LITD : 27

2.5K 345 73
                                    

Sejak kejadian siang tadi hingga malam harinya yeji tidak bisa fokus sedikit pun. Ia masih tidak menyangka atas tindakan yohan. Ia bingung apa yang akan ia lakukan. Yeji itu sayang pada yohan, namun yeji hanya menganggap yohan itu sebagai kakaknya. Tapi siapa sangka, yohan telah menaruh hatinya untuk yeji.

Yeji bingung, apakah ia harus membalas perasaan yohan atau tidak. Jika ia tidak membalas peraasan itu, dia merasa tak enak pada yohan karena seolah-olah dirinya sudah memberi harapan pada yohan selama ini. Padahal aslinya memang yeji seperti itu karna menganggap yohan sebagai kakaknya. Tapi jika ia membalas perasaan yohan padanya, itu sama saja membohongi yohan.

"apa harus gue kasih kesempatan buat diri gue sendiri?"

Yeji berpikir apakah ia harus mengatakan hal yang sama pada yohan walaupun hatinya mengatakan tidak. Ia juga berpikir, mungkin saja perasaan cintanya itu akan muncul di saat ia sudah menjalani hubungannya dengan yohan.

Ting

Terdapat pesan masuk dari wooyoung.
Ia mengatakan bahwa ia sedang berada di supermarket yang tak jauh dari kawasan rumah yeji. Wooyoung ingin menepati janjinya pada yeji.

Dari pada yeji misuh-misuh tak jelas dirumah, ada baiknya juga ia menemui wooyoung.

Yeji pun bersiap untuk menghampiri wooyoung. Yeji juga ingin curhat nantinya pada wooyoung, karena wooyoung itu terkadang ada benarnya juga dan masuk akal. Tidak seperti seniornya yang lain. Siapa tau saja jalan fikirannya nanti bisa terbuka atas masukan wooyoung.

"KAK!" teriak yeji yang membuat wooyoung langsung mengelus dada.

"untung cantik." kata wooyoung sambil memasang senyum palsunya.

"aku mau to the point aja. Mana es krimnya?" tanya yeji

"udah sana, ambil es krim apa aja yang lo mau. Berapapun gue yang bayarin."

Yeji pun masuk ke dalam supermarket dan mengambil 3 es krim sekaligus. Lalu ia menyusul wooyoung yang duduk di samping supermarket. Di sana memang disediakan tempat untuk bersantai. Tak jarang pula anak muda seusia mereka sering berada disana untuk sekedar nongkrong bersama temannya.

"kak aku ambil 3 dulu, nanti sisanya." ucap yeji dengan santainya.

Yeji dan wooyoung duduk berhadapan dan terlihat beberapa es krim, juga batang rokok berada di atas meja yang berbentuk bundar itu.

Tidak ada perbincangan sedikitpun. Mereka hanya fokus pada kegiatan masing-masing. Wooyoung fokus dengan rokoknya dan yeji sibuk menikmati es krimnya.

"Kenapa liat-liat?" tanya yeji. Entah sejak kapan wooyoung mulai memperhatikan yeji.

"lo sama yohan gimana?" tanya wooyoung setelah membuang rokoknya.

Yeji terdiam sebentar. Tampak raut bingung di wajahnya, "kak yohan tadi udah ungkapin perasaannya ke aku. Dan dia bilang, bakal nungguin jawaban dari aku."

"terus lo gimana?" tanya wooyoung lagi.

"aku kan udah pernah bilang sama kakak." untung saja ada es krim. Jika tidak, mungkin yeji sudah misuh-misuk lagi sekarang akibat pertanyaan wooyoung.

"kalau ada orang lain lagi yang suka sama lo gimana?"

Pertanyaan itu otomatis membuat yeji berhenti menikmati es krimnya dan menatap wooyoung dengan hati-hati.

"jangan bilang kakak yang suka sama aku?"

"dih, males." jawab wooyoung sambil memasang muka jijik, "gue terlalu ganteng buat lo."

"dih." yeji merasa geli melihat wooyoung yang kepercayaan dirinya melampaui batas.

"Puji gue kek sekali kali. Iya kakak ganteng gitu. Bosen gue. Gue ganteng, tapi kalo udah sama daniel gue keliatan kaya babunya."

Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang