LITD : 5

3.4K 512 20
                                    

Tombol bintangnya ada di
pojok kiri bawah ya :)

============================

Pagi-pagi sekali yeji sudah keluar dari kamarnya, entah apa yang akan dia lakukan. Mama sana yang melihat yeji pun menghampirinya.

"yeji pelan-pelan jalannya nak, nanti kamu bisa jatuh." ucap mama sana khawatir melihat anaknya seperti terburu-buru.

"hehe iya maaf ma. Ma, anterin aku ke teras dong." yeji mencoba menarik tangan sana.

"loh mau ngapain? Ini masih setengah 7." mama sana terlihat heran, karena biasanya yeji akan keluar rumah pada jam 8 pagi.

"iyaa yeji tau. Yeji mau ketemu yeonjun."

"hah? Yeonjun?" lagi-lagi mama sana dibuat keheranan.

"udah ma, ayok anterin aja." tanpa mau banyak tanya lagi, mama sana pun langsung menuntun jalan yeji keluar rumah.

Setelah sampai di kursi biasanya yeji duduk mama sana kembali ke dalam rumah. Awalnya mama sana ingin menemani yeji, namun yeji mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Tak lama yeji mendengar suara motor sport yang ia yakini itu adalah milik yeonjun.

"yeji!" terdengar suara yeonjun dan juga langkah kaki nya terdengar semakin dekat.
Yeji pun langsung berdiri dan menunggu yeonjun menghampirinya, "kamu ngapain duduk disini jam segini? Tumben."

"um iya. Kamu kan ada lomba, aku cuma mau bilang semangat." ucap yeji memneri semangat pada yeonjun.

Yeonjun tak menyangka bahwa yeji seniat itu hanya untuk sekedar memberi semangat padanya. Lalu mengacak gemas pucuk kepala yeji yang membuat rambutnya sedikit berantakan.
"Makasih ya udah semangatin aku. Aku pasti bawa medali emas itu buat kamu."

"kamu pasti menang, aku yakin. Kamu kan jago banget main biolanya."

"haha, tenang aja. Doain aku ya."

"pastii!" ucap yeji mantap.

Yeonjun kemudian menggenggam tangan yeji dan menuntunnya kembali masuk kedalam rumah, "sekarang masuk ya, kamu harus sarapan dulu. Oke?"

Yeji hanya mengangguk dan menuruti apa kata yeonjun.

Setelah sampai di ambang pintu, mereka disambut oleh mama sana. Yeonjun pun izin pamit pada yeji dan mama sana. Mama sana pun memberi semangat pada yeonjun yang akan mengikuti lomba. Yeonjun terpilih untuk mewakilkan universitasnya di ajang nasional itu, karena ia adalah mahasiswa terbaik di fakultas kesenian tepatnya dibidang musik. Tidak hanya biola, yeonjun juga mampu bermain alat musik lainnya dengan sangat baik.

Kurang lebih sudah dua minggu yeji dan yeonjun menjadi teman. Walau belum terlalu lama, mereka berdua sudah sangat dekat layaknya seorang sahabat yang sudah bertahun-tahun kenal. Yeji merasa sangat beruntung dipertemukan oleh yeonjun, kehadiran yeonjun mampu membuat dirinya dapat tersenyum kembali seperti saat dulu ketika yeji bersama teman-temannya baiknya, lebih tepatnya teman palsunya. Yeji bisa merasakan ketulusan yeonjun padanya, dan tidak memperdulikan kekurangan yang dimiliki yeji. Terkadang saat yeonjun mengajak yeji jalan-jalan, yeji merasa tidak enak dan merasa sangat menyusahkan yeonjun karena yeonjun harus berjalan lambat serta menuntun yeji. Pernah juga sekali yeji tidak sengaja menabrak seorang wanita dan menumpahkan minumannya, orang itu lantas membentak yeji yang mana membuatnya sangat ketakutan. Yeonjun yang kebetulan sedang antri untuk membeli minuman yang sama segera menghampirinya dan meminta maaf kepada wanita itu juga mengganti minumannya itu. Yeji ketakutan dan hanya bisa menangis, tak segan yeonjun membawa yeji kedalam pelukannya, mencoba menenangkannya. Lagi-lagi yeji merasa bahwa ia sudah sangat merepotkan yeonjun, tetapi perlakuan yeonjun padanya membuat yeji selalu ingin berada di dekatnya.

Love in The Dark [ Yeonjun x Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang