Pria bersetelan putih putih itu terlihat linglung melihat sekitaran tempat indah ini yang tak berpengunjung
Ia lalu alihkan pandangannya saat melihat beberapa kelopak bunga yang beterbangan dari arah jam tiga
Pria itu memicingkan matanya saat melihat sosok yang familiar dan sangat ia rindukan
"Yoonji?"gumamnya
Yoonji...ya bukankah gadis cantik itu adiknya
Ia hampiri gadis yang asik dengan terpaan angin menyapu rambutnya
Gadis itu menolehkan pandangannya pada pria yang sama,lalu tersenyum,membuat si pria terpana
"Yoonji"gumamnya lagi
"Kakak"ujar si gadis
Pria itu tersenyum,tak lama ia mengambil kelopak bunga yang bersarang di rambut sang adik
"Ji-ya,kakak rindu"
Gadis itu mengangguk"aku juga"
•••
Suga berdiri tepat membelakangi pintu masuk kediaman yewon,entahlah,mungkin ini yang harus ia lakukan
Ia jadi ingat pada mimpinya tadi
"Kakak aku yakin kau mencintainya,berbahagialah dengannya,dia yang telah merubahmu,menikahlah,aku ingin melihat kakak bahagia"
Apakah ini tekadnya untuk membawa yewon kedalah sesuatu yang bukan lazim lagi,ini bahkan masalah serius
Munkin benar,ia sudah mencintai yewon,tapi apa yewon juga mencintainya
"Oh suga-ssi?"
Si empu punya nama otomatis menoleh lalu memamerkan senyum canggung
"Ada apa datang kesini?"tanya yewon membalas senyuman suga
"Emm...boleh aku bicarakan di tempat lain?"
Yewon mengeryit"apa seserius itu hingga ingin bicara di tempat lain?kenapa tidak disini saja?"
Suga meringis sambil mengusap tengkuknya,bagaimana mungkin dia harus tiba tiba bilang pada gadis ini soal menikah
Ah tapi soal lamaran di kaffe itu mungkin bisa ia ajukan lagi,lagi pula keluarga nya sudah tau kalau status yewon adalah calon istrinya
"Ini...sedikit serius"
Yewon menimang nimang dan akhirnyapun mengangguk,tak enak rasanya jika menolak,lagipun ia hari ini tak sibuk
"Tunggu didalam aku akan siap siap dulu"
Suga mengangguk
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya yewon datang dengan kaos dan hotpans,rambut yang digerai dan tas selempanh kecil
"Ayo"ujar yewon
Suga mengikuti yewon yang berjalan duluan,menaiki mobil hingga berjalan
"Mau kemana?"
"Ke pamakaman ibumu"
Yewon membeliak lalu mengeryit"mau apa ke sana?"
"Hmmm,nanti saja,kau juga bakalan tau"
Gadis itu hanya mengangguk dan mengalihkan seluruh pandangannya pada jalanan
•••
Setelah tadi menyimpang terlebih dahulu ke toko bunga,yewon dan suga kini sudah bersimpuh,merapatkan kedua telapak tangannya dan berdoa
"Boleh aku minta restumu?"
Suara berat itu membangunkan yewon dari pejamannya,gadis itu menoleh pada suga yang menatap lembut poto ibu yewon
"Aku ingin menikah dengan putri anda"
Segenap yewon masih belum paham,namun sedetik berikutnya ia membelalakan matanya
"Me-menikah?"ulang yewon
"Aku ingin minta restumu nyonya kim,biarkan aku menjadi suaminya,aku berjanji akan selalu membuatnya bahagia,akan selalu menyayanginya,mencintainya segenap hatiku,menerima segala kekurangannya,aku berjanji taakkan membuatnya menangis,ijinkan aku..."
"Hiks..suga-ssi"
Suga menolehkan pandangannya menatap yewon yang sudah berlinang air mata
"Kau tidak bercanda kan?"
Suga menggeleng"kenapa menangis?"
"A-aku kira aku saja yang menyimpan perasaan ini...tapi...tunggu!apa kau juga mencintaiku?"ujaran polos yewon membuat suga tersenyum seketika,lalu dengan sedetik kemudian,ditariknya tubuh mungil yewon hingga menubruk dadanya sendiri
"Aku mencintaimu"ujarnya lembut
Suga melepaskan pelukannya,ditangkupnya wajah yewon"mau kan menikah denganku?"tanya suga
"Kau seriuskan?"
Mendengar itu suga terkekeh"tentu saja,jadi...mau kan?"
Yewon mengangguk dengan segenap rasa bahagia
❗please stop it❗
Pendek ya?
See you nexs part