yewon termagu melihat sosok pria di depan nya,saat gong-u memberi tahu nya bahwa saat empat hari lalu dimana dirinya dititipkan pria itu untuk menjaga suga,suga jadi tidak baik baik saja saat hari dimana yewon menjaga suga,dia terus terusan memanggil nama adiknya dan sering tertawa atau merasa sedih sendiri
"nona yewon,kumohon"pinta gong-u untuk kesekian kalinya,benar saja ia harus meminta minta sejak tadi untuk membuat tuan nya kembali normal,lihatlah tingkang suga yang akhir akhir ini seperti orang gila,namun tidak juga
"tapi...."yewon menatap sebentar pada pria dengan setelan piyama itu yang masih di tempatnya menatap kosong kedepan
"aku akan bayar berapapun"potong gong-u,yewon yang mendengarpun membelalakan matanya,sungguh!ia tidak meminta imbalan"tidak paman,tidak usah,baiklah....emm aku harus melakukan apa?"tanya yewon
"temui saja tuan suga"
yewon mengangguk sedang gong-u tersenyum,yewon menarik nafas lalu berjalan menuju pria itu,yewon dengan takut takut memanggil nama pria itu,namun tak ada sahutan apapun dari si pria
yewon menengok ke belakang mendapati gong-u disana yang tersenyum lalu mengangguk memberi tanda untuk yewon meyakinkan diri
yewon dengan perlahan menduduki dirinya di sofa bersebelahan dengan pria pucat,lalu dengan gugup namun perlahan dan tangan yang bergetar,yewon menangkup wajah pucat suga yang terasa dingin,dihadapkan nya pada dirinya,yewon menatap lekat pria itu lalu tersenyum tulus sebisa mungkin
"suga-ssi"panggil nya
suga masih tak menyahut,pandangan nya tetap kosong,yewon menghela nafas lalu dengan keberanian nya ia menunduk mendekatkan wajahnya dengan wajah suga,mata suga membulat saat ia mendapat kontak mata dengan yewon
mata suga tiba tiba memanas,dengan gerakan cepat ia meraba seluruh wajah yewon,mendapat perlakuan itu yewon tersenyum canggung
"yoo--yoonji?apakah ini kau?"lirih suga
yewon mematung saat dirinya di panggil dengan nama itu lagi,ia gelagapan namun tetap biasa
saat itu juga dekapan erat dirasakan yewon,sangat hangat,namun sedikit sesak.
"ji....kemana saja kau ini,aku merindu kan mu,kenapa kau menghilang?"
yewon merasakan detak jantung nya tidak beraturan,ada apa?
suga melepaskan dekapan itu lalu menangkup wajah yewon,dengan wajah sedih dan bahagia suga mengecup puncak kepala yewon lalu menenggelamkan kembali yewon pada dada bidang nya
gong-u yang masih berada di tempatnya tadi,tersenyum geli,tapi tak lama ia menatap tuan nya dengan raut sedih"apa dia menganggap nona yoonji masih hidup?"
•••
gong-u maupun hana,maid di rumah itu tersenyum lega melihat sejoli yang tampak sedang bertengkar kecil karna masalah suga yang tidak mau makan dan yewon yang memaksa
"suga-ssi aku lelah memaksamu,cobalah ini masakan bibi paling enak"yewon mencoba membujuk suga dengan makanan yang dibuat hana
pria itu memberenggut tak menyahut dan masih diam,lantas yewon yang kelelahan dengan sikap suga menghela nafas"baiklah kalau begitu terserah kau saja,ingin apa saja terserah!"dengus yewon tapi tidak dengan suga ia malah tersenyum tipis
"aku hanya ingin kau"ucap suga dengan wajah datar
yewon menoleh dengan pandangan bertanya"huh?"dan suga menatap lekat pada yewon hingga yang ditatap merasa risih
"terserah kan?dan keinginanku hanya kau,aku ingin kau tetap disini,jangan pergi lagi....yoonji"suga menatap lekat dengan pandangan penuh kerinduan itu dan yewon sekarang ini sedang mengontrol gejolak yang tiba tiba menyembul di dadanya
"k-kau harus makan,a-aku akan buatkan bubur"sambar yewon cepat mengalihkan pandangan nya dari suga,sungguh suga membuatnya gugup seketika,yewon pun beranjak dan sesegera mungkin menuju dapur
setelah di dapur yang memang bertepatan dengan meja makan yewon mengalihkan pandangan nya,menoleh sebentar kebelakang menatap suga yang ternyata menatapnya juga,ia buru buru mengalihkan pandangan nya lalu mulai dengan kegiatan nya,namun dengan pikiran nya ia tidak bisa berfokus,perkataan suga tadi membuat nya mengulang ngulang kata itu'tapi aku bukan yoonji'batin nya
•••
yewon berjalan memasuki rumahnya,lalu tatapannya jatuh pada sang kakak ia tersenyum simpul lalu pergi kearah kihyun yang duduk di sofa yang bersebrangan dengan televisi
"kuliah mu bagaimana?"tanya kihyun saat yewon menduduki dirinya di samping kakak tercinta nya
"tidak ada yang bisa diceritakan,di sebut tidak baik,tidak ada hal yang berbau dengan masalah juga disebut baik tidak ada yang menyenangkan di sana,jadi ku jawab biasa saja,itu intinya"kihyun terkekeh mendengar jawaban panjang adik nya
"lalu kenapa kau tidak menjawabnya dengan satu kata,kau seperti sedang mendeskripsikan saja"
keduanya tertawa saling menunjukan gigi giginya lalu yewon terlebih dahulu berhenti tertawa dan menelan salivanya sebentar"kakak,lukisan yang di sketbook mu...."yewon menjeda sebentar perkataan nya tersenyum menggoda lalu mencolek pipi sang kakak"kau diam diam melukisku ya?atas dasar apa?"godanya kembali
kihyun tersenyum"kau tau dari mana?"
"waktu kakak sedang melukis dan ketiduran"yewon membenarkan posisi duduknya menjadi berhadapan dengan kihyun"aku melihat nya karna sedang membereskan alat lukis mu waktu itu"lirih yewon karna takut kihyun marah,walaupun tidak akan
kihyun terkekeh"tidak apa,kalau begitu bagaimana lukisan nya?"yewon terlihat sedang berfikir dengan posisi tangan nya yang mengetuk ngetuk dagunya sendiri dan pandanan yang menerawang"eummm....bagus kok,sangat malah,tapi lukisanmu berbohong"
kihyun mengerutkan dahinya"bohong?"ulang nya
yewon mengangguk"iya,karna di lukisan itu aku terlihat sangat cantik,sedangkan aslinya seperti ini"
"hey,lukisan ku tidak berbohong,faktanya kau memang cantik,bukan karna aku yang melebih lebihkan nya,tapi karna apa yang kulihat memang realitas nya,lukisan ku berentuk real"
"tapi sungguh kak,disana aku terlihat cantik,tapi lukisan kakak berbentuk sketsa,coba kakak warnai,pasti sangat bagus"ajuk yewon antusias
kihyun menggeleng"lebih baik seperti itu,kau tau bahkan teman kakak ada yang mengajukan nya juga untuk di warnai,dan katanya kalau di jual akan sangat mahal.."
"YA!kau menjualnya?tega sekali kau menjual wajahku~"
"hey aku belum selesai,itu juga aku menolaknya dengan alasan itu,karna kakak tidak akan menperjualkan yang satu itu"
"kenapa?"
"karna itu sangat berharga,kau mirip dengan ibu,ahhh..aku jadi merindukan nya"
yewon menatap sang kakak dengan tatapan berbinar,lalu tak lama ia terisak,seolah sedang sedih"huaaa aku terharuu~"
❗️PLEASE STOP IT❗️
bingung sumpah:(
JANGAN RIDERS:(