LITD : 3

3.8K 452 36
                                    

7 hari kemudian~

"Ayo buka dulu mulut nya sayang. Kamu harus makan." bujuk mama sana.

Yeji yang saat ini sedang terduduk di kursi rodanya tidak menggubris apa kata sang mama. Gadis malang itu meratapi nasib nya . Yeji terpaksa putus sekolah karena ia mengalami buta menyeluruh, amat disayangkan karena ia kini sudah duduk di kelas 12 dan tak lama lagi mereka akan menghadapi Ujian kelulusan.

Beberapa hari tearkhir ini yeji mengalami stress berat. Belum selesai masalahanya dengan hyunjin tapi kini dia malah kehilangan penglihatannya. Yeji tersenyum miris, mama sana yang melihatnya ikut bersedih atas apa yang menimpa anak gadis cantiknya itu. Seakan paham betul akan situasi, mama sana meletakkan piring berisi bubur itu di nakas samping tempat tidur yeji. Digenggamnya erat tangan anak nya dan memberi sentuhan lembut disana.

"Mama tau apa yang kamu rasakan sekarang sayang, tapi mama mohon jangan siksa diri kamu lebih jauh lagi. Jangan kehilangan semangat gitu sayang, masih banyak orang yang sayang sama kamu. Ada mama, papa, temen2 kamu dan juga hyunjin."

Lagi-lagi yeji hanya tersenyum miris mendengar ucapan sang mama barusan.
Sejak yeji masuk Rumah sakit, teman-temannya baru satu kali saja menjenguknya ketika dirumah sakit, termasuk hyunjin yang hadir saat itu. Bahkan kemarin saat pulang kerumah, tak ada seorang temannya pun yang ikut mengantar atau sekedar menjenguk yeji lagi. Hyunjin? Ntahlah, yeji benar-benar kecewa padanya, bahkan mendengar namanya saja membuat yeji semakin merasa sakit.

Tak kunjung ada respon yang diberikan yeji, mama sana pun keluar dari kamar mencoba memberi waktu sendiri bagi yeji. Tak lupa mengecup sayang kening anaknya tersebut.

Setelah keluarnya mama sana, yeji kembali menangis sejadi-jadinya. Dia membenci dirinya sendiri, yang tidak bisa melindungi diri sendiri dengan baik. Ia menghancurkan harapan sang papa dan mama yang ingin anaknya menjadi seorang dokter hebat. Pupus sudah harapan-harapan yang telah ia bangun sejak kecil.

Tak disangka, esok harinya teman-teman yeji datang untuk melihat keadaannya. Ada lia, ryujin, yuna dan juga chaeryeong. Yeji merasa sangat senang akan kedatangan teman-teman nya ini. Seakan sudah bertahun-tahun rasanya tidak bertemu.

"gue seneng kalian datang." seru yeji

Mereka saat ini sedang duduk di gazebo yang terdapat di taman depan rumah yeji.

"gimana kabar lo?" ryujin membuka suara.

"gak baik sampai saat sebelum kalian datang."

"bisa aja lo." kata ryujin tertawa.

"ji jadi lo beneran putus sekolah?" tanya yuna.

Agak lama terdiam, namun yeji kembali tersenyum "iya yun. Mau dipaksain juga gabisa kan. Yang ada gue nyusahin banyak orang nanti."

"btw ji, lo udah tau belum kalo hyunjin sama nancy udah jadian?" tanya yuna lagi.

"garcep banget sih. Baru putus dari lo mereka udah jadian aja." sambung chaeryeong.

Lagi-lagi yeji dibuat tak percaya atas apa yang barusan ia dengar dari teman-temannya. Putus? Apa maksudnya? Bahkan tak pernah terucap kata putus di hubungan mereka. Apa yang telah hyunjin dan nancy katakan kepada teman-temannya ini.

"p-putus?" tanya yeji pelan.

"iya kan kata hyunjin dia sama lo udah lama putus. Gue kira dia mutusin lo gegara lo buta, eh taunya kata dia udah lama putus." ucap lia enteng.

"tapi cocok sih mereka berdua." sambung chaeryeong.

Tak tau kenapa yeji merasa ada yang lain dengan teman-temannya ini. Sejak kedatangan mereka tadi, banyak hal berubah yang dapat dirasakan yeji. Cara bicara mereka juga berbeda, bahkan saat yeji mencoba bercanda teman-temannya hanya diam, tak seperti biasa nya teman-temannya akan ikut tertawa bersama.
Yeji benar-benar seperti berada di tengah-tengah orang asing saat ini. Dan untuk pertama kalinya yeji merasa tak nyaman berada didekat temannya.

"yaudah kita balik dulu deh ji. Udah sore, yuk guys." ajak chaeryeong.

"yaudah kalian hati-hati dijalan. Sering kesini ya liatin gue." ucap yeji sembari memasang senyum manisnya.

"ga janji sih ji. Karna kita makin sibuk, bentar lagi kan mau ujian kelulusan." jawab lia.

"oh iya. Yaudah semangat ya kalian."

Lalu 4 gadis cantik itu pun berjalan dan menaiki mobil lia.

"ck. Jadi gimana ni? Kapten udah buta." kesal yuna.

"yaudah, kita deketin nancy aja, pasti nancy bakal ditunjuk sebagai kapten lagi." kata chaeryeong memberi ide.

"setuju. Gue gamau ya posisi gue terancam." tegas ryujin.

"yaudah yuk ah cabut."

Dan akhirnya mobil lia melesat dari kediaman hwang.

--Love In The Dark--

1 bulan telah berlalu. 1 bulan dilalui yeji tanpa melihat indahnya dunia. Hari-harinya sepi. Yeji banyak menghabiskan waktu di dalam kamarnya saja. Teman-temannya tidak pernah lagi mengunjunginya sejak terakhir kali mereka datang. Rasa sepi kembali menyelimuti yeji.

Jam menunjukkan pukul 4:30pm. yeji pun pergi ke taman di teras rumahnya dan duduk disalah satu bangku yang ada disana. Suasananya sangat sejuk, angin sepoi yang menambah kesejukan dan mampu membuat hati tenang.

Tak lama, yeji mendengar alunan suara biola. Yeji mengkerutkan keningnya heran. Ia mencoba mengikuti arah asal suara itu. Setelah berada di dekat pagar rumah, yeji menyadari bahwa suara biola itu berasal dari rumah yang ada disebelah rumahnya.

"Yeji!" panggil mama sana.

"mama, ma kesini deh." panggil yeji.

Mama sana pun menghampiri yeji. "kenapa sayang?"

"ma dengerin deh, ada suara biola ma." kata yeji bersemangat.

"kok kayanya dari rumah sebelah ya." ucap mama sana.

"Ma, ayoo anterin yeji ke rumah sebelah."

"yaudah ayo sayang." mama sana berjalan dahulu mencoba untuk membuka gerbang rumahnya. Ketika hendak membuka gerbangnya, mama sana dikagetkan dengan kemunculan sosok remaja lelaki tak dikenal di depan rumahnya.

"eh siapa ya?" tanya mama sana heran.

Anak lelaki itu membungkuk memberi hormat kepada yang lebih tua.

"halo tante. Saya tetangga baru tante, saya baru aja pindah kerumah sebelah kemarin sore." ucap lelaki itu ramah di barengin senyum manisnya, dan juga sesekali mencoba melirik ke arah yeji yang bersembunyi di balik tubuh mamanya.

"oh jadi kamu ya yang ngisi rumah itu. Pantesan tadi denger ada yang main biola. Itu
kamu kan?" tanya mama sana memastikan.

"bener tante. Itu saya yang memainkan biolanya."

"barusan aja tante sama anak tante mau ngeliat ke sebelah, eh tau nya kamu udah nyamperin kesini."

"iya tante, saya cuma mau kenalan sama tetangga sekitar. Makanya saya kesini."

"oh gitu ya. Oiya, kamu panggil tante sana ya, nah kalo ini anak tante namanya yeji. Dia pengen banget belajar main biola sejak kecil, tapi gapernah kesampaian. Yeji ayo kenalan dulu sama tetangga baru kita." sana pun menarik lembut tangan yeji dan yeji dengan ragu tapi pasti mengulurkan tangannya.

"Y-yeji." ucapnya terbata.

"Choi yeonjun." ucap yeonjun membalas jabatan tangan yeji sambil memberikan senyum tulusnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

[Love In The Dark : chapt 3]

Okay. Hari ini aku bombardir kalian 3 chapter sekaligus. Hehew😚

Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang