34

716 92 8
                                    

Setelah resepsi pemakaman,yewon tak berhenti menangis,menatap kosong pada poto sang ibu yang kini di kelilingi bunga

Sudah terhitung tiga jam yewon duduk,seolah tak ingin meninggalkan tempat itu,orang orang pun sudah hampir semuanya pulang,hanya menyisakan orang orang terdekat saja

Kihyun yang sedari tadi melihat pemandangan yang menyayat hatinya menghela nafas berat,lalu di hampiri nya adik perempuan nya itu,ia raih bahu yewon untuk menghadapnya

Terlihat saat yewon sudah berhafapan dengan kakaknya itu,wajah yang nampak pucat pasi bahkan hampir seperti mayat hidup,hidung dan matanya membengkak akibat banyak menangis

Diraihnya wajah yewon,lalu ia tatap lamat lamat dengan lembut

"Yewon,ibu akan tenang disana,jangan menangis terus kau jadi jelek,ibu tidak akan senang jika tau kau seperti ini karna dia,kakak mengerti bagaimana perasaanmu,kakak juga merasakannya jadi cobalah untuk kuat,hmm?"

Gadis itu tak merespon tetap dengan tatapan kosongnya dengan aliran air mata yang terus jatuh mengalir di pipi

"Yewon kau dengar kakak?jangan seperti ini"lirihan kihyun berubah menjadi getaran

Betapa menyakitkannya melihat yewon yang seperti ini,bahkan dititik kerapuhan nya pun ia lebih tau bahwa yewon yang paling rapuh

Namjoon,taehyung,gong-u juga suga yang mendengar kesedihan kakak beradik itu menundukan kepala dalam dalam

Sementara suga,pria itu akhirnya beranjak dan berjalan keruangan dimana yewon dan kihyun berada

Ia menatap wajah yewon dengan sendu lalu menepuk pundak kihyun sebagai peringat bahwa giliran nya yang akan menyadarkan gadis itu

Kihyun memberikan anguukan lalu pergi meninggalkan mereka

Suga duduk di hadapan yewon,bersimpuh terlebih dahulu pada makam ibu yewon

"Apa kau merasa bahwa ibumu akan bahagia?"tanya suga tegas

Yewon masih pada posisinya

"Kau ingin dia juga sedih begitu tau kau seperti ini?"tanya suga lagi

Kali ini gelengan kecil ia dapatkan sebagai jawaban

"Berhenti menangis"suga mengusap pipi yewon dengan segenap rasa sayang yang ia berikan,ia tersenyum tipis"aku pernah berada di posisimu,bahkan lebih parah"paraunya,suga menangkup wajah yewon,lalu di tatapnya dengan yakin"yoonji...lalu ibu.rasanya...seperti aku kehilangan jiwaku sendiri waktu itu"dirinya tersenyum lagi"kau tau yang lebih menyakitkan tentang kepergian mereka?"jeda,suga menarik nafasnya begitu berat"ayahku...dia penyebab yoonji dan ibuku tiada"

Gadis itu termenung,lupa akan kenyataan itu,ternyata ada yang lebih rapuh darinya"maafkan aku"lirihnya kembali menangis

Suga menggeleng"tidak ada hubungannya denganmu,kenapa minta maaf?"

Yewon menggeleng,tak sanggup mengucapkan kaliamat,nyatanya ia yang lebih baik disini,begitu ingat bagaimana kehidupan pria dihadapannya,bahkan hidup dalam bayangan adiknya

"Aku mengerti"

Suga merengkuh tubuh yewon membuat gadis itu semakin meraung dan bahkan tak bisa berhenti menangis"keluarkan saja,aku mengerti bagaimana keadaan ini"

Yewon melimpahkan semua bebannya di sana,rengkuhan suga yang nyatanya bisa disebut nyaman

•••

Suga menatap yewon yang terlelap dengan senyuman tipis di bibirnya,tak bosan mengusap lembut kepala gadis itu

"Maaf"ujarnya

Disaat seperti ini dia baru bisa meminta maaf atas kesalah fahamannya,ia bahkan tak ada di saat gadis ini sendiri atau butuh pertolongannya

"Aku ingin menjadi dulu dengan dirimu,kuharap kau satu satunya yang bisa menghapus bayangan itu,kau tau,selama satu tahya setengah ini hanya kau yang dapat membuatku tenang dan nyaman"yoongi terkekeh karna berbicara sendiri"kau perempuan pertama yang dapat membuat ku jatuh sejatuh jatuhnya dalam pesonamu,kuharap kau tetap di sisiku,tetap menjadi penegarku,begitu sebaliknya"

Suga tersenyum samar,ia lalu mengusap pipi yewon,beralih mengecup singkat kening gadis itu lalu berpindah pada kedua kelopak mata yang terlihat sembab

Membisikan sesuatu di telinga gadis itu lalu meninggalkan kamar yewon dengan berat hati

Kihyun melirik pada suga yang sedari tadi enggan pergi dari rumahnya,ia menghela nafasnya saat suga terlihat mengantuk di sofa

Ia lantas mendekati pria itu,menepuk bahunya untuk menyadarkan"kurasa kau butuh istirahat,pulanglah"

Suga menggeleng"yewon masih...

"Ada aku,kau tenang saja,sekarang istirahatkan dulu tubuhmu,aku akan mengizinkanmu setiap kali kau ingin datang kesini,atau lebih tepatnya menemui yewon"

Suga mengangguk"trimakasih"iapun akhirnya pergi dengan berat hati

••

Esoknya dimana hari yang diinginkan yewon cerah malah diguyur hujan,membuatnya semakin lama lama ingin bersedih,ia tak siap jika harus ditinggal ibunya selamanya

"Yewon?"

Yewon menoleh begitu mendengar suara familiar itu"hmm?"

"Suga menelpon,kau ingin bicara?"tanya kihyun

Yewon hanya menerima sondoran telpon milik kihyun,ia tau kalau suga sampai menelpon kihyun bukannya dia,yewon dari kemarin tak menyentuh ponselnya jadi ia takkan tau ada telpon atau pesan dari suga

"Iya?"

"Yewon-ah,kau baik baik saja?"

Yewon terkekeh begitu mendengar nada khawatir di sebrang sana"aku baik,kenapa?"

"Syukurlah,sekitar jam sepuluh aku akan kerumahmu,kau sudah makan?"

"Sudah tadi pagi"ucapnya jujur

"Yasudah,aku jadi lega kalau tau kau baik baik saja,jangan menagis terus ya"

Gadis itu tersenyum masih tetap menggenggam ponsel milik kihyun,entah kenapa hatinya menghangat mendengar tuturan kaliamat suga"aku tidak menangis kok"jawabnya seraya terkekeh

"Iya,aku percaya,kau banyak banyaklah istirahat,dan....i love you"

Yewon menegang saat mendengar bisikan diakhir kalimat sebelum suara tut itu terdengar di telinganya

Ia menjatuhkan ponsel kihyun di pangkuannya,lalu menyentuh pipinya yang terasa memanas

Kihyun yang melihat adiknya bergelagat aneh pun menatap lekat,ia melihat bagaimana pipi yewon yang bersemu,ia menduga duga pasti suga telah menggodanya

"Pipimu merah tuh,ada yang jatuh cinta ya?"goda kihyun sebelum pergi meninggalkan yewon yang terkejut

"Ih KAKA!"

❗please stop it❗

Endingnya mau nyampe nikah atau punya anak?


•PLEASE STOP IT•(sumji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang