Suasana hening meliputi sejoli ini,satu gadis lajang yang masih menempuh pendidikan dan satu pria paruh baya,begitu hening,bukan hening karna kecanggungan,tetapi menunggu salah satu darinya memulai berbicara.
"Begini,atas nama tuan suga aku minta maaf karna pasal malam itu,dia sedang mengalami masalah jadi mohon maafkan,kalau ada kerugian,ini,silahkan diterima"penuturan itu membuat gadis dengan marga kim itu melohok melihat pria paruh baya itu menyondorkan amplop coklat dengan ketebalan yang tidak setara,gadis itu sudah tau pasti dalam nya adalah uang,melihat rumah ini saja dia sudah mengetahuinya bahwa penghuninya begitu kaya
Gadis itu mendorong uluran tangan itu dengan lembut"trimakasih,tapi saya tidak butuh itu,saya juga sudah memaafkan soal malam itu,toh saya juga baik baik saja,selebihnya trimakasih sudah menolong ku"ucapan lembut itu membuat pria paruh baya itu menggeleng dan kembali menyondorkan amplop itu
"Tapi nona yewon,aku sungguh merasa bersalah atas tindakan tuan suga padamu,jadi terimalah"jelas sekali bahwa pria paruh baya itu benar benar merasa bersalah yewon sungguh bisa melihat dari raut wajahnya
"Aku sangat berterima kasih padamu,tapi sungguh aku tidak perlu itu,simpan saja untuk dimana nanti di perlukan kau bisa memakainya"yewon beringsut berdiri"emmm maaf juga aku harus pulang,karna harus bersekolah"
Pria paruh baya itu juga berdiri"kalau tidak dengan ini,aku mohon izin untuk mengantarkanmu pulang,terlebih kau pasti tidak tau jalan pulang"
Yewon menggaruk kepalanya lalu menyengir
"Ayo"saat mendengar suara pria itu yewon mengangguk•••
"Trimakasih sudah mengantarku"ucapan yewon diangguki pria baruh baya itu"aku sangat berhutang budi padamu tuan"lanjut yewon
"Tidak,justru aku yang bersalah,kau tidak perlu berhutang budi,dan juga panggil aku gong-u,namaku do gong-u"
"Kalau begitu trimakasih sekali lagi tuan do gong-u,namaku kim yewon"
Gong u mengangguk disertai senyumannya"paman"seru gong-u membuat kerutan di dahi yewon
"panggil paman saja,paman do,aku lebih akrab di panggil begitu"setelah yewon mengerti dan mengangguk lalu tersenyum"kalau begitu saya pamit"lagi lagi yewon hanya mengangguk
Yewon menatap kepergian mobil hitam yang di kendarai gong u yang menjauh
Dia membalikan tubuhnya memasuki kawasan dimana apartement nya berada
Ia memasukan pasword nya dan pintu terbuka lalu tak lama dia disunguhkan ruangan yang redup dan sepi
Helaan nafas di hembuskan nya lalu ia berjalan memasuki lebih dalam
•••
Begitu memasuki kampus hingga sekarang yang sudah akan selesai akan waktu pembelajaran gadis itu mulai lesu dan lelah
Yewon berjalan menenteng kantung yang berisikan buah buahan,setelah pulang dari kampus ia langsung pergi ke mini market untuk membeli buah yang pastinya akan ia bawa sebagai oleh oleh untuk ibunya yang sekarang tengah mempertahankan hidup nya di rumah sakit
Yap yewon masih punya orang tua,meski ayahnya sudah tiada dan tinggal menyisakan ibu dan kakak nya yang sekarang sedang berkerja
•••
Di selusurinya lorong rumah sakit dan tak lama sampai di mana ruangan ibunya di istirahatkan
Saat di ambang pintu ia menghela nafas melihat ibunya yang sedang terbaring dengan infusan dan juga seragam rumah sakit yang kebesaran dengan tubuh kurusnya dan juga kepala tanpa rambut sehelai pun