LITD : 20

2.5K 347 66
                                    

[YEJI]

Mimpi buruk kembali menghampiriku setelah aku bertemu seseorang yang bernama Daniel. Lihatlah, jelas sekali tampang bersalah diwajahnya. Dia terlihat sangat gugup tak percaya atas kehadiranku, dia bahkan tidak mampu menyebutkan siapa namanya. Apakah dia pikir aku sudah mati?

Awalnya aku tidak mau berburuk sangka, tetapi setelah melihat raut wajahnya seperti orang ketakutan aku semakin yakin jika dia adalah orang yang menabrakku.

Bayangan masa lalu saat kecelakaan itu tiba-tiba terlintas di ingatanku. Saat dimana seorang lelaki melajukan motor sport nya dengan sangat kencang langsung menghantam tubuhku. Aku tidak akan menangis walaupun sekarang ini dadaku terasa sangat sesak dan air mataku sudah memberontak ingin keluar. Aku berusaha sekuat tenaga agar air mataku tak jatuh, akan kubuktikan padanya bahwa aku adalah gadis yang kuat.

Aku pernah berdoa pada tuhan agar tidak dipertemukan padanya lagi. Tapi siapa sangka, dia adalah senior ku di kampus ini. Sungguh dunia ini sangat sempit. Dia membuat mood ku menjadi buruk, aku sangat membenci lelaki tidak bertanggung jawab itu. Untung saja ada kak yohan yang mampu membuat mood ku membaik.

Ah, andai saja disini ada yeonjun, pasti yeonjun sudah menghajar lelaki tidak tau malu ini sekarang.

Kak yohan dan beberapa senior lainnya sekarang sedang menyusun beberapa proposal untuk keperluan festival. Aku pun memutuskan untuk menunggu di depan gedung serbaguna. Disana ada taman kecil dan bangku-bangku berbentuk batang pohon yang lucu.

Sekitar 5 menit aku berada disana, aku melihat seorang perempuan turun dari sebuah mobil.

"makasih ya. Byee!" ucap gadis itu.
Ketika gadis itu berbalik aku sangat terkejut melihat siapa dia.

"yeji?" tanya nya, sepertinya dia tidak kalag kaget melihat keberadaanku.

"lo-lo udah bisa ngeliat?" nancy berjalan mendekatiku.

Aku tidak merespon pertanyaan nancy. Sangat malas berurusan dengan tukang bully seperti dirinya. Aku hanya menatapnya dengan datar. Kumohon enyahlah nancy dari hadapanku. Aku hanya ingin bahagia, tolong.

Akhirnya kak yohan dan yang lainnya keluar dari gedung serba guna. Dan mereka semua berjalan ke arah dimana aku dan nancy berada.

"kakak." kata nancy dengan nada yang dibuat buatnya manja. Apa mereka sepasang kekasih? Aku benar-benar kasihan pada hyunjin sekarang. Ia berjalan ke arah lelaki berambut biru, ya si penjahat tak tau malu itu. Aku benar-benar ingin tertawa melihat mereka berdua, Katakanlah ucapanku sangat kasar dan terkesan jahat, tapi kurasa sebutan itu memang pantas untuk lelaki seperti dia dan mana yang lebih jahat? Perlakuannya pada ku atau ucapanku?

Lelaki itu tiba-tiba saja melihat ke arah ku, sontak aku langsung memalingkan wajahku. Kak yohan datang menghampiri ku dan langsung menggandeng erat tangan ku.

"lama ya nunggunya?" tanya kak yohan.

Aku tersenyum padanya sambil menggeleng pelan, "enggak kok kak."

Lagi dan lagi ia mengusak rambut ku, "yaudah yuk pulang. Eh tapi- sebelum pulang kamu mau makan sesuatu dulu gak?"

"gausah deh kak, mau langsung pulang aja istirahat."

"oke siap tuan putri."

Aku terkekeh mendengar kalimat kak yohan yang memanggil ku tuan putri.
Kalau yeonjun, dia biasanya memanggilku dengan sebutan princess. Apakah aku pantas disebut seperti itu? Sepertinya aku tidak sesempurna itu.

Selema diperjalan, kak yohan terus saja menggodaku. Pipi ku sudah sangat panas saat ini. Sudah lama aku tak merasakan saat-saat seperti ini. Saat dimana aku tertawa lepas, selalu tersenyum, pipi ku yang memanas akibat di goda terus-terusan. Semua hal itu mengaju pada satu orang. kurasa tak perlu kujelaskan lagi, karena kalian sudah pasti tau siapa orangnya. Perlakuan kak yohan pada ku sangat mirip pada sosok orang yang kurindukan.

Aku membuka resleting tas ku dan segera mengambil boneka tedy bear kecil yang dari sana. Beberapa hari belakangan ini aku sering membawa nya ke kampus. Aku memeluk erat boneka itu, mataku memandang ke arah kaca mobil memperhatikan ramainya kota seoul siang ini.

"ngelamun aja?" tanya kak yohan sambil mencubit hidungku.

"eh? Enggak kok kak."

"apa itu? Kok kamu bawa boneka ke kampus?" tanya kak yohan sambil melirik ke arah boneka yang aku peluk.

"ah iya." aku mengangkat junnie dan meletakkannya di dashboard, "ini boneka kesayangan aku kak, akhir-akhir ini aku sering bawa boneka ini kemana-mana."

"oh ya? Boneka dari siapa?" tanya kak yohan yang terlihat sangat penasaran. Haha, wajahnya sangat lucu sekarang.

"dari seseorang yang sangat berharga bagi aku." aku tersenyum tipis sambil memandang junnie.

"emangnya siapa orang itu?"

Aku menoleh ke arah yohan dan hanya tersenyum padanya tak ada niatan untuk menjawab.

"ah maaf." kata kak yohan tiba-tiba. Sepertinya dia merasa tak enak padaku karena terlalu banyak bertanya. Padahal aku baru saja ingin memberitahunya.

"namanya junnie." kata ku dan mengangkat junnie kembali ke dalam pelukanku.

"kamu yang kasih nama itu?"

"bukan aku, tapi orang yang ngasih boneka ini."

"boneka itu berarti banget ya buat kamu? Sampe di bawa ke kampus?" kak yohan sepertinya tertarik mendengarkan kisah dari si pemberi boneka ini.

"iya kak, boneka ini berarti banget buat aku. Aku juga kangen sama orang yang kasih boneka ini, aku pengen ketemu dia lagi."

"dia pe--

"iya dia pergi." aku memotong ucapan kak yohan, aku sudah tau apa yang akan dia tanyakan. "Gatau kemana, dia menghilang gitu aja tanpa kabar."

"kamu ga coba cari?"

"udah."

"lalu?"

"aku gabisa nemuin dia." ucapku tersenyum namun nada bicaraku menggambarkan diriku yang sudah putus asa.

[AUTHOR]

Fokus yeji sedari tadi hanya ke pada boneka yang sedang ia genggam, dia merasa tak tertarik melihat sesuatu disekitarnya. Suasana hatinya sedang tidak baik. Dimana ia bertemu dengan dua orang yang bahkan tak ingin ia temui.

Jujur saja, saat ini yeji sangat ingin memeluk yeonjun dengan erat, memposisikan kepalanya di ceruk leher yeonjun yang mana adalah tempat favoritnya, dan juga ingin bercerita banyak hal pada yeonjun. Ia ingin mengadu tentang pertemuannya dengan lelaki yang menabrak nya dan juga nancy, ia ingin mengadu bagaimana tugas-tugas dikampus membuatnya sedikit stress, ia ingin mengadu tentang dirinya yang ditegur dosen karena banyak melamun akhir-akhir ini, ia juga ingin memamerkan pada yeonjun tentang nilai uts nya yang sangat memuaskan.

Andaikan yeonjun disini..andaikan

Suasana sangat hening. Yohan seakan tak ingin membahas tentang boneka itu lagi, yohan merasa dirinya sudah terlalu lancang menanyakan banyak hal pada yeji.



"yeonjun,"











Namanya "yeonjun."











"Choi yeonjun."

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Kenapasihh kalian berdua tu gemesin bgt?
:(

Kenapasihh kalian berdua tu gemesin bgt? :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang