata dan mengucek-ngucek matanya agar tersadar.
"Apa masih mengantuk?" Jungkook menurunkan wajahnya mendekati wajah sang gadis yang belum membuka matanya
Ketika kedua bola mata Yuna terbuka, sosok Jungkook yang tiba-tiba saja ada di depannya, gerakan reflek kedua tangan mendorong bahu Jungkook dan segera menurunkan kedua kakinya dari ranjang.
Yuna tidak tahu kalau dirinya bertelanjang bulat tak ada kain yang menempel di tubuhnya, Jungkook malah tertawa senang melihat pemandangan indah di depannya.
"Kenapa kau tertawa?" Yuna bergeming heran
Sambil terkekeh-kekeh, Jungkook mengatakan apa yang ia lihat. Tentu membuat Yuna merasa malu, gadis itu bergerak cepat masuk ke kamar mandi.
Jungkook yang masih tertawa melupakan keadaan Yuna yang tengah menangis keras di dalam sana.
Setelah reda dari tawa kerasnya, Jungkook beranjak pergi ke arah pintu.
Semakin dekat terdengar nyaring tangisan Yuna, ada rasa sesal masuk ke dalam hatinya.
Tidak seharusnya Jungkook tertawa begitu kerasnya, ia mengambil handuk kimono yang tergantung di samping pintu.
Tangannya mendorong gagang pintu hingga terbuka lebar, lalu melangkah masuk ke dalam.
Yuna tengah terduduk sambil memeluk kedua lututnya, ia menatap Jungkook kemudian menunduk wajahnya tenggelam masuk ke dalam celah ruang kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
naughty perfect men (Jungkook & Yuna) *Selesai*
FanfictionYuna di usia yang baru saja menginjak dewasa harus berurusan dengan pria tampan sangat mampan, anak konglomerat yang sombong. Jeon Jungkook namanya. Tidak terpikir oleh Yuna, kalau pekerjaan yang di tawarkan pria itu membuatnya berada dalam masalah...