LITD : 11

2.7K 360 20
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya ya :)

--Love In The Dark--

Ini sudah memasuki hari ke 5 semenjak yeji mendapatkan kabar bahwa ia akan segera menjalani operasi nya. Hari yang dijalani nya terasa begitu lambat, karena ia selalu menanti saat itu tiba, saat dimana ia bisa melihat dunia kembali.

Beberapa hari belakangan ini, yeonjun sangat jarang menemui yeji. Bahkan yeji terus-terusan menghubungi yeonjun. Namun nomor nya selalu tidak aktif. Banyak fikiran negatif muncul di benak yeji, apakah yeonjun benar-benar tidak menyukai jika yeji bisa melihat kembali? Atau yeonjun sudah tidak sayang padanya? Atau dia benar-benar sibuk dengan urusan kampusnya?. Ah sudahlah, yang penting bagi yeji dia akan segera melihat kembali dan akan menemui yeonjun nanti, ia ingin menuntut penjelasan pada lelaki itu, kemana saja dia menghilang begitu saja tanpa mengabari yeji.

Malam ini, sana di bantu oleh suaminya menyiapkan beberapa barang keperluan untuk di rumah sakit nanti. Yeji besok sudah mulai menginap di rumah sakit, bagaimanapun dokter perlu memeriksa keadaan yeji terlebih dahulu.

Sedangkan yeji saat ini hanya duduk terdiam di balkon kamarnya. Dia merindukan yeonjun. Tidak biasanya yeonjun menghilang seperti ini. sesibuk apapun, yeonjun pasti menyempatkan dirinya hanya untuk memberi kabar pada yeji. Seharusnya dia saat ini sedang bersenang-senang dengan yeonjun.

Lagi, yeji meraih ponsel nya dan mencoba menghubungi yeonjun untuk kesekian kalinya. Kali ini telfon itu tersambung, "angkat yeonjunnn." gumam yeji penuh harap. Percobaan pertama yeonjun belum mengangkat telfon nya, percobaan kedua dan ketiga masih sama. Yeji tidak menyerah sampai akhirnya "halo?"  yeonjun pun mengangkat panggilan telfon dari yeji.

"halo yeonjun kamu dimana?" tanya yeji dengan nada khawatirnya. Lalu terdengar suara kekehan kecil di sebrang sana yang mana membuat yeji merasa kesal.

"aku di depan rumah kamu nih. Keluar cepetan."

"tunggu!!!" yeji langsung mematikan sambungan telfon dan dengan langkah terburu-buru menuju teras.

"pelan-pelan sayang, nanti kamu jatuh." teriak sana yang saat ini sedang menonton di ruang keluarga.

"hehe iya ma." tapi yeji masih saja berjalan buru-buru keluar dri rumahnya.

"yeonjun." panggil yeji. Tidak ada sahutan.

"yeonjunnn!" panggil yeji lagi, namun masih hening.

"yeonjun ih ga lucu tau." lagi-lagi hanya hening. "yeonjun kamu kemana sih?"

"yeonjun hiks--hikss" yeji menangis, apa yeonjun baru saja membohonginya.

"hei kok nangis." kata yeonjun yang datang tiba-tiba dan mengusap air mata yeji. "haha maafin aku ya, aku ga kemana-mana kok. Aku dari tadi disini aja." membawa yeji masuk kedalam pelukannya. Tak bisa dipungkiri oleh yeonjun, bahwa dirinya juga sangat tersiksa saat ini. Dalam beberapa hari terakhir ini dia mencoba menahan diri untuk tidak menemui yeji, dan itu benar-benar menyakiti hatinya. Dan lihat lah sekarang ini, yeji bahkan menangis. Bagaimana bisa yeonjun meninggalkan yeji? Bahkan seperti ini saja yeji sudah menangis. Ia tidak mau menyakiti yeji, tapi ia lebih tak mau yeji membenci nya dan menjauhi yeonjun nantinya. Lebih baik yeonjun saja yang menjauh.

"jahat banget ih. Kamu kemana ajasih baru nongol sekarang." ucap yeji sambil mengusap air matanya lucu.

"aku banyak tugas dikampus. Maaf ya ga sempat liatin kamu. Yuk" yeonjun langsung saja menarik tangan yeji.

"eh mau kemana?" tanya yeji heran.

"aku mau culik kamu."

"gamau ah. Kamu bau." ledek yeji pada yeonjun.

Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang