LITD : 28

2.5K 322 147
                                    

PLAK

"m--maaf yeji." ucap yohan.

Yeji mengalihkan pandangannya ke lain arah. Dadanya sesak. Mukanya merah menahan amarah.

"kakak tu kenapa sih? Kenapa harus kaya gitu.?" yeji tampak berbicara penuh amarah.

"Kak daniel juga jadi pergi, aku makin gaenak sama dia." yeji merasa tak enak karena daniel pergi, padahal ia yang meminta daniel untuk datang.

"kenapa sih malah perduliin daniel?" tanya yohan tak terima.

Yeji menautkan alisnya. Benar-benar tak habis fikir dengan sikap yohan.

"biarin aja dia. Gak penting juga kamu nemuin dia." kata yohan sembari mendekati yeji lagi.

"udah aku bilang aku perlu minta maaf ke kak daniel." ucap yeji mulai meninggikan nada bicaranya.

"udah aku bilang gak perlu yeji." ucap yohan dengan nada tinggi tak mau kalah. Sudah terlalu lelah dengan ini semua.

"kakak tu kenapa sih? Kakak tu berubah tau gak. Kemana kak yohan yang aku kenal baik selama ini? Aku emang ngeliat kakak saat ini, tapi aku juga ngerasa ini bukan kakak. Kenapa kakak gasuka kalo aku mau minta maaf ke kak daniel? Kakak mau aku benci terus ke dia? Kakak mau aku jadi orang pendendam? Kakak mau buat aku jadi orang jahat iyaa? Kakak itu orang baik, kakak gak pernah kaya gini sebelumnya. Tau alasan aku nyaman sama kakak? Karena aku tau kakak itu orang baik, suka nolong orang lain dan selalu ramah ke siapa aja. Tapi kenapa kakak malah ngomong hal kaya gitu, bahkan aku yang terlibat dalam kejadian itu udah bisa maafin kak daniel. Aku memang benci sama dia awalnya, tapi aku sadar dan aku juga gamau egois, tuhan udah kasih kesembuhan buat aku. Gak ada gunanya juga buat aku sekarang untuk benci ke lak daniel. Kak daniel juga pasti merasa tertekan kak."

"Dan aku rasa kakak gak perlu sejauh itu ikut campur dalam urusan aku." sambung yeji lagi.

"kakak cuma gamau kamu terlalu dekat sama dia yeji!" bentak yohan dan sontak membuat yeji kaget.

Yohan berjalan mendekati yeji, "kakak sayang banget sama kamu yeji. Kakak cuma gamau kehilangan kamu. Kakak takut."

Yeji tiba-tiba teringat kata-kata wooyoung. Dan sepertinya yeji mulai sadar akan perubahan sikap yohan.

"kakak cemburu?" tanya yeji lagi.

Yohan menggeleng, "bahkan lebih dari itu. Lebih tepatnya, kakak takut kehilangan kamu."

Yeji menatap sendu ke arah yohan.

"kak, aku sama kak daniel itu gaada apa apa. Aku kan udah bilang, aku cuma mau minta maaf doang. Jadi kakak gaperlu takut dan khawatir. Kakak gak bakal kehilangan aku, aku bakal selalu ada buat kakak. Memangnya aku mau kemana lagi? Aku disini kak." jelas yeji sambil menggenggam tangan yohan.

"aku sayang sama kamu yeji." yohan menarik yeji kedalam pelukannya. Yeji menepuk pelan punggung yohan.

"aku juga sayang sama kakak." ucap yeji.

Yohan melepaskan pelukan itu, tampak mata yohan seketika berbinar tak percaya dengan yang ia dengar barusan. Tapi hatinya hancur ketika yeji mengatakan,

"Tapi maaf kak, selama ini aku cuma anggap kakak itu sebagai kakak ku sendiri."

Baik yohan maupun yeji terdiam.

"kenapa?" tanya yohan, matanya tampak mulai berkaca-kaca.

"kak, kakak juga tau kan selama ini di hati aku cuma ada yeonjun?"

"kenapa yeji? Bahkan dia gak ada disini. Dia pergi ninggalin kamu. Kakak bahkan selama ini ada buat kamu, tapi kenapa kamu masih milih orang yang udah pergi" yohan memegang kedua bahu yeji, berusaha meyakinkan bahwa hanya ialah pilihan yang tepat.

Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang