Saat ini yohan telah di bawa ke rumah sakit oleh mark dan juga beberapa teman terdekat lainnya. Yohan tak sadarkan diri karena kepalanya yang terbentur cukup kuat.
Sekarang mereka semua sedang menunggu di luar ruangan, menanti dokter keluar dan memberi kabar mengenai yohan. Tak lama kedua orang tua yohan datang dengan terburu-buru.
"yeji." panggil suzy yang melihat yeji sedang meringkuk sambil menangis.
"tante." yeji langsung memeluk erat suzy.
"gimana keadaan yohan?"
"kak yohan masih diperiksa sama dokter tante."
"ya tuhan, yohan." suzy pun mulai menangis. Takut ada sesuatu hal yang buruk menimpa yohan.
"kenapa bisa ketimpa kayu gitu sih?" kini tatapannya beralih ke arah mark.
"di aula ada salah satu ruangan yang udah ga kepake lagi tante, dan disana ada lemari tua. Gatau gimana kayunya pada nimpa yohan."
Mereka semua sebelumnya telah sepakat tidak menceritakan fakta bahwa yohan dan yeonjun terlibat perkelahian. Tak lama dokter dan beberapa perawat pun keluar dari kamar yohan. Suzy langsung menghampiri dokter dan diikuti oleh yang lainnya dibelakang.
"gimana keadaan anak saya dok?" tanya suzy.
"kondisi nya sekarang sudah membaik. Karena memang lukanya tidak parah. Sebentar lagi dia juga pasti sadar."
"sykurlah. Apa sekarang sudah boleh masuk ke ruangan dok?"
"tentu saja. Silahkan."
Suzy dan suaminya beserta yeji duluan yang memasuki ruangan itu. Sedangkan yang lainnya masih menunggu diluar saja, takut mengganggu karena terlalu ramai.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Yohan juga telah sadar beberapa jam yang lalu. Semua orang merasa lega saat ini melihat keadaan yohan yang baik-baik saja.
Karena sudah sangat malam, mereka pun pamit pulang, termasuk yeji."yeji, kamu pulang di anter wooyoung kan?" tanya suzy.
"iya tante."
"jangan ngebut lo bawa mobil." ucap yohan pada wooyoung.
"siap bos. Takut banget sayangnya lecet."
"ih apaan sih kak wooyoung." kata yeji yang sedang malu saat ini.
"yeji." panggil yohan. Yeji pun berjalan mendekat ke arah yohan.
"kenapa kak?"
Cup
Yeji membulatkan matanya, ia kaget dengan gerakan yohan yang tiba-tiba.
"habis nangis ya? Jelek tau." kata yohan yang langsung bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
Jantung yeji berdegup sangat kencang, apa apaan ini. Yohan menciumnya tepat di bibirnya. Yeji hanya tersenyum canggung menanggapi pertanyaan yohan.
"yeji ayo!" kata wooyoung yang tiba-tiba memasuki ruangan yohan kembali.
Yeji kemudian mengangguk dan langsung pergi begitu saja. Tingkahnya yang malu itu malah membuat yohan semakin gemas.
Kini yeji dan wooyoung sedang diperjalanan pulang.
"lo pacaran sama yohan ya?" tanya wooyoung memulai percakapan.
Yeji menoleh sekilas pada wooyoung, "enggak kok kak."
"masa sih? Udah deket banget gitu masa iya kalian ga ada hubungan apapun."
"iya kita emang dekat. Tapi itu beda."